Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Genjot Pendapatan, Kalbe Farma Lakukan Dua Strategi ini

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 27 August 2024 | Penulis: Yunia Rusmalina | Editor: Redaksi
Genjot Pendapatan, Kalbe Farma Lakukan Dua Strategi ini

KABARBURSA.COM - PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) bocorkan persiapan beberapa inisitif guna meningkatkan pendapatan pada tahun ini, mulai dari melakukan investasi hingga meningkatkan fokus segmentasi. Direktur Kalbe Farma Tbk (KLBF), Kartika Setibudy, menjelaskan secara umum perseroan melihat bahwa kondisi sektor kesehatan sangat kondusif. Ada banyak kesempatan yang bisa dieksplore oleh  perusahaan dan korporasi.

"Kita akan terus melakukan inisiatif, baik itu secara internal maupun juga melalui berbagai inisiatif strategis. Secara mandiri, kita melakukan berbagai investasi yang bisa dilihat juga dari pembelian untuk belanja modal atau capex, di mana kita mengalokasikan juga untuk beberapa produk baru maupun penambahan kapasitas," ungkap Kartika dalam paparan publik KLBF, Selasa, 27 Agustus 2024.

Selain itu, perseroan juga sedang melakukan investasi untuk proyek cyclotron atau radioparmasi, di mana ini merupakan fasilitas  pertama, yang ada di Indonesi. Rencananya, Kalbe akan bisa menghasilkan cyclotron yang akan digunakan oleh rumah sakit, di mana masing-masing akan memiliki PET machine untuk melakukan scan atau melakukan deteksi dini bagi penderita kanker.

"Jadi ini adalah contoh-contoh dari kegiatan yang kita lakukan, bagaimana kita bisa membantu untuk memberikan akses kesehatan yang lebih baik untuk masyarakat. Selain secara mandiri, kita juga melakukan kerja sama dengan partner-partner strategis," urai dia.

Selanjutnya, pada tahun ini KLBF juga mengumumkan adanya dua kolaborasi, salah satunya dengan distributor lokal di Thailand, untuk mengembangkan atau melakukan penetrasi produk-produk specialty, khususnya onkologi di pasar Thailand.

"Jadi, kita ingin menggunakan juga untuk pasar Thailand dengan membawa produk-produk yang Thailand miliki," tambahnya.

Yang kedua, perseoran juga akan melakukan kerja sama strategis dengan Lift Zone Group yang berasal dari China, untuk mulai membangun pabrik. Ini merupakan suatu milestone, bagaimana perseroan juga ingin meningkatkan kemampuan khususnya dalam produksi bahan baku obat.

Kartika menyebutkan, saat ini Indonesia masih banyak melakukan import untuk bahan baku obat. Sudah ada beberapa inisiatif yang dilakukan oleh perusahaan di Indonesia untuk memproduksi bahan baku tersebut.

"Jadi, saat ini kita akan mulai masuk ke sana dengan melakukan kemitraan strategis dengan Lift Zone Group dari China. Harapannya, kita bisa mulai memproduksi bahan baku obat, apakah itu untuk pasar ekspor atau khusus untuk pasar Indonesia," tambahnya.

Sedangkan dari sisi short to medium term, perseroan melihat bahwa sektor obat resep dan juga alat kesehatan akan sangat menarik dalam jangka waktu medium term ini. Dengan begitu, perseroan akan melanjutkan berbagai proyek, khususnya di bidang TKDN atau tingkat kandungan dalam negeri, sambil memperkuat atau meningkatkan dari sisi preventive tadi.

Sedangkan dalam jangka panjang, perseroan  akan tetap positif untuk produk-produk konsumen di bidang kesehatan. Namun, perseroan tidak menyebutkan jumlah capex atau capital allocation yang dialokasikan tahun ini. Capex tersebut akan digunakan secara merata, untuk beberapa proyek yang telah dilakukan investasi oleh perseroan. Salah satunya adalah di obat resep dan fasilitas cyclotron yang sedang dibangun.

"Jadi, kita ada alokasi untuk dua lokasi, yaitu Jakarta dan Surabaya. Ada beberapa penambahan kapasitas yang juga sedang disiapkan untuk obat-obat baru di dalam resep. Di luar itu, tentunya kita akan melakukan investasi untuk memperhatikan tenansi dari sisi quality, terutama digitalisasi. Tentunya ini sesuatu yang kami harus lakukan secepatnya," tambahnya.

Kartika menyebutkan investasi secara terus-terus untuk memastikan bahwa kuatitas produk-produk baru akan terus diproduksi. Tentunya di luar itu adalah untuk digitalisasi, seperti untuk manufacturing 4.0, serta bagaimana meningkatkan efektivitas produk, apakah itu dari sisi proses ataupun dalam quality.

Dari segi lainnya, misalnya harga bahan pokok, tidak berpengaruh terhadap penjualan Kalbe di mana secara margin berada di level 39 hingga 40 persen. Tentunya harga pokok penjualan berpengaruh dan terus dimonitoring untuk pengenalan bahan baku, strategi portofolio, dan kenaikan harga.

"Ke depanya akan terus di monitoring harga bahan pokok untuk meningkatkan profitabilitas," terangnya.

Sebagai informasi, melansir laporan keuangan per akhir Juni, Kalbe Farma mencetak penjualan bersih sebesar Rp16,32 triliun atau tumbuh 7,57 persn secara year-on-year (YoY). Kinerja penjualan itu ditopang oleh segmen distribusi dan logistik yang meraih keuntungan sebesar Rp5,35 triliun, meningkat 17,10 persen secara YoY. Adapun segmen obat resep tumbuh 7,62 persen YoY menjadi Rp4,51 triliun, sementara segmen nutrisi menyumbang Rp4,13 triliun atau naik 0,46 persen.

Bahkan beban pokok KLBF juga meningkat 9,53 persen YoY menjadi Rp9,86 triliun. Perolehan ini membuat laba kotor yang dibukukan perseroan mencapai Rp6,45 triliun atau tumbuh 4,72 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Setelah diakumulasikan dengan beban dan pendapatan lain, KLBF mencetak laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp1,8 triliun, tumbuh 18,06 persen. Laba per saham ikut terkerek dari Rp32,87 menjadi Rp38,93 per saham. Dari sisi neraca keuangan, KLBF membukukan total aset Rp28,56 triliun per akhir Juni 2024 atau meningkat 5,57 persen YoY. Liabilitas juga naik 27,63 persen secara tahunan menjadi Rp5,02 triliun, sementara ekuitas tembus Rp23,53 triliun atau tumbuh 1,82 persen secara yoy.

Terkait dengan pertumbuhan KALBE Tahun ini yang menjadikan fokus area adalah sektor farmasi, karena pemerintah telah melakukan beberapa upaya untuk melakukan refomasi berbagai dukungan, seperti prefentif, deteksi dini untuk memperbaiki pelayanna bagi paien.

"Sebaagai emiten keshatan, sektor farma bisa menjai driver untuk kedepannnya secara long time," imbuhnya.(*)