KABARBURSA.COM – Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah dikabarkan membuka peluang jajaki kerja sama dengan unit usaha syariah PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN). Adapun wacana tersebut muncul usai silaturahmi BTN Syariah ke Kantor PP Muhamadiyah, Yogyakarta, pada awal bulan Agustus 2024 lalu.
Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia, Miftahul Khaer menuturkan, rencana Muhammadiyah untuk ikut membesarkan BTN Syariah dalam bentuk pengendalian bersama memiliki prospek yang cukup besar. Hal tersebut bukan hanya dapat meningkatkan kapasitas dan kapabilitas BTN Syariah, tetapi juga memberikan dampak signifikan kepada industri keuangan syariah dalam negeri secara keseluruhan.
“Dengan kolaborasi tersebut, BTN Syariah nantinya memiliki akses dana murah yang melimpah dan potensi pembiayaan ke ekosistem Amal Usaha Muhammadiyah (AUM). Sementara Muhammadiyah mendapatkan kesempatan terbaik untuk kembali ke industri perbankan syariah,” kata Mifta kepada Kabar Bursa, Selasa, 27 Agustus 2024.
Kendati begitu, Mifta menilai, industri keuangan syariah tetap akan menghadapi tantangan di segmen permodalan dan kapasitas pembiayaan. Karenanya, dia menilai dibutuhkan banyak pemain baru dengan skala aset yang besar.
”Sehingga dapat mendorong percepatan pertumbuhan industri, di mana dengan munculnya pemain baru dengan skala aset yang lebih besar, maka gap antara industri keuangan konvensional dan syariah bisa terus diperkecil,” ungkapnya.
Dihubungi terpisah, Direktur of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus menuturkan, mengenai rumors atau sentiment, hal tersebut tentu menggerakan harga saham untuk menguat atau melemah, tergantung tingkat keyakinan dari berita tersebut.
Namun tentunya, kata Nico, jika Muhammadiyah dan BBTN mampu menjalin kerjasama, hal tersebut akan meningkatkan potensi keuntungan di masa yang akan datang. Apalagi, Muhammadiyah merupakan salah satu organisasi besar di Indonesia.
Dengan begitu, kerja sama yang terjalin mampu mendorong kinerja BBTN ke depan. Di sisi lain, beberapa fitur perbankan yang dimiliki oleh BBTN, mulai dari kredit perumahan rakyat (KPR), kredit tanpa agunan (KTA), dapat di terima dengan baik oleh anggota sehingga memaksimalkan utilize produk dari BBTN.
Karenanya, Nico menilai tidak menutup kemungkinan BBTN akan memberikan perlakukan yang spesial apabila kerja sama yang diwacanakan dapat berjalan dengan baik. Sementara BBTN sendiri, kata dia, memiliki kinerja yang baik yang juga didukung insentif di segmen properti.
“BBTN sendiri seyogyanya juga sudah berjalan dengan baik sejauh ini, apalagi dengan adanya insentif di sektor property beberapa waktu yang lalu,” kata Nico kepada KabarBursa.
Selain itu, kata Nico, potensi penurunan tingkat suku bunga The Fed yang kian nyaring juga mampu mendorong penurunan tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia. Dengan begitu, sektor properti bisa lebih bergairah dan mendorong kinerja BBTN.
“Sehingga sektor properti tentu akan semakin menggeliat. Hal tersebut merupakan tambahan dari berbagai sentimen positif yang ada saat ini,” tutupnya.
Sebagai informasi, saham BBTN mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan. Berdasarkan data perdangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa, 27 Agustus 2024, harga saham BBTN menunjukan pertumbuhan yang cukup signifikan, yakni di rentang harga Rp1,435 per lembar saham. Adapun sebelumnya, harga saham BBTN sempat mengalami anjlok di Rp1,245 per lembar saham pada tanggal 5 Agustus 2024. Berdasarkan data perdagangan RTI Business, saham BBTN terus tumbuh hingga 6,49 persen sebulan terakhir.
