KABARBURSA.COM - Obligasi Berkelanjutan Tahap IV Tahun 2024 dari PT Federal International Finance (FIF) dengan nilai Rp2,5 triliun akan ditawarkan kepada investor mulai tanggal 30 Agustus 2024 hingga 3 September 2024.
Ini merupakan bagian dari Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan VI FIF dengan total nilai Rp10 triliun.
Direksi FIF menyatakan bahwa obligasi tersebut terdiri dari seri A dengan nilai pokok Rp1,252 triliun, menawarkan bunga tetap sebesar 6,55 persen per tahun dan memiliki jangka waktu 370 hari, serta seri B dengan nilai Rp1,247 triliun, memiliki tenor tiga tahun dan bunga tetap sebesar 6,90 persen per tahun.
Bunga obligasi FIF akan dibayarkan setiap tiga bulan, dengan pembayaran bunga pertama dilakukan pada 6 Desember 2024.
Pembayaran bunga terakhir dan jatuh tempo obligasi akan dilakukan pada 16 September 2025 untuk seri A dan 6 September 2027 untuk seri B.
Direksi FIF menyatakan bahwa dana yang diperoleh dari penerbitan obligasi tersebut, setelah dikurangi biaya emisi, akan sepenuhnya digunakan untuk modal kerja perusahaan, terutama untuk pembiayaan konsumen kendaraan bermotor.
Dalam hal ini, sebagai penjamin pelaksana emisi obligasi VI FIF Tahap IV/2024 adalah PT BNI Sekuritas, PT BRI Danareksa Sekuritas, PT CIMB Niaga Sekuritas, PT Indo Premier Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM), dengan Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebagai wali amanat.
Sebelumnya, FIF mencetak laba bersih sebesar Rp1,1 triliun atau tumbuh sebesar 16,5 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada kuartal I-2024.
FIFGroup dihadapkan tantangan untuk memacu penyaluran pembiayaan pada awal tahun ini.
Perolehan laba bersih tersebut salah satunya didukung penyaluran pembiayaan yang sebesar Rp11 triliun, tumbuh 3,8 persen (yoy).
Sedangkan jumlah unit yang dibiayai atau booking unit menjadi sebanyak 805.000, tumbuh tipis 0,8 persen (yoy).
Dari sisi kualitas aset, FIFGroup menjaga pembiayaan bermasalah (non performing financing/NPF) di level memadai sebesar 1,2 persen.
Secara Net Service Asset (NSA), perseroan mencatat pertumbuhan sebesar 12,3 persen (yoy) menjadi Rp41,6 triliun.
Presiden Direktur FIFGroup, Siswadi menerangkan, pihaknya memiliki lima brand services dalam penyediaan layanan pembiayaannya, yakni FIFASTRA, SPEKTRA, DANASTRA, FINATRA, dan AMITRA.
Untuk pembiayaan sepeda motor Honda dari FIFASTRA secara nilai penyaluran pembiayaan maupun jumlah booking unit mencatatkan pertumbuhan masing-masing sebesar 5,5 persen (yoy) dan 5,4 persen ( yoy) menjadi Rp 7 triliun dan 418 ribu unit pada kuartal I-2024.
PT Federal International Finance (FIF) merinci kinerja lima lini pembiayaan perusahaan pada semester I-2024.
Seperti disebutkan di atas, ada lima lini pembiayaan FIF, yakni FIFASTRA untuk pembiayaan sepeda motor Honda, SPEKTRA untuk produk elektronik hingga perabot rumah tangga, DANASTRA untuk pembiayaan multiguna, FINATRA untuk pembiayaan mikroproduktif UMKM, serta AMITRA untuk pembiayaan syariah Haji dan Umrah.
Direktur FIF Daniel Hartono mengatakan perusahaan telah menyalurkan nilai pembiayaan terhadap sepeda motor Honda melalui FIFASTRA sebesar Rp14,4 triliun pada semester I-2024. Nilai itu meningkat sebesar 5 persen, jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
“Adapun jumlah unit dibiayai naik sebesar 3,3 persen year on year (yoy) atau sebanyak 843.000 unit sampai Juni 2024,” ujarnya, Sabtu, 3 Agustus 2024.
Mengenai lini pembiayaan multiguna melalui DANASTRA, Daniel menerangkan FIF mencatatkan penyaluran pembiayaan sebesar Rp6,6 triliun pada semester I-2024. Nilai itu naik sebesar 1,8 persen, jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
“Namun, secara jumlah unit yang dibiayai, terjadi penurunan sebesar 4,2 persen yoy menjadi sebanyak 675.000 unit hingga Juni 2024,” tuturnya.
Terkait lini pembiayaan syariah FIF, AMITRA, Daniel mengatakan perusahaan mencatatkan nilai penyaluran pembiayaan mencapai Rp232 miliar pada semester I-2024. Nilai itu meningkat sebesar 13,6 persen, jika dibandingkan pencapaian pada periode sama tahun sebelumnya.
Dia bilang jumlah unit yang dibiayai mencapai lebih dari 9.000 unit hingga semester I-2024. Angka itu naik sebesar 1,1 persen, jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sementara itu, penurunan kinerja terjadi pada lini pembiayaan SPEKTRA. Kata Daniel, nilai penyaluran pembiayaan lewat SPEKTRA mencapai Rp203 miliar hingga Juni 2024. Nilai itu mengalami penurunan sebesar 15,3 persen yoy.
Hal sama juga dialami FINATRA yang mencatatkan penyaluran pembiayaan pada semester I-2024 sebesar Rp 507 miliar. Angka itu mengalami penurunan sebesar 18,6 persen YoY.
Secara total, Daniel menyampaikan nilai penyaluran pembiayaan pada semester I-2024 sebesar Rp 22 triliun. Dia bilang nilai itu naik 3,2 persen, jika dibandingkan pencapaian pada periode yang sama tahun lalu.
Daniel menegaskan, di tengah perekonomian nasional yang penuh dengan tantangan, FIF akan terus berupaya melakukan inovasi. (*)
Artikel ini disediakan untuk tujuan informasi semata dan bukan merupakan ajakan, rekomendasi, atau instruksi untuk membeli atau menjual saham. Segala bentuk analisis dan rekomendasi saham sepenuhnya berasal dari pihak analis atau sekuritas yang bersangkutan. KabarBursa.com tidak bertanggung jawab atas keputusan investasi, kerugian, atau keuntungan yang timbul akibat penggunaan informasi dalam artikel ini. Keputusan investasi sepenuhnya merupakan tanggung jawab investor. Investor diharapkan melakukan riset independen dan mempertimbangkan risiko dengan cermat sebelum mengambil keputusan investasi.