KABARBURSA.COM - Irene Swa Suryani dari KemenKopUKM menyatakan bahwa pihaknya telah mengirimkan temuan-temuan hasil survei monitoring terkait beberapa penyelewengan dalam penyaluran KUR.
Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan akurasi dan ketepatan sasaran penyaluran KUR, menjaga integritas program tersebut.
Direktur Utama Bank BJB, Yuddy Renaldi, melihat bahwa penyaluran KUR di 2024 memiliki potensi yang cukup baik. Hal ini disokong oleh adanya ketentuan KUR khusus untuk sektor pertanian yang dapat mendorong pertumbuhan kredit di segmen tersebut. Bank BJB telah mengajukan Rencana Tahunan Penyaluran (RTP) KUR sebesar Rp 2,6 triliun untuk tahun depan, menandai kenaikan sebesar Rp 400 miliar dari kuota tahun 2023.
Dalam perspektif yang lebih luas, Bank Negara Indonesia (BNI) juga menyambut proyeksi peningkatan penyaluran KUR. Hingga November 2023, BNI telah menyalurkan KUR sekitar Rp 16,6 triliun, mencapai 92,3 persen dari alokasi pemerintah. General Manager Divisi Bisnis Usaha Kecil BNI, Sunarna Eka Nugraha, menegaskan bahwa alokasi plafon KUR BNI akan diadjust sesuai dengan pertumbuhan nasional, dengan mempertimbangkan potensi, sumber daya, dan rencana bisnis bank ke depan.
Dengan perbaikan berkelanjutan dan pengawasan ketat terhadap penyaluran KUR, para pemangku kebijakan dan bank berharap dapat mencapai target dan memberikan dukungan maksimal bagi sektor usaha kecil di Indonesia.