Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

BI Catat Kredit Perbankan Capai 12,4 Persen pada Juli 2024

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 21 August 2024 | Penulis: Pramirvan Datu | Editor: Redaksi
BI Catat Kredit Perbankan Capai 12,4 Persen pada Juli 2024

KABARBURSA.COM - Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 20-21 Agustus 2024 memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan (BI-Rate) di level 6,25 persen, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,50 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 7,00 persen.

Bank Indonesia menyatakan bahwa keputusan ini sejalan dengan kebijakan moneter pro-stability yang bersifat pre-emptive dan forward looking, bertujuan untuk menjaga inflasi tetap dalam rentang target 2,5 persen plus minus 1 persen pada 2024 dan 2025. Seperti dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu 21 Agustus 2024.

Pada sisi kredit, pertumbuhan tetap solid di level 12,40 persen (yoy) per Juli 2024. Hal ini didorong oleh sisi penawaran, di mana minat bank untuk menyalurkan kredit terus terjaga, didukung pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang mencapai 7,72 persen (yoy) di bulan yang sama, serta strategi perbankan dalam merelokasi alat likuid ke sektor kredit, didukung kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) dari Bank Indonesia.

Untuk memperkuat basis pendanaan, perbankan juga mengoptimalkan berbagai sumber alternatif selain DPK, seperti penerbitan surat berharga dan pinjaman.

Di sisi permintaan, pertumbuhan kredit didorong oleh sektor korporasi yang masih menunjukkan kinerja penjualan yang kuat. Sementara itu, permintaan kredit dari rumah tangga tetap tinggi, terutama pada Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Secara sektoral, sektor Industri, Listrik, Gas, Air (LGA), dan Pengangkutan mencatatkan pertumbuhan kredit yang signifikan.

Berdasarkan kelompok penggunaan, pertumbuhan kredit didominasi oleh kredit investasi yang tumbuh 15,20 persen (yoy), kredit modal kerja 11,60 persen (yoy), dan kredit konsumsi 10,98 persen (yoy) per Juli 2024.

Pembiayaan syariah dan kredit untuk UMKM masing-masing tumbuh sebesar 11,75 persen (yoy) dan 5,16 persen (yoy). Dengan perkembangan ini, proyeksi pertumbuhan kredit sepanjang 2024 diperkirakan akan berada di batas atas kisaran 10-12 persen.

Pertumbuhan Impresif Secara Tahunan

Bank Indonesia (BI) menyampaikan kabar baik dari dunia perbankan. Kredit perbankan menunjukkan pertumbuhan impresif sebesar 12,15 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada Mei 2024, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini menandakan geliat pemulihan ekonomi di berbagai sektor terutama perdagangan, industry, dan jasa.

Di balik lonjakan ini, terdapat 2 faktor utama yang saling menopang. Pertama, meningkatnya minat penyaluran kredit oleh bank. Hal ini dimungkinkan oleh beberapa factor seperti peningkatan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 8,63 persen (yoy), yang menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap sektor keuangan, strategi realokasi alat likuid oleh perbankan, yang mencerminkan optimism mereka terhadap prospek ekonomi, serta dukungan likuiditas dari BI melalui Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Kedua, pertumbuhan permintaan kredit yang kuat. Hal ini didorong oleh kinerja korporasi yang solid, dengan pertumbuhan penjualan dan belanja modal yang positif. Hal ini meningkatkan kebutuhan pembiayaan modal kerja dan investasi.

Konsumsi rumah tangga yang kuat, terutama di kelas menengah dan atas. Peningkatan ekspektasi penghasilan mendorong masyarakat untuk meningkatkan konsumsi mereka.

“Dari sisi permintaan, pertumbuhan kredit dipengaruhi oleh kinerja korporasi dan rumah tangga yang baik. Pertumbuhan penjualan dan belanja modal korporasi tetap positif sehingga mendorong kebutuhan pembiayaan modal kerja dan investasi,” papar Gubernur BI, Perry Warjiyo, ketika menyampaikan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Juni, dikutip Minggu, 23 Juni 2024.

Pertumbuhan kredit ini terdistribusi secara merata di berbagai jenis kredit, yaitu kredit investasi, yang tumbuh sebesar 14,80 persen (yoy), kredit modal kerja, yang tumbuh sebesar 11,59 persen (yoy), kredit konsumsi, yang tumbuh sebesar 10,47 (yoy).

Selain itu, pembiayaan syariah juga menunjukkan pertumbuhan tinggi sebesar 14,07 persen (yoy), sedangkan kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) tumbuh sebesar 6,74 persen (yoy).

Melihat tren positif ini, BI memprediksi bahwa pertumbuhan kredit di tahun 2024 akan berada di kisaran 10-12 persen. Angka ini menunjukkan optimisme terhadap pemulihan ekonomi Indonesia yang semakin kuat dan berkelanjutan.

Kredit Perbankan 2023

Sementara itu pada 2023, perbankan Indonesia mengalami pertumbuhan yang moderat, yaitu sebesar 10,38 persen secara tahunan (yoy). Angka ini melambat dibandingkan tahun 2022, namun masih dalam kisaran target BI sehingga menunjukkan bahwa sektor perbankan tetap menjadi penopang ekonomi di Tengah badai ketidakpastian global.

Meskipun melambat, beberapa sektor menunjukkan geliat yang menjanjikan. Kredit investasi dan kredit modal kerja menjadi pendorong utama, didorong oleh bangkitnya kinerja korporasi dan optimisme di kalangan pengusaha. Di sisi lain, kredit konsumsi juga menunjukkan pertumbuhan yang stabil, ditopang oleh konsumsi rumah tangga yang masih kuat, terutama di kelas menengah dan atas.(*)