KABARBURSA.COM - PT Jasa Marga (Persero) Tbk memiliki strategi khusus untuk mempertahankan kinerja positifnya hingga akhir 2024.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko, Pramitha Wulanjani menyatakan Jasa Marga akan terus melakukan sejumlah inisiatif strategis dari sisi top line dengan menargetkan pendapatan usaha agar bisa tercapai.
Salah satu cara yang bakal dijalani perusahaan dengan kode perdagangan JSMR ini ialah denhan menjaga pemenuhan pelayanan jalan tol kepada masyarakat.
"Sehingga pelayanan terhadap masyarakat tetap optimis sekaligus upaya penyesuaian tarif jalan tol yang dapat dilakukan itu dapat tercapai sesuai dengan yang sudah direncanakan," ujar Paramitha dalam acara Public Expose Live 2024 pada Rabu, 28 Agustus 2024.
Paramitha juga menjelaskan jika perseroan juga berkomitmen mewujudkan ebitda untuk selalu bertumbuh dengan memastikan alokasi anggaran secara efektif dan efisien guna menjalankan program kerja yang tepat.
Sementara itu Investor Relations Jasa Marga, Putri Nadia menyampaikan Jasa Marga memiliki dua aspek target kinerja hingga akhir 2024 ini, di antaranya ialah operasional dan finansial.
Putri bilang, pada aspek operasional Jasa Marga menargetkan pengoperasian jalan tol Jogja - Solo paket satu titik satu ruas Kartasura - Klaten sepanjang 22,3 kilometer.
"Jalan tol ini ditargetkan beroperasi pada akhir triwulan III 2024," ungkap dia dalam kesempatan yang sama.
Dari sisi finansial, Putri menegaskan perseroan optimis peningkatan pendapatan jalan tol akan tumbuh lebih dari 17 persen. Lanjut dia, manajemen juga optimis untuk pertumbuhan ebitda lebih dari 15 persen.
"Dan ebitda margin akan dijaga pada level 65 persen sampai 66 persen," kata dia.
Kinerja Semester I 2024
Jasa Marga konsisten meningkatkan kinerja positif sepanjang Semester I Tahun 2024. Pada periode ini, perseroan berhasil mencatat Pendapatan Usaha sebesar Rp9,11 triliun atau tumbuh 30,49 persen dari Semester I Tahun 2023.
Nilai Pendapatan Usaha Perseroan merupakan kontribusi dari kinerja Pendapatan Tol sebesar Rp8,38 triliun dan kinerja Pendapatan Usaha Lain sebesar Rp732,69 miliar.
Selain itu, perseroan tetap dapat meningkatkan kinerja dan kesehatan finansial Perseroan tercermin dari realisasi ebitda Perseroan yang terjaga, yaitu mencapai Rp6,13 triliun, naik sebesar 47,89 persen dari tahun lalu dengan realisasi ebitda margin yang lebih baik dibandingkan dengan Semester I Tahun 2023 yaitu mencapai 67,27 persen di tengah pengoperasian ruas-ruas jalan tol baru.
Corporate Secretary & Chief Administration Officer Jasa Marga Nixon Sitorus menjelaskan, atas kinerja positif Perseroan di periode ini, Perseroan juga berhasil membukukan Laba Bersih pada Semester I Tahun 2024 sebesar Rp2,35 triliun, tumbuh 104,32 persen dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu.
Atas pencatatan laba bersih ini telah memasukkan efek dari penyesuaian atas penerapan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) 72/2023 terkait Penyusutan Harta Berwujud dan/atau Amortisasi Harta Tak Berwujud yang dilakukan oleh Perseroan dimana terdapat penambahan Pendapatan Pajak Tangguhan sebesar Rp600,41 miliar (non-cash).
Apabila efek atas penyesuaian PMK 72/2023 tersebut dikeluarkan dari perhitungan Laba Bersih, maka diperoleh nilai Core Profit Perseroan sebesar Rp1,75 triliun pada Semester I Tahun 2024, tumbuh 52,05 persen dibandingkan dengan Semester I Tahun 2023.
“Sepanjang Semester I Tahun 2024, Jasa Marga juga mencatat peningkatan total volume transaksi di jalan tol Jasa Marga Group yang mencapai 636,8 juta kendaraan. Jumlah ini meningkat sebesar 1,3 persen dibandingkan dengan total volume transaksi pada periode yang sama tahun 2023. Sementara itu, untuk realisasi lalu lintas harian rata-rata (LHR) di jalan tol Jasa Marga Group mencapai 3,49 juta kendaraan setiap harinya,” ujar Nixon dalam keterangan resmi.
Hingga Semester I 2024, Perseroan merupakan market leader di industri jalan tol dengan total panjang jalan tol Jasa Marga Group yang telah beroperasi sepanjang 1.264 KM yang merepresentasikan 47 persen jalan tol beroperasi di seluruh Indonesia. Sementara itu, total konsesi jalan tol yang dimiliki Perseroan adalah 1.736 KM di seluruh Indonesia.
Dalam mengelola proyek jalan tol baru dalam lima tahun ke depan, Jasa Marga berkomitmen mencapai target yang sudah ditetapkan dengan seoptimal mungkin dan tetap mengendalikan aktivitas konstruksi jalan tol secara bertahap.
Saat ini, Perseroan memiliki beberapa proyek dalam tahap konstruksi dan pembebasan lahan yaitu, Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi, Jalan Tol Yogyakarta-Bawen, Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo, Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan dan Jalan Tol Akses Patimban.
Di lini usaha lain, Jasa Marga melalui anak usahanya, PT Jasamarga Related Business (JMRB), mengelola TIP (Tempat Istirahat dan Pelayanan) Pengembangan pertama di Indonesia yang berkonsep Toll Corridor Development (TCD), atau Travoy Hub. Hingga Semester I 2024, PT JMRB memperluas pengembangan dengan membangun Travoy Hub tahap 2 dan 3 dengan progres pembangunan yang mencapai 44 persen.
Travoy Hub yang terletak di Stasiun LRT Taman Mini mengintegrasikan angkutan umum dengan pusat bisnis seperti retail, rumah sakit dan tempat rekreasi sehingga menciptakan potensi serapan tenaga kerja serta menjadi wadah bagi pelaku UMKM dan usaha kreatif. (*)