Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

IHSG bakal Uji Ketahanan, Keputusan The Fed dan BI Dinanti

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 18 August 2024 | Penulis: KabarBursa.com | Editor: Redaksi
IHSG bakal Uji Ketahanan, Keputusan The Fed dan BI Dinanti

KABARBURSA.COM - Phintraco Sekuritas memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan menguji ketahanannya di level resistance Rp7,450 pada pembukaan awal pekan depan, Senin, 19 Agustus 2024.

Akan tetapi, pasar domestik akan mewaspadai adanya potensi pullback lantaran kondisi Stochastic RSI yang telah memasuki overbought area. Dalam analisanya, Phintraco Sekuritas mengingatkan untuk memperhatikan pivot Rp7,400 dan support Rp7,350 di pekan ini.

"IHSG diperkirakan menguji strong resistance 7450 di awal pekan ini. Akan tetapi, waspadai potensi pullback mengingat kondisi Stochastic RSI yang telah memasuki overbought area," tulis analisis Phintraco Sekuritas, Minggu, 18 Agustus 2024.

Pekan depan, Phintraco Sekuritas memprediksi bahwa pasar akan mengantisipasi Federal Open Market Committee (FOMC) yang dijadwalkan pada Kamis, 22 Agustus 2024 mendatang. Adapun FOMC sendiri menjadi acuan pasar terhadap arah kebijakan moneter The Fed setelah merilis data ekonomi Amerika Serikat (AS).

Selain itu, U.S. Core Inflation Rate pada bulan Juli 2024 di Euro Area juga dijadwalkan rilis pada Selasa, 20 Agustus 2024 mendatang. Adapun rilis tersebut telah diperkirakan stabil di level 2.9 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

Meski begitu, Phintraco Sekuritas menilai, kondisi tersebut dikhawatirkan turut mempengaruhi arah kebijakan moneter Bank Sentral Eropa (ECB).

Sementara itu, fokus pasar dalam negeri masih menunggu hasil dari Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang dijadwalkan pada Rabu, 21 Agustus 2024. Adapun dalam RDG Bank Indonesia, pasar juga menanti pemangkasan suku bunga acuan.

"Terdapat spekulasi pemangkasan suku bunga acuan," tulis Phintraco Sekuritas.

Adapun saham yang potensial diperhatikan menurut Phintraco Sekuritas di antaranya:

  1. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM)
  2. PT. Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS)
  3. PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK)
  4. PT. Media Nusantara Citra Tbk (MNCN)
  5. PT. Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS)
  6. PT Indika Energy Tbk (INDY)

IHSG Catat Rekor Baru

Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan serangkaian pencapaian signifikan dalam periode perdagangan 12-16 Agustus 2024. Selama lima hari tersebut, bursa saham nasional mencatat beberapa rekor baru, mulai dari IHSG hingga kapitalisasi pasar.

IHSG menorehkan rekor penutupan tertinggi pada level 7.436,039, dengan puncak sepanjang masa (ATH) di angka 7.460,38. Rekor sebelumnya, pada 14 Maret 2024, adalah 7.433,315, seperti yang diungkapkan oleh Sekretaris Perusahaan BEI, Kautsar Primadi Nurahmad, pada Sabtu 17 Agustus 2024.

Kapitalisasi pasar saham juga mencatatkan rekor baru sebesar Rp12.601 triliun, melampaui rekor sebelumnya yang tercatat pada 12 Juli 2024 sebesar Rp12.478 triliun.

Dalam pekan tersebut, BEI juga mencatat penerbitan Obligasi Berkelanjutan I Kereta Api Indonesia Tahap II Tahun 2024 dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Kereta Api Indonesia Tahap II Tahun 2024 oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero), yang dicatat pada Senin 12 Agustus 2024

Bursa Efek Sepekan

Pada penutupan pekan ini, IHSG mencatatkan kenaikan signifikan sebesar 2,41 persen, mengakhiri perdagangan di level 7.432,090. Angka ini menunjukkan peningkatan yang cukup kuat dibandingkan penutupan pekan sebelumnya di 7.256,996.

Kenaikan ini mencerminkan optimisme pasar yang didorong oleh berbagai faktor positif, termasuk laporan keuangan perusahaan yang solid dan ekspektasi pemulihan ekonomi yang berkelanjutan. IHSG yang berada di zona hijau menjadi indikasi bahwa para investor masih melihat peluang positif di pasar saham Indonesia.

Meskipun IHSG mencatatkan kenaikan, rata-rata nilai transaksi harian mengalami penurunan sebesar 3,33 persen, menjadi Rp9,32 triliun dari Rp9,64 triliun pada pekan sebelumnya.

Penurunan ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kehati-hatian investor dalam mengambil posisi di tengah volatilitas pasar yang meningkat. Namun, nilai transaksi harian yang tetap berada di kisaran triliunan rupiah menunjukkan bahwa aktivitas perdagangan masih cukup aktif, meskipun ada penurunan dalam rata-rata nilai transaksi.

Rata-rata frekuensi transaksi harian menunjukkan peningkatan sebesar 3,53 persen, menjadi 1,02 juta transaksi, dibandingkan 981 ribu transaksi pada pekan sebelumnya. Peningkatan frekuensi transaksi ini mencerminkan minat yang terus meningkat dari para investor untuk melakukan perdagangan di bursa saham. Hal ini juga dapat menjadi indikasi bahwa pasar saham Indonesia semakin menarik bagi para pelaku pasar, dengan lebih banyak transaksi yang terjadi setiap harinya.

Rata-rata volume transaksi harian mencatatkan peningkatan tertinggi sebesar 4,54 persen, menjadi 16,73 miliar lembar saham, dibandingkan 16,00 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya. Peningkatan ini menunjukkan adanya aktivitas perdagangan yang lebih tinggi, baik dari sisi volume maupun frekuensi.

Kapitalisasi pasar juga mengalami peningkatan sebesar 2,09 persen, mencapai Rp12.560 triliun, naik dari Rp12.302 triliun pada akhir pekan lalu. Peningkatan ini tidak hanya mencerminkan kenaikan harga saham, tetapi juga menegaskan bahwa nilai total dari saham-saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia semakin besar.

Sepanjang pekan tersebut, investor asing mencatatkan investasi sebesar Rp2,9 triliun, yang menambah akumulasi net-foreign buy sepanjang tahun 2024 menjadi Rp4,37 triliun. Ini menunjukkan bahwa minat investor asing terhadap pasar saham Indonesia masih tinggi, meskipun ada tantangan global yang bisa mempengaruhi aliran modal.

Kenaikan akumulasi net-foreign buy ini juga menjadi sinyal bahwa pasar saham Indonesia dianggap memiliki prospek yang menarik oleh investor internasional, yang dapat memberikan kontribusi positif terhadap stabilitas dan pertumbuhan pasar modal Indonesia ke depannya. (*)