KABARBURSA.COM - PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) atau Sido Muncul menyampaikan rencana dalam meningkatkan kontribusi ekspor menjadi 15 persen dalam waktu 3 sampai 5 tahun ke depan.
Direktur Keuangan SIDO Budiyanto mengatakan, kinerja penjualan ekspor perusahaan pada paruh pertama tahun ini melonjak hingga 73 persen dibanding periode yang sama tahun 2023.
Menurut Budiyanto, penjualan ekspor tersebut ini mampu berkontribusi besar terhadap total penjualan terhadap total penjualan Sido Muncul. “Penjualan ekspor berkontribusi 8 persen terhadap total penjualan Sido Muncul,” ujar dia, dikutip Kamis, 29 Agustus 2024.
Melihat ke belakang, Budiyanto menjelaskan bahwa angka penjualan ekspor sebesar 8 persen ini mengalami peningkatan signifikan dibandingkan tahun 2020 yang hanya mencapai 2,3 persen.
Beberapa negara yang menjadi fokus ekspor Sido Muncul antara lain adalah Malaysia, yang memberikan kontribusi sebesar 4 hingga 5 persen. Selain itu, Filipina dan Nigeria masing-masing menyumbang 1 hingga 2 persen. "Ketiga negara ini berkontribusi sekitar 8 persen, sementara sisanya berasal dari negara-negara lain," ujar Budiyanto.
Karena itu, pada rentang 3 sampai 5 tahun ke depan, ada sejumlah negara yang menjadi incaran Sido Muncul dalam melakukan ekspor. Negara yang sudah pasti adalah Vietnam yang direncanakan sudah mengirim barang dalam waktu dekat.
“Negara baru antara lain Vietnam kami sudah akan targetkan untuk bisa pengiriman perdana di semester kedua dan juga kami sedang berbicara dengan negara-negara lain di beberapa benua seperti Afrika,” tutur Budiyanto.
Sido Muncul telah menetapkan untuk membagikan dividen final sebesar Rp 18 per saham, dengan total sebesar Rp 540 miliar, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diadakan pada 15 Mei 2024.
Sebelumnya, perusahaan ini juga sudah membagikan dividen interim sebesar Rp 12,6 per saham pada November 2023. Secara keseluruhan, perusahaan telah mendistribusikan dividen sebesar 97 persen dari laba bersih tahun 2023.
"Dengan kinerja bisnis yang terus meningkat, kami berkomitmen untuk memberikan nilai maksimal bagi pemegang saham, salah satunya melalui pembagian dividen," kata David Hidayat, Direktur Utama Sido Muncul, dalam pernyataan resminya.
Selama lima tahun terakhir, rasio pembayaran dividen SIDO selalu di atas 85 persen. Capaian ini didukung oleh kondisi keuangan perusahaan yang kuat dan posisi kas yang stabil.
Manajemen optimis bahwa kinerja positif SIDO akan berlanjut hingga akhir tahun, didorong oleh pemulihan belanja konsumen dan berbagai inisiatif strategis. Fokus perusahaan akan diarahkan pada peluncuran produk baru, pemanfaatan media sosial untuk meningkatkan kesadaran merek dan produk, peningkatan kualitas outlet melalui aplikasi My Sido Muncul, ekspansi dan peningkatan performa pasar ekspor, serta menjaga efisiensi biaya.
Menurut laporan sebelumnya, Sido Muncul berhasil mencatat kinerja yang mengesankan dengan peningkatan laba bersih sebesar 35,79 persen secara tahunan (year on year/yoy). Pada semester I 2024, SIDO memperoleh laba bersih sebesar Rp608,49 miliar.
Sebagai perbandingan, pada paruh pertama tahun 2023, SIDO mencatatkan laba bersih sebesar Rp448,10 miliar. Pencapaian di tahun 2024 ini terutama didorong oleh peningkatan penjualan.
Berdasarkan laporan keuangan yang diterbitkan pada 30 Juni 2024, penjualan SIDO naik 14,68 persen yoy menjadi Rp1,89 triliun, dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp1,65 triliun.
Secara rinci, penjualan SIDO didukung oleh segmen jamu herbal dan suplemen sebesar Rp1,11 triliun, diikuti oleh makanan dan minuman sebesar Rp716,70 miliar, serta farmasi sebesar Rp66,19 miliar. Meskipun pendapatan meningkat dua digit, SIDO berhasil menahan kenaikan beban pokok menjadi hanya 2,14 persen atau Rp792,88 miliar, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp776,25 miliar.
Akibatnya, laba bruto perusahaan melonjak 25,76 persen yoy menjadi Rp1,10 triliun, dari Rp877,54 miliar pada semester I 2023. Selain itu, kas dan setara kas pada akhir periode SIDO naik signifikan sebesar 59,52 persen menjadi Rp719,77 miliar per 30 Juni 2024, dibandingkan posisi yang sama pada 2023 sebesar Rp451,21 miliar.
Berdasarkan neraca, total aset SIDO menurun menjadi Rp3,82 triliun pada enam bulan pertama 2024, dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2023 yang sebesar Rp3,89 triliun. Liabilitas perusahaan juga berkurang menjadi Rp353,83 miliar, dari Rp504,76 miliar di akhir tahun 2023.
Sementara itu, ekuitas SIDO meningkat menjadi Rp3,46 triliun pada semester I 2024, dari Rp3,38 triliun per Desember 2023. Sebagai tambahan informasi, produk unggulan SIDO adalah Tolak Angin, diikuti oleh produk lainnya seperti Alang Sari Cool (produk RTD), Sido Muncul Vitamin C+D (produk VCD/RTD), Esemag (Herbal), Sari Kunyit Plus (Herbal), dan Female Balance (Herbal). (*)