KABARBURSA.COM - PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS) baru saja merilis laporan keuangan untuk semester pertama tahun 2024. Bank ini mencatatkan laba bersih sebesar Rp552 miliar, yang mengalami penurunan sebesar 26 persen dibandingkan dengan laba bersih pada periode yang sama tahun lalu, yaitu Rp753 miliar.
Meskipun laba bersih mengalami penurunan, BTPS berhasil mempertahankan nilai aset yang stabil sebesar Rp21 triliun pada semester pertama 2024. Ini menunjukkan kekuatan dan stabilitas aset bank meskipun menghadapi tantangan dalam profitabilitas.
Direktur BTPN Syariah, Fachmy Achmad, menjelaskan bahwa meskipun laba bersih tahunan mengalami penurunan, terdapat tren positif jika dilihat dari laba bersih secara kuartalan. Fachmy mencatat bahwa laba bersih pada kuartal III 2023 sebesar Rp251 miliar, mengalami penurunan menjadi Rp77 miliar pada kuartal IV 2023. Namun, laba bersih menunjukkan perbaikan pada kuartal I 2024 yang mencapai Rp264 miliar, dan terus meningkat menjadi Rp288 miliar pada kuartal II 2024.
Fachmy juga mengakui bahwa pertumbuhan jumlah pembiayaan mengalami penurunan. Ini sejalan dengan strategi bank yang lebih selektif dalam melakukan akuisisi dan pemberian pembiayaan baru, mengingat kondisi nasabah dalam segmen yang dilayani masih belum sepenuhnya stabil.
"Bank mencatatkan saldo pembiayaan sebesar Rp10,4 triliun pada semester pertama 2024. Dengan likuiditas yang tinggi, saldo kas bank mencapai Rp9,6 triliun, mengalami pertumbuhan sekitar 18 persen," jelas Fachmy.
Di sisi lain, terkait dengan dana pihak ketiga, bank memilih untuk mempertahankan dana yang lebih murah dan mengurangi dana yang lebih mahal. Hal ini sejalan dengan strategi bank untuk menjaga likuiditas yang kuat sambil mengoptimalkan biaya dana.
“Saldo dana pihak ketiga mencapai Rp11,8 triliun pada semester pertama 2024. Ekuitas bank juga mengalami peningkatan sebesar 4 persen year-on-year secara organik, mencapai Rp8,8 triliun,” tutup Fachmy.
Adapun sebelumnya BTPS sukses mencetak laba sebesar Rp263,66 miliar dan sejumlah indikator keuangan juga menunjukkan perbaikan pada kuartal pertama tahun ini.
Kinerja ini didukung oleh penyaluran pembiayaan sebesar Rp10,9 triliun, dibandingkan dengan Rp11,36 triliun pada tiga bulan pertama 2023. Rasio keuangan perusahaan tetap terjaga, dengan Return on Asset (RoA) mencapai 6,3 persen dan rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 47,6 persen.
Di sisi lain, BTPN Syariah juga memperkuat kualitas pembiayaannya dengan membangun solidaritas bagi nasabah inklusi atau mereka yang belum tersentuh layanan keuangan formal (unbankable). Perempuan menjadi target utama pemberdayaan karena BTPN Syariah percaya, bila perempuan berdaya maka keluarga pasti berdaya.
Adapun dalam memberdayakan masyarakat inklusi, BTPN Syariah tetap menjalankan fungsinya sebagai bank dengan menghimpun dana dari keluarga sejahtera dan kemudian disalurkan sepenuhnya untuk segmen ultra mikro. Dengan demikian, BTPS membuka kesempatan bagi masyarakat umum untuk bersama-sama memberdayakan umat.
"Sebagai bagian untuk mewujudkan niat baik nasabah lebih cepat, BTPN Syariah juga memberikan apresiasi terhadap kumpulan ibu-ibu nasabah pembiayaan ultra mikro yang telah menunjukkan solidaritas yang kuat dalam membangun perilaku unggul yaitu BDKS (Berani Berusaha, Disiplin, Kerja Keras, dan Saling Bantu)," tutur Fachmy.
Fachmy mengatakan mengawali 2024 kinerja BTPN Syariah tetap terjaga. Saat ini perusahaan menjalankan strategi selektif dalam menyalurkan pembiayaan serta program pendampingan yang semakin intensif ke masyarakat inklusi.
Pada kuartal I 2024, BTPN Syariah berhasil menghimpun dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp11,74 triliun, turun 3,32 persen dibandingkan tahun lalu. Non Performing Financing (NPF) gross BTPN Syariah tercatat pada level 2,97 persen pada kuartal I 2024, sedikit menurun dari 3 persen pada kuartal I 2023, sementara NPF net berada di 0,02 persen.
BTPN Syariah juga mencatatkan Net Imbalan (NI) yang solid sebesar 24,72 persen pada kuartal I 2024, dengan net operating margin (NOM) di 6,19 persen. Beban operasional terhadap pendapatan operasi (BOPO) sedikit meningkat menjadi 76,21 persen pada kuartal I 2024, naik dari 61,49 persen pada kuartal pertama 2023.
Ciptadana Sekuritas mengungkapkan bahwa performa PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS) menunjukkan perbaikan yang mencolok pada kuartal pertama tahun 2024. Selama periode ini, pendapatan bank mengalami pertumbuhan yang mengesankan sebesar 247 persen dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Lonjakan ini mencerminkan kemajuan signifikan dalam kinerja finansial BTPS, yang menunjukkan efektivitas strategi dan upaya peningkatan operasional yang telah diterapkan.
Di sisi lain, Mandiri Sekuritas memberikan rekomendasi beli untuk saham BTPS, dengan menetapkan target harga sebesar Rp 1.170. Rekomendasi ini didasarkan pada penilaian positif terhadap prospek perusahaan serta potensi pertumbuhan saham yang dianggap menjanjikan. Mandiri Sekuritas percaya bahwa saham BTPS memiliki nilai investasi yang menarik, didorong oleh perbaikan kinerja dan outlook yang optimis untuk masa depan. (*)