Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Cari Cuan dari Antam, Masih Untung Koleksi Emas?

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 20 August 2024 | Penulis: KabarBursa.com | Editor: Redaksi
Cari Cuan dari Antam, Masih Untung Koleksi Emas?

KABARBURSA.COM - Emas batangan masih menjadi primadona investasi bagi masyarakat Indonesia yang cenderung menghindari risiko tinggi. Namun, dengan harga yang kini makin melonjak, apakah masih bijak untuk membeli emas di tengah kondisi ini?

Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) yang menjadi patokan utama di dalam negeri, hari ini meningkat tipis Rp1.000 menjadi Rp1.419.000 per gram. Sepanjang tahun ini, harga jual emas Antam sudah melesat 25,6 p (year-to-date), atau naik Rp289.000. Pada akhir tahun lalu, harga emas Antam masih berada di level Rp1.130.000 per gram.

Puncak harga emas terjadi pada 1 Agustus lalu, ketika emas Antam menyentuh rekor tertinggi di Rp1.433.000 per gram. Kenaikan harga ini tentu menjadi kabar baik bagi para investor yang telah lama menabung emas. Sebab, kenaikan harga jual emas Antam biasanya turut diiringi oleh kenaikan harga buyback.

Harga buyback, atau harga yang ditawarkan jika Anda ingin menjual emas kembali ke Antam, hari ini berada di Rp1.270.000 per gram, sedikit turun dari level tertinggi di awal Agustus sebesar Rp1.284.000 per gram. Namun, kenaikan harga emas sepanjang tahun ini tetap menjadi alasan bagi banyak investor untuk tersenyum.

Cari Cuan dari Koleksi Emas Antam

Bagi mereka yang membeli emas pada akhir 2023, saat harganya masih di kisaran Rp1.130.000 per gram, potensi keuntungan yang didapat mencapai 12,4 persen. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan yield Surat Berharga Negara (SBN) bertenor 1 tahun yang hanya berada di kisaran 6,50 persen.

Keuntungan semakin signifikan jika pembelian dilakukan lebih awal. Investor yang membeli emas pada Agustus 2023 berpotensi meraup untung hingga 20,2 persen, melampaui kenaikan harga saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang hanya meningkat sekitar 13 persen dalam setahun terakhir.

Di kancah internasional, harga emas juga mencetak sejarah baru. Emas batangan dengan bobot 400 troy ounce, yang mengandung antara 350 hingga 430 ons emas murni, kini dihargai lebih dari satu juta dolar AS, dengan harga emas global mencapai US$2.509 per ounce.

Pertanyaan yang mengemuka di benak para peminat emas adalah, apakah masih ada ruang bagi harga emas untuk terus naik? Kenaikan harga emas Antam hingga 25 persen sepanjang tahun ini didorong oleh tiga faktor utama: kenaikan harga emas dunia, fluktuasi kurs dolar AS, dan margin keuntungan Antam. Kenaikan harga emas dunia sebesar 20 persen, serta penguatan kurs dolar AS yang sempat menyentuh 6 persen sebelum kembali melemah, telah menjadi pendorong utama melesatnya harga emas Antam.

The Fed diprediksi akan memulai siklus penurunan suku bunga pada September. Bila ini terjadi, harga emas global bisa semakin melejit. Ketika suku bunga turun, yield obligasi AS akan turun, mendorong pamor emas sebagai aset yang lebih menarik. Jika dalam pertemuan Jackson Hole pekan ini, Ketua The Fed Jerome Powell memberi sinyal pivot yang ditunggu-tunggu, harga emas bisa kembali naik dan mencetak rekor baru. Tidak tertutup kemungkinan, harga emas Antam bisa menyentuh Rp1,5 juta per gram pada akhir tahun ini.

Perhatikan ini Sebelum Jual

Investasi emas sebaiknya dipandang sebagai investasi jangka panjang, bukan hanya dengan mempertimbangkan harga jual, tetapi juga harga buyback. Penting bagi investor untuk memperhatikan harga buyback, karena harga inilah yang akan menjadi acuan saat menjual emas.

Harga buyback biasanya lebih rendah dibandingkan harga jual emas karena margin keuntungan yang diambil oleh produsen seperti Antam. Di dekade 2010-an, selisih antara harga jual dan harga buyback emas Antam hanya sekitar Rp50.000. Namun, kini selisih tersebut semakin lebar, mencapai Rp149.000, mencerminkan margin yang semakin besar dari penjualan emas batangan.

Untuk emas digital yang dijual melalui layanan Brankas LM, selisih harga dengan buyback tercatat lebih kecil, yakni hanya Rp88.060 per 20 Agustus ini. Sementara selisih harga emas digital Pegadaian hanya Rp40.000, membuatnya lebih menarik bagi sebagian investor.

Investor tentu lebih diuntungkan jika selisih antara harga jual dan buyback tidak terlalu jauh, karena ini memungkinkan mereka untuk lebih cepat balik modal dan mendapatkan margin keuntungan. Sebaliknya, menjual emas terlalu cepat bisa berisiko merugi.

Sebagai contoh, seorang investor yang membeli emas kemarin di harga Rp1.418.000 per gram, dan terpaksa menjualnya hari ini, akan mengalami kerugian Rp148.000 karena harga buyback masih di level Rp1.270.000 per gram.

Jadi, membeli emas hari ini sebagai investasi jangka panjang hanya masuk akal ketika harga buyback mampu menutup biaya pembelian dan memberikan imbal hasil yang memadai.

Berikut kalkulasi potensi keuntungan dan kerugian investor yang membeli emas pada berbagai periode dan ingin menjualnya hari ini, 20 Agustus 2024, saat harga buyback berada di Rp1.270.000 per gram:

  • Beli emas lima tahun lalu, pada 20 Agustus 2018, saat harga Rp643.000 per gram = Untung 97,51 persen
  • Beli emas tiga tahun lalu, pada 20 Agustus 2021, saat harga Rp946.000 per gram = Untung 34,24 persen
  • Beli emas setahun lalu, pada 20 Agustus 2023, saat harga Rp1.057.000 per gram = Untung 20,15 persen
  • Beli emas akhir tahun lalu, pada 31 Desember 2023, saat harga Rp1.130.000 per gram = Untung 12,4 persen
  • Beli emas awal Agustus lalu, pada 1 Agustus 2024, saat harga Rp1.433.000 per gram = Rugi 11,4 persen. (*)