Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Saham BBRI Ungkap Tantangan di Sisa Tahun 2024

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 29 August 2024 | Penulis: Hutama Prayoga | Editor: Redaksi
Saham BBRI Ungkap Tantangan di Sisa Tahun 2024

KABARBURSA.COM - PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk mengungkapkan tantangan yang bakal dihadapi guna mencapai target di sisa tahun 2024.

Direktur Utama BRI, Sunarso membeberkan penurunan dan pelemahan demand di segmen mikro bisa menjadi tantangan perusahaan di semester II 2024. Menurut dia, kondisi ini bisa berdampak pada penurunan pertumbuhan kredit mikro.

"Karena jumlah kredit besar disalurkan ke mikro itu menurun, maka diikuti juga dengan peningkatan NPL (Non Performing Loan) di mikro," terang dia dalam acara Public Expose Live 2024, Kamis, 29 Agustus 2024.

Guna merespon hal tersebut, Sunarso menyatakan BRI tetap fokus tumbuh secara selektif dan berusaha memperbaiki aset di mikro serta kredit mikro.

"Itu strategi kami dan hasilnya mulai baik terutama kalau mulai sudah tidak bisa diselamatkan kami hapus buku," ungkapnya.

Di sisi lain, Sunarso membeberkan digitalisasi juga akan menjadi tantangan jangka panjang yang akan dihadapi bank dengan kode perdagangan BBRI ini.

Dia menilai digitalisasi berpotensi merubah perspektif bisnis hingga cara bisnis. Sunarso pun mengakui tidak mudah dalam menghadapi tantangan ini.

"Tidak mudah, karena kami harus bagi-bagi begitu kami terapkan digital ternyata masyarakatnya dan nasabah belum siap. Tapi kalau kami tidak digital dari sekarang, nanti tertinggal," ucap dia.

Kendati begitu, Sunarso menegaskan BRI tetap melakukan inisiatif untuk menghadapi rintangan itu. Kini, pihaknya telah menetapkan proses digitalisasi namun secara bertahap di seluruh Indonesia.

Menurutnya belum saatnya digitalisasi diterapkan secara langsung. Dia mengatakan masih banyak masyarakat Indonesia yang belum paham terhadap digitalisasi.

"Tapi kalau ini (digitalisasi) kami terapkan langsung, masih banyak di ujung Indonesia sana yang belum mengerti maka tetap harus kami layani secara manual," katanya.

Indeks Bisnis UMKM BRI Triwulan II 2024

PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mempublikasikan Indeks Bisnis UMKM Triwulan II 2024 beberapa waktu lalu.

Dalam publikasi tersebut terlihat bahwa ekspansi bisnis UMKM mulai membaik, tercermin dari Indeks Bisnis UMKM pada triwulan II 2024 tercatat di level 109,9, atau meningkat dari 102,9 pada kuartal sebelumnya.

Terkait dengan hal tersebut, Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari menjelaskan bahwa ekspansi bisnis UMKM yang mulai membaik ditopang oleh empat faktor utama.

Pertama, kata Supari, adanya Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) yang mendorong peningkatan permintaan terhadap barang dan jasa-jasa serta didukung oleh adanya THR yang meningkatkan daya beli pekerja.

Kedua, kondisi El-Nino mereda, adanya panen raya tanaman pangan dan harga beberapa komoditas perkebunan membaik yang berdampak pada peningkatan kinerja sektor pertanian serta memberikan spillover effects terhadap sektor lain.

"Selanjutnya peningkatan sektor konstruksi seiring dengan mulai bergulirnya proyek-proyek pemerintah dan didukung oleh cuaca yang semakin kondusif. Dan terakhir libur HBKN dan sekolah memberikan dampak yang positif bagi sektor pariwisata dan sektor terkait,” kata Supari dalam keterangan resmi.

Supari juga menambahkan kondisi likuiditas dan rentabilitas UMKM pada Triwulan II 2024 juga membaik, sejalan dengan membaiknya ekspansi bisnis UMKM karena faktor musiman.

Namun demikian, meskipun ekspansi bisnis UMKM mulai membaik, sebagian pelaku UMKM tetap mengeluhkan daya beli masyarakat yang belum sepenuhnya pulih, kenaikan harga barang input dan persaingan yang semakin ketat serta menilai ekspansi tersebut sebagian didorong oleh faktor musiman HKBN dan panen raya.

"Oleh karena itu, seiring dengan berlalunya HBKN dan panen raya, ekspansi bisnis UMKM diperkirakan akan kembali mengalami normalisasi sebagaimana ditunjukkan oleh indeks ekspektasi bisnis UMKM yang menurun menjadi 126,4 pada Q2-2024 dari 129,9 pada kuartal sebelumnya. Namun, indeks ekspektasi tetap di atas 100 mengindikasikan bisnis UMKM masih prospektif,” ujar Supari.

Sejalan dengan kegiatan usaha yang mulai membaik, sentimen pebisnis UMKM juga turut membaik terutama didorong oleh membaiknya penilaian pelaku UMKM terhadap kondisi terkini (Indeks Situasi Sekarang).

Peningkatan sentimen tersebut terjadi di hampir semua sektor usaha dan untuk 3 bulan mendatang pelaku UMKM tetap optimis kondisi ekonomi secara umum, sektor usaha dan usahanya akan membaik.

"Kepercayaan pelaku UMKM terhadap kemampuan pemerintah menjalankan tugas-tugas utamanya tetap tinggi (IKP berada pada level 130,5, jauh diatas 100). Penilaian tertinggi diberikan untuk komponen yang menyatakan kemampuan pemerintah menciptakan rasa aman dan tenteram,” jelas Supari.

BRI hingga akhir Triwulan II 2024 masih menjadi penyalur kredit teritinggi kepada segmen UMKM di Indonesia.  Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan bahwa hingga akhir Juni 2024, Perseroan berhasil menyalurkan kredit kepada segmen UMKM senilai Rp1.095,64 triliun atau setara 81,69 persen dari total penyaluran kredit BRI.

"Salah satu bentuk komitmen BRI dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yakni dengan tetap mendorong penciptaan lapangan pekerjaan khususnya pada segmen UMKM melalui penyaluran kredit yang berkualitas,” ujar Sunarso.

Apabila dirinci, penyaluran kredit BRI kepada segmen UMKM senilai Rp1.095,64 triliun terdiri dari segmen mikro sebesar Rp623 triliun, segmen kecil Rp232,3 triliun, segmen konsumer Rp198,8 triliun dan segmen menengah senilai Rp41,5 triliun. (*)