Phintraco Sekuritas mengungkapkan bahwa secara teknikal, IHSG menunjukkan pelebaran kemiringan positif pada indikator MACD.
Walaupun indikator Stochastic RSI telah memasuki wilayah overbought, potensi penguatan IHSG tetap terlihat jelas.
Menurut analisis teknikal, jika IHSG mampu mempertahankan posisinya di atas level 7.600, ada peluang signifikan bagi indeks untuk melanjutkan penguatan hingga level 7.650 pada hari ini.
Sentimen pasar juga didorong oleh ekspektasi terhadap perilisan data U.S. CB Consumer Confidence untuk bulan Agustus 2024. Data tersebut diperkirakan tetap berada di level optimis sebesar 100,1, meskipun sedikit menurun dari 100,3 pada bulan Juli 2024.
Hal ini mencerminkan keyakinan konsumen Amerika Serikat yang masih kuat, meski ada sedikit penurunan. Data ini menjadi sorotan karena dapat memberikan petunjuk mengenai kondisi ekonomi AS dan bagaimana hal itu akan mempengaruhi pasar global.
Di benua Eropa, Jerman dijadwalkan untuk merilis data pertumbuhan ekonomi final untuk kuartal kedua 2024. Proyeksi menunjukkan kontraksi sebesar 0,1 persen secara tahunan.
Meskipun kontraksi ini tergolong tipis, tetap saja data ini akan menjadi indikator penting bagi pasar dalam menilai kondisi ekonomi Eropa, khususnya di tengah ketidakpastian global.
Sementara itu, dari kawasan Asia, para pelaku pasar menunggu rilis data laba industri YTD di China untuk bulan Juli 2024.
Data ini diperkirakan dapat berdampak pada prospek pertumbuhan ekonomi China pada semester kedua tahun ini. Sentimen dari China sangat penting, mengingat peran signifikan negara ini dalam perekonomian global dan sebagai mitra dagang utama bagi banyak negara.
Dengan latar belakang sentimen positif dari data ekonomi yang akan dirilis, Phintraco Sekuritas merekomendasikan beberapa saham yang patut diperhatikan pada Selasa, 27 Agustus 2024. Saham-saham tersebut antara lain ESSA, MDKA, SMRA, BNGA, ANTM, dan BBTN.
Di sisi lain, MNC Sekuritas juga memprediksi bahwa IHSG akan melanjutkan penguatannya pada hari ini.
Mereka memproyeksikan IHSG akan bergerak dalam rentang support di antara 7.460-7.386 dan resistance di antara 7.664-7.743. Prediksi ini menggambarkan optimisme terhadap kondisi pasar saham domestik yang masih kuat.
MNC Sekuritas memberikan rekomendasi saham untuk hari ini, di antaranya adalah AVIA, BBCA, dan TOWR. AVIA, misalnya, mengalami penguatan sebesar 0,84 persen ke level Rp482 dan masih didorong oleh volume pembelian yang kuat.
Namun, posisi AVIA diperkirakan masih berada dalam fase wave (ii) dari wave [i], yang membuatnya rentan terhadap koreksi jangka pendek.
- Buy on Weakness: Rp462-472
- Target Price: Rp498, Rp520
- Stoploss: di bawah Rp444
Selain itu, BBCA juga direkomendasikan untuk buy on weakness setelah mengalami kenaikan harga menjadi Rp10.325. Volume pembelian yang meningkat serta posisi BBCA yang masih berada di atas MA20 memberikan sinyal bahwa saham ini masih dalam tren positif.
BBCA diperkirakan berada pada bagian dari wave [ii] dari wave 5 pada label hitam.
- Buy on Weakness: Rp10.125-10.250
- Target Price: Rp10.500, Rp10.750
Saham TOWR juga menunjukkan kenaikan sebesar 0,62 persen menjadi Rp815, meskipun penguatannya tertahan oleh MA20. Selama harga tetap di atas level stoploss di Rp790, posisi TOWR diperkirakan berada di awal wave iii dari wave (v), yang berarti masih ada potensi penguatan lebih lanjut.
- Buy on Weakness: Rp800-810
- Target Price: Rp850, Rp890
- Stoploss: di bawah Rp790
Penguatan IHSG ke level Rp7.606 pada hari sebelumnya terjadi bersamaan dengan peningkatan volume pembelian. Hal ini memperlihatkan bahwa IHSG sedang berada dalam fase wave (v) dari wave [i] dari wave 3, yang menandakan potensi kenaikan lebih lanjut dalam beberapa hari ke depan.
Pada penutupan perdagangan Senin, 26 Agustus 2024, IHSG mencatatkan kenaikan sebesar 61,86 poin atau sekitar 0,82 persen dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya.
Menurut data RTI, total nilai transaksi yang terjadi mencapai Rp12,24 triliun, dengan volume perdagangan mencapai 16,56 miliar saham. Sebanyak 360 saham mengalami penguatan, 219 saham terkoreksi, dan 217 lainnya stagnan.
Pada akhir perdagangan, total nilai transaksi indeks meningkat menjadi Rp12,41 triliun, dengan 1,15 juta transaksi dari 16 miliar saham yang diperdagangkan.
Investor asing tercatat melakukan pembelian bersih sebesar Rp929,44 miliar di seluruh pasar, dengan pembelian terbesar di pasar reguler mencapai Rp660,30 miliar dan Rp269,14 miliar di pasar negosiasi dan tunai.
Namun, beberapa saham mengalami tekanan dari aksi jual investor asing. Saham BREN mencatatkan penjualan bersih asing terbesar dengan nilai Rp39,4 miliar, diikuti oleh ANTM sebesar Rp32,2 miliar dan BRIS sebesar Rp32,1 miliar.
Kenaikan IHSG ini sejalan dengan peningkatan indeks sektoral. Dari 11 indeks sektoral di Bursa Efek Indonesia, delapan sektor mencatatkan penguatan, termasuk sektor Barang Konsumen Non-primer (2,5345 persen), Properti & Real Estat (2,0090 persen), Energi (1,1384 persen), dan Barang Baku (1,1269 persen).
Sektor-sektor lainnya yang ikut menguat antara lain sektor Keuangan (0,7102 persen), Transportasi & Logistik (0,6929 persen), Infrastruktur (0,6537 persen), serta Kesehatan (0,2003 persen). (*)