Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Satu Lagi Proyek Gila dan Berisiko Elon Musk

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 27 August 2024 | Penulis: KabarBursa.com | Editor: Redaksi
Satu Lagi Proyek Gila dan Berisiko Elon Musk

KABARBURSA.COM - Gambar-gambar ganjil membanjiri platform sosial X milik Elon Musk minggu lalu. Beberapa di antaranya berisikan konten kekerasan, menyinggung, bahkan bermuatan seksual.

Salah satu contohnya, gambar Donald Trump mengemudikan helikopter di atas latar belakang gedung World Trade Center yang terbakar. Ada pula video Kamala Harris dalam balutan bikini, dan Donald Duck menggunakan heroin. Di tengah keributan ini, Elon Musk menulis, “Grok adalah AI paling menyenangkan di dunia!”

Hingga Jumat, visual mengejutkan itu lenyap. Volume unggahan tentang Grok memuncak pada 166.000 postingan pada 15 Agustus, dua hari setelah peluncuran fitur image generator Grok, menurut data dari PeakMetrics.

Meski hype ini telah mereda, dampak jangka panjangnya berpotensi mengganggu ranah moderasi konten AI. Peluncuran Grok adalah sebuah eksperimen penuh risiko, menguji apa yang terjadi ketika batasan sengaja ditiadakan.

Musk menjadi pendukung AI yang tak banyak diatur, terang-terangan mengkritik OpenAI dan Google sebagai terlalu "woke." Dengan dukungan dari startup Black Forest Labs, Grok dibiarkan liar, tanpa filter yang membatasi gambar yang dihasilkan.

Tapi kemudian, Grok mulai menerapkan pembatasan tertentu. Beberapa hari setelah debut fitur tersebut, penolakan terhadap permintaan konten kekerasan yang lebih eksplisit. Namun, beberapa trik masih lolos, misalnya dengan mengganti "darah" menjadi "sirup stroberi" atau menambahkan kata "mainan" pada "pistol" Grok tetap saja bekerja.

Tentu, ada banyak alasan kenapa perusahaan AI sangat berhati-hati. Kebanyakan generator gambar AI memiliki aturan ketat untuk menghindari pelanggaran hak cipta atau penyebaran informasi yang salah. Kreator mengajarkan AI untuk tidak menghasilkan konten yang melanggar batas etika, seperti penggambaran nudity atau kekerasan ekstrem.

Hany Farid, seorang profesor ilmu komputer di University of California, Berkeley, menjelaskan bahwa ada tiga level batasan dalam AI image generator: pelatihan, input teks, dan output gambar. Batasan ini umumnya diterapkan oleh AI arus utama seperti Adobe Firefly, yang dilatih menggunakan katalog stok foto miliknya sendiri agar sesuai dengan undang-undang hak cipta.

Adobe memastikan bahwa gambar-gambar yang dihasilkan Firefly tidak melanggar kekayaan intelektual perusahaan lain. Hal ini berbanding terbalik dengan model yang digunakan oleh Grok, yang tidak menyertakan batasan jelas di dalamnya. Meski demikian, beberapa platform lain seperti DALL-E dari OpenAI mencoba lebih transparan dengan menambahkan deskripsi detail terhadap gambar yang dihasilkan, untuk menjelaskan bagaimana AI bekerja di balik layar.

Pada bulan Februari, Google Gemini juga memperkenalkan mekanisme serupa, menambahkan kualifikasi secara otomatis seperti “perawat, laki-laki” atau “perawat, perempuan” untuk menciptakan variasi gambar. Namun, respons negatif dari pengguna memaksa Google menghentikan sementara fitur ini.

Meski begitu, pembatasan konten telah menjadi bagian dari ekosistem image generator yang populer. Midjourney, misalnya, yang dikenal longgar dalam hal peraturan, memblokir permintaan gambar terkait figur publik seperti Joe Biden dan Donald Trump menjelang pemilu AS.

Namun, Grok berbeda. Di dalam ekosistem platform X yang terbatas, AI ini bekerja tanpa pagar yang jelas. Jack Brewster, editor di NewsGuard yang mengawasi penyebaran informasi keliru, menegaskan bahwa Grok secara alami hadir dalam platform dan mengundang pengguna untuk membagikan gambar yang mereka buat, tidak peduli seberapa mengejutkan gambar tersebut.

Black Forest Labs, startup di balik model AI yang menggerakkan Grok, tidak menjelaskan batasan spesifik yang ada dalam alat tersebut. Dokumentasi daring untuk Flux, model AI yang menjadi fondasi Grok, hanya menyebutkan aturan dasar, seperti larangan terhadap penyebaran konten eksploitasi anak atau merugikan orang lain. Pada akhirnya, tanggung jawab diberikan sepenuhnya kepada pengguna untuk mematuhi aturan ini.