BBTN mencatat volume share hingga 576 juta dengan saham yang diperdagangkan sebesar Rp766 miliar dalam sebulan terakhir berdasarkan data perdagangan RTI Business per tanggal 5 Agustus 2024. Adapun harga saham BBTN berada di rentang Rp1,235 hingga Rp1,440 per lembar saham sebulan terakhir. Sementara itu, BBTN juga tercatat frekuensi perdagangan sebanyak 87,030 dalam sebulan terakhir.
Terkait dinamika pergarakan saham tersebut, Kiwoom Sekuritas sendiri merekomendasikan hold untuk BBTN dengan target price (TP) di kisaran Rp1,470 per lembar saham.
Sementara Pilarmas Investindo Sekuritas, merekomendasikan saham BBTN dengan target price (TP) di kisaran Rp1,700 per lembar saham.
Sedangkan Analis Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, merekomendasikan untuk hold BBTN dengan target price (TP) di harga Rp1,380 per lembar saham.
Sebagaimana diketahui, Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah menerima kunjungan BTN Syariah di Kantor PP Muhammadiyah, Yogyakarta, pada Jumat, 2 Agustus 2024, lalu. Dalam pertemuan tersebut, Muhammadiyah berkomitmen untuk mengembangkan Indonesia sebagai pusa ekonomi keuangan syariah.
Dalam pertemuan tersebut, Ketua PP Muhammadiyah, Haedar Nashir mengatakan, untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat pengembangan ekonomi dan keuangan syariah merupakan langkah yang mulia.
“Membangkitkan ekonomi dan keuangan syariah merupakan ikhtiar yang mulia dan mesti didasari langkah-langkah strategis dan praktis untuk membumikan ekonomi dan keuangan syariah agar mampu hadir menjadi alternatif dari kegiatan ekonomi dan keuangan di Indonesia,” kata Haedar dalam keterangan resmi, Sabtu, 3 Agustus 2024.
Melalui silaturahmi PP Muhammadiyah dengan BTN Syariah tersebut, Haedar berharap akan berdampak pada peningkatan taraf hidup rakyat banyak. Sejalan dengan itu, dia juga menegaskan Muhammadiyah memiliki etos membangun yang manfaatnya tidak untuk diri sendiri, melainkan untuk semua.
“Hakikat dan keberadaan perbankan mesti dilakukan rekonstruksi sebenarnya, sehingga dalam menyalurkannya dapat meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Muhammadiyah mendorong perbankan untuk memberlakukan sistem good government dan meritokrasi dalam pelaksanaan birokrasi tersebut,” jelas Haedar.
Sementara itu, Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu mengatakan, kunjungan yang dilakukan perseroan bertujuan untuk memperkuat sinergi BTN Syariah dengan PP Muhammadiyah.
“Penguatan sinergi antara BTN Syariah dengan PP Muhammadiyah mencakup beberapa area kerja sama yang saat ini sedang kami jajaki bersama, tidak hanya di sektor pembiayaan perumahan tapi di sektor bisnis dan ekonomi khususnya yang menunjang dan mendukung visi misi dari PP Muhammadiyah ke depan,” jelas Nixon.
Dalam kesempatan tersebut BTN Syariah menyampaikan sejumlah program layanan BTN Syariah terbaru, produk tabungan maupun pembiayaan serta beragam rencana ke depan BTN Syariah. “Amal Usaha Muhammadiyah sangat banyak dan beragam, mulai dari sektor kesehatan hingga pendidikan, di sini banyak potensi yang BTN Syariah dapat memberikan solusi agar AUM semakin berkembang dan maju sehingga dapat menyejahterakan PP Muhammadiyah,” jelasnya.
Nixon menambahkan, dalam waktu dekat pihaknya akan mematangkan kerja samanya dengan PP Muhammadiyah sebagai tindak lanjut atas pembahasan yang dilakukan bersama tadi. “Kami sangat berterima kasih kepada PP Muhammadiyah atas kepercayaannya terhadap BTN Syariah dan kami sangat terbuka dan berharap untuk kerja sama yang lebih luas lagi," kata Nixon. (*)