Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Harga Emas Antam Naik Rp9.000, Emas Dunia Meroket

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 24 August 2024 | Penulis: Syahrianto | Editor: Redaksi
Harga Emas Antam Naik Rp9.000, Emas Dunia Meroket

KABARBURSA.COM - Harga emas Antam atau PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) pada Sabtu, 24 Agustus 2024 menjadi Rp1.420.000 per gram atau naik Rp9.000.

Berdasarkan informasi dari Logam Mulia ANTM, harga emas batangan pada Jumat, 23 Agustus 2024 sore tercatat sebesar Rp 1.411.000 per gram. Meskipun pada pagi hari sebelumnya sempat turun menjadi Rp 1.398.000 per gram.

Harga beli kembali atau buyback untuk emas batangan juga naik Rp9.000 pada Sabtu, menjadi Rp 1.267.000 per gram.

Untuk transaksi jual beli, potongan pajak sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 34/PMK.10/2017 berlaku. Penjualan kembali emas batangan ke Antam (ANTM) dengan nilai lebih dari Rp 10 juta dikenakan Pajak Penghasilan (PPh) 22 sebesar 1,5 persen untuk pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan 3 persen untuk non-NPWP. PPh 22 atas transaksi buyback akan dipotong langsung dari nilai buyback. Berikut adalah harga pecahan emas batangan yang tercatat di Logam Mulia Antam (ANTM).

- 0,5 gram: Rp 760.000

- 1 gram: Rp 1.420.000

- 2 gram: Rp 2.780.000

- 3 gram: Rp 4.145.000

- 5 gram: Rp 6.875.000

- 10 gram: Rp 13.695.000

- 25 gram: Rp 34.112.000

- 50 gram: Rp 68.145.000

- 100 gram: Rp 136.212.000

- 250 gram: Rp 340.265.000

- 500 gram: Rp 680.320.000

- 1.000 gram: Rp 1.360.600.000

Pembelian emas batangan dikenakan PPh 22 sesuai PMK Nomor 34/PMK.10/2017, dengan tarif 0,45 persen untuk pemegang NPWP dan 0,9 persen untuk non-NPWP, dan setiap pembelian emas batangan akan disertai dengan bukti potong PPh 22.

Harga Emas Dunia

Harga emas melonjak lebih dari 1 persen pada Jumat, 23 Agustus 2024, didorong oleh penurunan nilai dolar AS dan imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS). Kenaikan ini terjadi setelah komentar dari Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, yang mengisyaratkan kemungkinan pemangkasan suku bunga pada bulan September mendatang.

Harga emas spot melonjak sebesar 1,15 persen, mencapai USD2.511,91 per ons, mendekati rekor tertinggi yang tercatat pada Selasa, 20 Agustus 2024 sebesar USD2.531,6. Sementara itu, harga kontrak berjangka emas AS juga meningkat tajam, naik 1,19 persen menjadi USD2.546,7 per ons.

Dalam pernyataannya, Powell menyebutkan bahwa "waktunya telah tiba" bagi bank sentral AS untuk memangkas suku bunga, dengan inflasi hampir mencapai target 2 persen, yang ditetapkan oleh The Fed. Komentar ini secara eksplisit mendukung kemungkinan pelonggaran kebijakan moneter dalam waktu dekat.

Sementara itu, indeks dolar AS turun sebesar 0,8 persen terhadap mata uang-mata uang utama lainnya, dan imbal hasil obligasi AS 10 tahun juga mengalami penurunan setelah pidato Powell. Penurunan ini membuat emas menjadi lebih menarik bagi investor di luar AS, karena aset berdenominasi dolar menjadi lebih murah dalam mata uang lain.

Tai Wong, seorang pedagang logam independen yang berbasis di New York, menyatakan bahwa pasar aset menunjukkan reaksi positif terhadap komentar Powell, meskipun pernyataan tersebut bersifat umum dan relatif terbuka mengenai perlunya penyesuaian kebijakan.

"Emas kemungkinan akan terus mengalami kenaikan menjelang pertemuan The Fed pada September mendatang dan dot plot terbaru yang akan menunjukkan kemungkinan seberapa banyak suku bunga mungkin dipangkas tahun ini," kata Wong.

Para analis dan investor kini memantau dengan cermat perkembangan selanjutnya terkait kebijakan moneter AS, yang dapat memberikan indikasi lebih jelas mengenai arah pergerakan harga emas di masa depan. Adanya ekspektasi pemangkasan suku bunga diperkirakan akan terus mendukung minat investasi pada emas sebagai aset safe haven di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Daya Tarik Emas

Suku bunga AS yang lebih rendah umumnya meningkatkan daya tarik emas batangan, yang tidak memberikan imbal hasil. Emas, sebagai aset yang tidak menghasilkan bunga, menjadi lebih menarik ketika suku bunga menurun karena biaya peluang menyimpan emas berkurang.

“Ekspektasi pemangkasan suku bunga dapat mendorong harga emas ke kisaran USD2.550–2.600 per ons,” ujar Alex Ebkarian, kepala operasi di Allegiance Gold. Prediksi ini mencerminkan keyakinan bahwa penurunan suku bunga akan memperkuat daya tarik emas sebagai aset investasi, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi global dan kebijakan moneter yang lebih longgar.

Saat ini, para trader memperkirakan peluang sebesar 67,5 persen untuk pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan The Fed bulan September mendatang. Sementara itu, ada kemungkinan sebesar 32,5 persen untuk pemangkasan yang lebih signifikan sebesar 50 basis poin. Harapan akan kebijakan moneter yang lebih longgar ini mendorong para investor untuk mencari lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakpastian ekonomi, dengan emas sebagai pilihan utama.

Selain itu, harga logam mulia lainnya juga mengalami lonjakan signifikan. Harga perak melonjak 2,1 persen menjadi USD29,60 per ons, dan mencatatkan kenaikan hampir 2,1 persen selama sepekan terakhir. Para importir terkemuka memperkirakan bahwa impor perak India akan meningkat hampir dua kali lipat tahun ini, didorong oleh permintaan yang kuat dari produsen panel surya dan elektronik, yang semakin meningkatkan permintaan global terhadap logam ini.

Sementara itu, harga platinum juga mengalami kenaikan, dengan harga melonjak 1,5 persen menjadi USD958,35 per ons. Kenaikan ini mencerminkan peningkatan minat terhadap platinum, yang digunakan dalam berbagai industri, termasuk otomotif dan perhiasan.

Selain platinum, harga paladium meningkat sebesar 1,6 persen menjadi USD947,5 per ons. Kenaikan harga paladium didorong oleh permintaan yang terus meningkat dari industri otomotif, di mana logam ini digunakan dalam komponen katalis.

Kenaikan harga logam-logam mulia ini menunjukkan sentimen positif di pasar, dengan para investor mencari aset aman di tengah ketidakpastian global dan kebijakan moneter yang semakin longgar. (*)