KABARBURSA.COM - PT Adaro Energy Indonesia (ADRO) mencatat lonjakan volume penjualan sebesar tujuh persen menjadi 34,94 juta ton sepanjang semester I 2024. Namun, meski volume meningkat, pendapatan justru merosot 15 persen menjadi 2,973 juta dolar AS, akibat penurunan harga jual rata-rata (ASP) sebesar 19 persen, seiring dengan melemahnya harga batu bara di pasar global.
Meskipun dihadapkan pada tekanan harga yang berat, baik untuk batu bara termal maupun metalurgi, Grup Adaro tetap menunjukkan ketangguhan dalam kinerja keuangannya.
"Ketangguhan ini adalah buah dari komitmen kami terhadap keunggulan operasional dan efisiensi yang berkelanjutan. Ini mencerminkan dedikasi kolektif dari seluruh tim kami. Fokus kami tetap pada pelaksanaan proyek yang bertujuan mengubah visi jangka panjang menjadi nilai riil bagi pemegang saham," ujar Presiden Direktur dan CEO Garibaldi Thohir dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis 29 Agustus 2024.
Laporan keuangan paruh pertama 2024 Adaro menunjukkan penurunan laba inti sebesar 11 persen menjadi 911 juta dolar AS. EBITDA operasional juga turun 11 persen menjadi 1,234 juta dolar AS, dengan margin EBITDA berada di angka 42 persen.
Adaro tetap berkomitmen untuk memberikan pengembalian kepada pemegang saham melalui pembagian dividen tunai serta program pembelian kembali saham. Di tengah persaingan pasar yang ketat, kas dan setara kas Adaro tercatat sebesar 2,794 juta dolar AS, naik 1 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Total aset pada akhir semester I 2024 meningkat 5 persen menjadi 10,264 juta dolar AS, dari 9,736 juta dolar AS pada semester I 2023. Sementara itu, total liabilitas turun 6 persen menjadi 2,564 juta dolar AS, dan arus kas dari aktivitas operasi melonjak signifikan secara tahunan, mencapai 1,033 juta dolar AS dari sebelumnya hanya 72 juta dolar AS, berkat penurunan pembayaran royalti dan pajak penghasilan badan.
Laporan Laba Bersih
PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) melaporkan laba bersih sebesar 374,3 juta dolar Amerika Serikat (AS) pada kuartal pertama tahun 2024. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 18,3 persen dibandingkan dengan laba bersih pada kuartal pertama tahun 2023 yang mencapai 458,04 juta dolar AS.
Laba kotor perusahaan tercatat sebesar 627,7 juta dolar AS pada kuartal I-2024, turun 17,74 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 763,1 juta dolar AS. Seperti dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu 1 Mei 2024.
Presiden Direktur dan CEO ADRO, Garibaldi Thohir atau Boy Thohir, menyatakan bahwa perusahaan tetap berkomitmen untuk meningkatkan efisiensi biaya di tengah ketidakpastian global dan pelemahan harga. Meskipun pendapatan mengalami penurunan, volume produksi dan penjualan ADRO meningkat masing-masing sebesar 15 persen dan 5 persen.
Pendapatan usaha ADRO turun 22 persen karena penurunan harga jual rata-rata. Namun, beban pokok pendapatan juga turun 24 persen, terutama karena penurunan beban royalti.
Sementara itu, belanja modal (capex) perseroan meningkat 56 persen, terutama digunakan untuk pembelian alat berat, tongkang, dan infrastruktur pendukung pada rantai pasokan.
Pada akhir kuartal pertama tahun 2024, total aset ADRO mencapai 10,46 miliar dolar AS, dengan total liabilitas senilai 2,67 miliar dolar AS dan total ekuitas senilai 7,79 miliar dolar AS.
Pembagian Dividen Tunai
PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) menyetuju penggunaan laba tahun berjalan perseroan untuk tahun buku 2023 sebesar USD1.641 juta dimana sebesar USD800 juta atau 48,74 persen akan digunakan untuk pembayaran dividen tunai.
Hasil dari RUPST ADRO secara rinci sebesar USD400.000.000 untuk dividen interim yang telah dibayarkan perrseroan pada tanggal 12 Januari 2024 dan sebesar USD400.000.000 untuk dividen tunai final.
Lebih lanjut, laba tahun berjalan perseroan sebesar USD241.435.739 ditetapkan sebagai laba ditahan.
Selain itu, pada mata acara ketiga, para pemegang saham Perseroan menyetujui perubahan Pasal 4 ayat (2) Anggaran Dasar Perseroan sehubungan dengan pengurangan modal ditempatkan dan disetor penuh
melalui penarikan saham hasil pembelian kembali Perseroan sebanyak 1.227.296.100 saham atau mewakili 3,84 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan.
Sehingga modal ditempatkan dan disetor Perseroan yang semula berjumlah 31.985.962.000 saham dengan nilai nominal sejumlah Rp3.198.596.200.000 menjadi 30.758.665.900 saham dengan nilai nominal sejumlah Rp3.075.866.590.000
Presiden Direktur Garibaldi Perseroan Thohir menyampaikan pihaknya bersyukur dapat menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Adaro Energy Indonesia Tbk 2024 dengan sukses.
“Terima kasih kepada seluruh pemegang saham atas dukungan dan partisipasi dalam perkembangan Adaro sampai hari ini, sehingga dapat mencatat pencapaian yang melampaui target dengan tingkat efisiensi yang memuaskan. Pencapaian ini akan mendukung percepatan transformasi bisnis kami menuju Grup Adaro yang lebih besar dan lebih hijau, ” ungkap Garibaldi dalam acara RUPS Adaro.
Lebih lanjut Garibaldi menambahkan apresiasi Adaro terhadap para pemegang saham mewujudkan dalam komitmen untuk memberikan pengembalian (return) dalam bentuk dividen tunai yang dibagikan secara reguler dan pembelian kembali saham Perseroan.
“Setelah membagikan dividen interim pada bulan Januari 2024, pada rapat ini kami mendapat persetujuan para pemegang saham Perseroan untuk membagikan dividen tunai final sejumlah USD400.000.000, ” tegasnya.
Selain itu, pada RUPS ini para pemegang saham juga menyetujui pengurangan modal ditempatkan dan disetor melalui penarikan saham hasil pembelian kembali Perseroan.
Namun hingga penutupan perdagangan sesi I, saham ADRO justru melemah hingga 1,04 persen atau sekitar 30 poin ke level 2850.(*)