NewsGuard mencatat bahwa Grok lebih sering menghasilkan gambar yang mendukung narasi palsu dibandingkan AI generator lainnya. Brewster dan timnya meminta Grok untuk membuat ilustrasi terkait 20 informasi yang terbukti salah dari basis data NewsGuard. Hasilnya, Grok lebih mampu menghasilkan gambar yang menyokong kebohongan ini dibandingkan Midjourney atau DALL-E.

Grok mungkin hanya permulaan. Bagaimana kita mengatur alat semacam ini di masa depan masih menjadi teka-teki yang belum terpecahkan.

Daftar Proyek Gila dan Berisiko Elon Musk

  • SpaceX - Kolonisasi Mars

    • Proyek ambisius untuk menjadikan manusia sebagai spesies multiplanet dengan misi kolonisasi Mars. Elon Musk percaya bahwa kita harus menciptakan kehidupan di luar Bumi untuk mengantisipasi kemungkinan kehancuran peradaban di Bumi.
    • Risiko: Teknologi perjalanan antariksa ke Mars masih sangat menantang, dan biaya serta risiko bagi manusia luar biasa besar.

  • Neuralink - Implant Otak

    • Neuralink adalah proyek yang mengembangkan antarmuka otak-komputer (brain-machine interface). Tujuannya adalah untuk menghubungkan otak manusia langsung dengan komputer melalui chip yang ditanamkan di otak.
    • Risiko: Risiko medis yang tinggi terkait dengan operasi pada otak manusia, serta kekhawatiran etika tentang privasi, kontrol pikiran, dan dampak sosial dari teknologi ini.

  • Tesla - Mobil Otonom

    • Tesla telah mengembangkan teknologi mobil otonom yang berpotensi merevolusi industri transportasi dengan kendaraan yang dapat berkendara tanpa pengemudi manusia.
    • Risiko: Tantangan teknologi dan regulasi, serta potensi kecelakaan akibat kegagalan sistem otonom yang dapat memicu masalah hukum dan etika.

  • The Boring Company - Terowongan Bawah Tanah

    • The Boring Company bertujuan membangun jaringan terowongan bawah tanah untuk mengatasi masalah kemacetan kota. Salah satu ide mereka adalah sistem transportasi hyperloop bawah tanah yang sangat cepat.
    • Risiko: Biaya konstruksi yang sangat tinggi, tantangan geoteknik, serta keraguan akan efektivitas sistem ini dalam memecahkan masalah transportasi secara luas.

  • Starship - Pesawat Luar Angkasa Kembali-pakai

    • SpaceX sedang mengembangkan Starship, sebuah pesawat ruang angkasa yang dirancang untuk membawa manusia dan kargo ke Bulan, Mars, dan destinasi antariksa lainnya. Ini adalah pesawat luar angkasa kembali-pakai yang ambisius.
    • Risiko: Tantangan teknis dalam membuat sistem yang sepenuhnya dapat digunakan kembali, potensi kegagalan selama peluncuran, dan pengembangan yang sangat mahal.

  • SolarCity - Energi Matahari

    • Melalui SolarCity (sekarang bagian dari Tesla), Elon Musk mencoba menciptakan solusi untuk energi berkelanjutan dengan atap tenaga surya yang dapat menyimpan energi di baterai Tesla Powerwall.
    • Risiko: Biaya produksi tinggi dan tantangan dalam mengintegrasikan sistem ini secara luas di masyarakat yang masih bergantung pada energi fosil.

  • Hyperloop - Transportasi Berkecepatan Tinggi

    • Hyperloop adalah konsep transportasi berkecepatan tinggi yang menggunakan pod yang meluncur melalui tabung vakum dengan kecepatan sangat tinggi, bahkan lebih cepat dari pesawat terbang.
    • Risiko: Teknologi ini masih dalam tahap awal, dengan banyak tantangan teknis yang harus diatasi, termasuk keselamatan, pembiayaan, dan keberlanjutan komersial.

  • Tesla Bot - Robot Humanoid

    • Proyek terbaru Tesla ini adalah pengembangan robot humanoid yang dapat membantu manusia dalam pekerjaan rutin, mulai dari pekerjaan pabrik hingga pekerjaan rumah tangga.
    • Risiko: Pengembangan AI untuk robot humanoid memiliki tantangan teknis dan etika, termasuk potensi bahaya dari robot yang terlalu otonom atau mengganggu lapangan kerja manusia. (*)