Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Cuap Dovish Powell Tekan Dolar, Bagaimana dengan Emas?

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 26 August 2024 | Penulis: Yunila Wati | Editor: Redaksi
Cuap Dovish Powell Tekan Dolar, Bagaimana dengan Emas?

KABARBURSA.COM - Hari ini, 26 Agustus 2024, harga emas mengalami kenaikan tipis yang didorong oleh melemahnya dolar AS dan penurunan imbal hasil Treasury setelah pernyataan dovish dari Ketua Federal Reserve, Jerome Powell. Hal ini memperkuat ekspektasi bahwa suku bunga mungkin akan diturunkan pada September mendatang.

Harga emas spot naik sebesar 0,09 persen menjadi USD2.514,81 per ons pada pukul 13.57 WIB, sementara emas berjangka Amerika Serikat bertambah 0,16 persen menjadi USD2.550,40 per ons. Kenaikan ini mengikuti lonjakan lebih dari 1 persen pada sesi perdagangan sebelumnya.

Pernyataan Jerome Powell pada akhir pekan kemarin, 23 Agustus 2024, menunjukkan dukungan terhadap dimulainya pemangkasan suku bunga dalam waktu dekat, dengan alasan bahwa pasar tenaga kerja yang lebih dingin tidak akan disambut baik. Akibatnya, indeks Dolar (DXY) mendekati level terendahnya dalam 13 bulan, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya, sementara imbal hasil US Treasury 10 tahun juga mengalami penurunan.

Menurut Tim Waterer, Kepala Analis di KCM Trade, emas akan terus diminati selama dolar tetap melemah menjelang pemangkasan suku bunga yang diantisipasi. Waterer menyatakan bahwa emas bisa mencapai USD2.550 per ons minggu ini jika resistance di sekitar USD2.530 berhasil dilampaui.

Trader sepenuhnya memperhitungkan kemungkinan pemangkasan suku bunga pada bulan September, dengan peluang 62 persen untuk pelonggaran sebesar 25 basis poin (bp) dan 38 persen untuk pengurangan 50 bp, sesuai dengan FedWatch Tool dari CME Group. Lingkungan suku bunga yang rendah biasanya meningkatkan daya tarik emas, yang tidak memberikan imbal hasil.

Di sisi lain, ekspor emas Peru ke India diperkirakan akan melonjak 36 persen ke rekor USD3 miliar pada tahun 2024, seiring dengan meningkatnya permintaan dari konsumen terbesar kedua dunia tersebut.

Pada bidang geopolitik, ketegangan antara Hizbullah dan Israel meningkat setelah Hizbullah meluncurkan roket dan pesawat nirawak ke Israel, yang memicu serangan udara Israel di Lebanon. Ini merupakan pertempuran besar dalam konflik perbatasan selama 10 bulan terakhir.

Selain emas, harga perak spot turun 0,4 persen menjadi USD29,70 per ons, platinum melemah 0,5 persen menjadi USD958,77, dan paladium berkurang 0,8 persen menjadi USD955,13 per ons.

Emas Teruskan Tren Positif

Harga emas dunia naik lebih dari 1 persen pada Jumat, 23 Agustus 2024, setelah dolar AS dan imbal hasil US Treasury mengalami penurunan menyusul pernyataan Ketua Federal Reserve Jerome Powell.

Dalam komentarnya, Powell mengisyaratkan kemungkinan pemangkasan suku bunga pada September 2024 karena inflasi mendekati target 2 persen Fed, yang memicu ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter.

Menurut laporan, harga emas spot naik 1,2 persen menjadi USD2.512,63 per ons troi, sementara emas berjangka AS naik 1,2 persen dan ditutup pada USD2.546,30 per ons troi. Penurunan indeks dolar sebesar 0,8 persen terhadap mata uang lainnya serta turunnya imbal hasil Treasury AS dengan tenor 10 tahun membuat emas menjadi lebih menarik bagi investor internasional.

Pernyataan Powell dianggap sebagai sinyal kuat bahwa The Fed akan segera menurunkan suku bunga, yang meningkatkan daya tarik emas sebagai aset dengan imbal hasil nol di tengah kebijakan moneter yang lebih longgar. Trader saat ini memprediksi peluang sebesar 59,5 persen untuk pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin dan 40,5 persen untuk pemangkasan 50 basis poin pada pertemuan Fed berikutnya.

Selain emas, harga perak juga naik signifikan, melonjak 2,9 persen menjadi USD29,83 per ons troi, dengan peningkatan hampir 2,7 persen selama sepekan. Kenaikan ini didorong oleh meningkatnya permintaan dari sektor manufaktur panel surya dan elektronik di India, yang diperkirakan akan mengimpor hampir dua kali lipat jumlah perak tahun ini.

Harga emas tetap stabil mendekati level tertinggi sepanjang masa menjelang pidato Gubernur Federal Reserve Jerome Powell akhir pekan ini. Pidato tersebut diperkirakan akan memberikan wawasan mengenai seberapa cepat bank sentral akan mengurangi suku bunga.

Emas diperdagangkan di sekitar USD2.500 per ons setelah mencapai rekor tertinggi pada Senin, 19 Agustus 2024. Powell dijadwalkan berbicara pada hari Jumat di simposium tahunan Jackson Hole The Fed di Wyoming, dan diharapkan mengonfirmasi rencana untuk menurunkan suku bunga bulan depan.

Meskipun demikian, pasar lebih fokus pada kemungkinan langkah-langkah suku bunga setelah itu. Minggu ini, investor juga akan memperhatikan laporan klaim pengangguran AS yang dijadwalkan pada Kamis, yang dapat mempengaruhi kebijakan pelonggaran moneter The Fed dalam upayanya mengendalikan inflasi tanpa mengekang pertumbuhan ekonomi.(*)