Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

SSIA Naikan Target Pemasaran 2024 Tertarik Pasar Tiongkok

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 29 August 2024 | Penulis: Yunia Rusmalina | Editor: Redaksi
SSIA Naikan Target Pemasaran 2024 Tertarik Pasar Tiongkok

KABARBURSA.COM - PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) optimis tiga bisnis utama perseroan akan meningkat sangat baik pada tahun ini, khususnya dalam penjualan lahan industri yang menunjukkan siklus naik dibandingkan dengan periode 2010-2011. VP Head of Investor Relations & Corporate Communications PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) Erlin Budiman, mengatakan SSIA menaikkan target pemasaran pada 2024 untuk Suryacipta City of Industry Karawang dan Subang Smartpolitan, dari 65 hektar menjadi 184 hektar.

Peningkatan tersebut jika dalam penjualan bisa diartikan bertambah menjadi Rp2 triliun, dengan asumsi pemasaran tersebut tercapai dan dibukukan tahun ini.

"Hal tersebut menjadikan pendapatan konsolidasi FY24 SSIA diperkirakan meningkat sekitar 23 persen menjadi Rp5,6 triliun, dengan laba bersih naik sekitar 182 persen menjadi Rp500 miliar," ungkap Erlin dalam paparan publik SSIA, Kamis 29 Agustus 2024.

Perseroan juga melihat minat yang luar biasa dari Tiongkok untuk Surya Cipta City of Industry Karawang dan Subang Smartpolitan, sehingga perseroan yakin hal tersebut dapat mendongkrak pendapatan. Adapun kenaikan marketing sales dari 2020 hingga 2023 sebesar 54 persen, yang artinya terjadi kenaikan penjualan lahan sebesar 884 persen dilihat dari yoy, jika dibandingkan tahun lalu.

Sementara dari segmen konstruksi, sebagai sumber pendapatan yang stabil untuk SSIA, Perseroan berhasil menjadi perusahaan konstruksi terbesar nomor dua di Indonesia dan menguasai pasar sebesar 15 hingga 20 persen.

Sepanjang Semester I-2024, SSIA melaporkan pendapatan konsolidasi sebesar Rp2.341,7 miliar, naik sebesar 27,4 persen, dari sebelumnya sebesar Rp1.838,2 miliar yang berhasil dibukukan pada 1H23. Peningkatan ini terutama didorong oleh pendapatan konstruksi yang semakin besar, yaitu 29,4 persen (Rp364,2 miliar). Sedangkan pendapatan dari segmen properti dan perhotelan, berhasil meningkat masing-masing sebesar 10,8 persen dan 28,0 persen (Rp27,6 miliar dan Rp111,3 miliar).

SSIA juga melaporkan peningkatan EBITDA sebesar 56,0 persen YoY menjadi Rp286,9 miliar pada 1H24 dari Rp183,9 miliar pada 1H23, sebagai hasil dari peningkatan EBITDA properti sebesar 57,9 persen (Rp23,7 miliar) dan EBITDA perhotelan sebesar 47,2 persen (Rp46,2 miliar).

Sebelumnya, RUPSLB, SSIA juga menandatangani Akta Jual Beli Saham dan Akta Keputusan Pemegang Saham PT Suryacipta Swadaya (SCS), untuk penerbitan Saham Baru dengan nilai total Rp3,1 triliun, kepada PT Puri Bumi Lestari (PBL).

Perseroan memproyeksikan pertumbuhan jangka pendek dan menengah SSIA melalui Subang Smartpolitan masih bergantung pada pemain global di bidang manufaktur, teknologi, dan lembaga R&D. Sementara dalam jangka panjang, infrastruktur Subang Smartpolitan akan berkontribusi pada pertumbuhan perusahaan melalui layanan yang disediakan untuk penyewa dan publik, seperti penyediaan air bersih, pengelolaan limbah, energi, gas, jalan tol, dan layanan telekomunikasi, yang semuanya akan berkontribusi signifikan terhadap recurring income perusahaan.

Perseroan juga menuturkan, beberapa proyek besar yang sedang diperoleh yaitu Rumah Sakit Mayapada di IKN dan proyek besar lainnya, yaitu menggaet PT Anarawata Puspa Utama (APU) sebagai mitra strategis di PT Suryacipta Swadaya (SCS), pengelola kawasan industri Subang Smartpolitan.

MoU SSIA dan APU

SSIA dan APU telah menandatangani perjanjian pengikatan jual beli saham dan pengambilan saham baru SCS. Adapun pencapaian kontrak baru hingga semester 1-2024, secara rinci sebagai berikut:

  • Sebanyak 60 persen berasal dari gedung komersial.
  • 13 persen berasal dari pengerjaan infrastruktur dan sisanya dari sekolah rumah sakit dan sebagainya.
  • Selain itu, sektor konstruksi juga meningkat signifikan hingga Juni 2024, sudah tercapai Rp2,3 triliun atau 90 persen dari target Rp2,6 triliun.

"Kami melihat adanya perseroan mencapai kontrak di akhir tahun ini sebesar Rp2,6 triliun," terangnya.

Sedangkan di segmen perhotelan, pendapatan SSIA merupakan pendapatan berulang untuk perusahaan yang sudah beroperasi sekitar 35 tahun. Perseroan memiliki jumlah kamar sebanyak 1820 kamar.

Sebelumnya, PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) melepas sejumlah 36,5 persen saham entitas anaknya, Suryacipta Swadaya (SCS), dengan total nilai transaksi mencapai Rp3,1 triliun. Dari total tersebut, SSIA sudah menerima dana sebesar Rp2,8 triliun.

Pelepasan sebanyak 36,5 persen saham itu berasal dari pengalihan sebanyak 55 juta saham atau mewakili 2,0 persen saham SSIA di SCS kepada investor senilai Rp169,8 miliar dan penerbitan sebanyak 962 juta saham baru SCS atau setara 34,5 persen senilai Rp2,92 triliun yang seluruhnya akan diserap PT Puri Bumi Lestari (PBL).

Dia meyakini, tambahan setoran modal dari PBL kepada SCS tersebut akan mempercepat pengembangan Kawasan Industri Subang Smartpolitan, sehingga akan lebih menarik bagi para calon pembeli di kawasa tersebut.

“Kami juga percaya, masuknya PBL sebagai investor strategis akan semakin memperkuat struktur permodalan SCS dengan mengurangi utang SCS terhadap bank yang secara tidak langsung dapat mengurangi biaya bunga dan akhirnya akan membuat SCS menjadi lebih kompetitif,” jelasnya.

SCS pun akan mempercepat pembayaran utang Bank Mandiri dan Bank Sindikasi masing-masing sebesar Rp446 miliar dan Rp1 triliun setelah menerima kas dari penerbitan atas saham-saham baru ke PBL.(*)