KABARBURSA.COM – Salah satu komponen mobil yang biaya perbaikannya cukup besar adalah Continuously Variable Transmission (CVT). Komponen ini berfungsi untuk memberikan perpindahan gigi yang halus dan efisiensi bahan bakar.
Transmisi CVT semakin populer dipasangkan di kendaraan terbaru karena lebih mudah dioperasikan dibanding transmisi manual.
Kendati demikian, komponen ini cukup sensitif dan mudah rusak apabila tidak digunakan dengan tepat. Sekadar informasi, ada beberapa kebiasaan yang sering dilakukan dan dapat berpotensi memperpendek usia CVT kendaraan.
Salah satu kebiasaan yang paling merusak CVT adalah menginjak gas secara tiba-tiba dan keras saat mobil dalam posisi diam. CVT bekerja dengan cara yang berbeda dari transmisi otomatis konvensional, dan akselerasi yang mendadak dapat memberikan tekanan yang berlebihan pada sabuk atau rantai yang digunakan dalam sistem CVT.
Tekanan ini dapat menyebabkan keausan lebih cepat atau bahkan kerusakan permanen pada komponen CVT. Untuk menghindari hal ini, sebaiknya akselerasi dilakukan dengan lembut dan bertahap.
Muatan yang berlebihan juga dapat menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan kerusakan pada CVT. Transmisi ini didesain untuk bekerja dalam batas beban tertentu, dan melebihi batas tersebut dapat memberikan tekanan ekstra pada transmisi.
Beban berlebih memaksa CVT bekerja lebih keras, yang dapat mempercepat keausan komponen internal. Oleh karena itu, penting untuk selalu memperhatikan kapasitas muatan yang direkomendasikan oleh pabrikan kendaraan dan menghindari mengangkut beban yang melebihi batas tersebut.
Perawatan berkala adalah kunci untuk menjaga performa dan umur panjang CVT. Salah satu kesalahan umum yang dapat merusak CVT adalah mengabaikan penggantian oli transmisi sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
Oli CVT berbeda dari oli transmisi otomatis biasa, dan memiliki peran penting dalam menjaga komponen CVT tetap bekerja dengan baik. Oli CVT yang kotor atau sudah terlalu lama tidak diganti dapat menyebabkan penurunan performa dan bahkan kerusakan pada komponen CVT.
Oleh karena itu, pastikan untuk selalu mengikuti jadwal perawatan yang direkomendasikan oleh pabrikan, termasuk penggantian oli CVT.
Sebagian mobil dengan CVT memiliki beberapa mode berkendara, seperti mode eco, normal, dan sport. Penggunaan mode yang tidak tepat untuk kondisi jalan atau gaya berkendara dapat memberikan tekanan berlebih pada CVT.
Misalnya, menggunakan mode sport secara terus-menerus saat berkendara di jalan perkotaan yang padat dapat menyebabkan CVT bekerja lebih keras dari yang diperlukan, meningkatkan risiko kerusakan.
Sebaliknya, menggunakan mode eco saat membutuhkan akselerasi cepat juga dapat membuat CVT berjuang untuk memberikan performa yang diperlukan. Oleh karena itu, pilihlah mode berkendara yang sesuai dengan kondisi jalan dan kebutuhan Anda.
Masalah kecil pada CVT sering kali diabaikan oleh pengemudi, yang pada akhirnya dapat menyebabkan kerusakan yang lebih besar. Getaran yang tidak biasa, suara aneh, atau pergeseran gigi yang tidak mulus bisa menjadi tanda awal adanya masalah pada CVT.
Mengabaikan tanda-tanda ini dapat membuat masalah berkembang menjadi kerusakan yang lebih serius dan mahal untuk diperbaiki. Jika Anda merasakan ada sesuatu yang tidak beres dengan CVT mobil Anda, sebaiknya segera periksakan ke bengkel atau teknisi yang berpengalaman untuk mendiagnosis dan memperbaiki masalah sebelum menjadi lebih parah.
Menggunakan oli transmisi yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan oleh pabrikan adalah kesalahan besar yang dapat merusak CVT. CVT membutuhkan jenis oli khusus yang dirancang untuk mengatasi beban kerja yang unik dari sistem CVT.
Penggunaan oli yang tidak sesuai dapat menyebabkan pelumasan yang tidak optimal, meningkatkan gesekan, dan akhirnya menyebabkan keausan atau kerusakan pada komponen CVT. Pastikan untuk selalu menggunakan oli yang direkomendasikan oleh pabrikan untuk menjaga CVT dalam kondisi terbaiknya.
Banyak pengemudi yang langsung menjalankan mobil tanpa memberi waktu pemanasan terlebih dahulu. Padahal, membiarkan mesin dan transmisi mencapai suhu kerja optimal sebelum mulai berkendara dapat membantu memperpanjang umur CVT.
Oli transmisi, termasuk oli CVT, bekerja lebih baik pada suhu yang tepat, dan memulai perjalanan tanpa pemanasan yang cukup dapat menyebabkan oli tidak bekerja optimal, yang dapat mempercepat keausan pada komponen CVT.(*)
Artikel ini disediakan untuk tujuan informasi semata dan bukan merupakan ajakan, rekomendasi, atau instruksi untuk membeli atau menjual saham. Segala bentuk analisis dan rekomendasi saham sepenuhnya berasal dari pihak analis atau sekuritas yang bersangkutan. KabarBursa.com tidak bertanggung jawab atas keputusan investasi, kerugian, atau keuntungan yang timbul akibat penggunaan informasi dalam artikel ini. Keputusan investasi sepenuhnya merupakan tanggung jawab investor. Investor diharapkan melakukan riset independen dan mempertimbangkan risiko dengan cermat sebelum mengambil keputusan investasi.