Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Saham Astra International (ASII) Melesat, Dekati Level Tertinggi di Tiga Bulan

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 16 August 2024 | Penulis: Yunila Wati | Editor: Redaksi
Saham Astra International (ASII) Melesat, Dekati Level Tertinggi di Tiga Bulan

KABARBURSA.COM - Saham PT Astra International Tbk (ASII) menunjukkan tren positif dengan kenaikan 1,64 persen pada sesi perdagangan 16 Agustus 2024, ditutup di angka Rp4.970. Transaksi yang terjadi cukup aktif, dengan 28,91 juta saham diperdagangkan dalam 7.377 kali transaksi, menghasilkan nilai transaksi mencapai Rp143,07 miliar.

Menariknya, saham ASII sempat menyentuh Rp4.990, level tertinggi yang belum terlihat dalam tiga bulan terakhir. Saham ini pun terus mendekati level psikologis Rp5.000, meskipun perusahaan mencatatkan penurunan laba bersih pada semester I dan kuartal II-2024, masing-masing sebesar 9 persen dan 4 persen secara year-on-year (YoY). Namun, laba ini ternyata lebih baik dari yang diperkirakan oleh analis BRI Danareksa Sekuritas dan konsensus pasar.

“Laba bersih Astra telah mencapai 53 persen dari target tahun ini, sedikit di atas rata-rata musiman yang biasanya sebesar 50 persen,” kata Richard Jerry dan Christian Sitorus, analis BRI Danareksa Sekuritas.

Meski segmen otomotif Astra melemah pada kuartal II-2024, dengan pendapatan dan EBIT turun masing-masing 2 persen dan 54 persen YoY, segmen keuangan Astra justru menunjukkan kekuatan, dengan peningkatan pendapatan dan EBIT masing-masing 11 persen dan 8 persen YoY.

Kinerja segmen alat berat, terutama melalui anak usaha United Tractors (UNTR), juga membantu Astra menjaga performa positif. Selain itu, pendapatan ekuitas Astra naik 12 persen YoY pada kuartal II-2024, didorong oleh pertumbuhan dari Astra Honda Motor (AHM) yang naik 9 persen dan Astra Daihatsu Motor (ADM) yang melonjak 46 persen YoY.

Manajemen Astra optimistis menghadapi semester II-2024, dengan proyeksi penjualan mobil nasional mencapai 920-950 ribu unit—meski lebih rendah 5-8 persen YoY, namun masih lebih baik dibandingkan penurunan 17 persen pada semester I-2024. Penjualan perseroan pada Juli 2024 meningkat 7 persen secara bulanan, memberikan harapan positif untuk paruh kedua tahun ini.

Strategi Baru dan Target Harga

Pada semester II ini, Astra berencana melakukan gebrakan dengan meluncurkan model mobil baru, sambil berharap mendapat insentif dari pemerintah. Meski demikian, BRI Danareksa Sekuritas tetap berhati-hati dengan proyeksi penjualan mobil nasional 2024 yang diperkirakan sebanyak 860 ribu unit, mengikuti tren beragam yang terlihat di pameran otomotif GIIAS 2024.

Namun, pangsa pasar Astra diperkirakan tetap stabil, bahkan diproyeksikan naik menjadi 56 persen pada 2024 dan 2025, dari sebelumnya 55 persen dan 54 persen. Hal ini cukup impresif mengingat kompetisi dari mobil-mobil baru asal China. Dengan demikian, estimasi pendapatan dan EBIT segmen otomotif Astra pada 2024-2025 dinaikkan sebesar 1-2 persen dan 6-7 persen.

Segmen alat berat Astra juga diperkirakan terus menunjukkan kinerja positif, terutama dari anak usaha PT Pamapersada Nusantara yang berada di bawah United Tractors. BRI Danareksa Sekuritas menaikkan estimasi pendapatan dan EBIT segmen alat berat Astra pada 2024-2025 sebesar 11 persen dan 2-6 persen.

Menyikapi perkembangan ini, BRI Danareksa Sekuritas menaikkan target harga saham Astra sebesar 4 persen menjadi Rp5.300 dari sebelumnya Rp5.100, dan tetap merekomendasikan rating ‘beli’. Saat ini, saham ASII diperdagangkan pada price-to-earnings (P/E) ratio sebesar 6,1 kali, atau berada pada standar deviasi -1,5 dari rata-rata lima tahun terakhir.

Penjualan Stabil

Penjualan mobil PT Astra International Tbk (ASII) atau Grup Astra hingga Juli 2024 menorehkan angka impresif, mencapai 275.559 unit dengan pangsa pasar stabil di angka 57 persen. Ini terjadi meskipun pasar otomotif Indonesia kini dipenuhi dengan kendaraan listrik dari China seperti Wuling dan BYD.

Boy Kelana Soebroto, Head of Corporate Communications Astra, mengungkapkan keyakinannya atas pencapaian tersebut.

“Hingga periode tujuh bulan pertama tahun ini, pangsa pasar kami tetap solid di 57 persen. Dengan berbagai penawaran produk dan layanan prima yang kami berikan, kami berharap Astra terus menjadi mitra terpercaya bagi konsumen dalam memenuhi kebutuhan otomotif mereka di Indonesia,” ujar Boy dalam keterangannya, Selasa, 13 Agustus 2024.

Data terbaru menunjukkan bahwa penjualan mobil LCGC Astra mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 5,52 persen pada Juli 2024, mencapai 12.020 unit dengan pangsa pasar yang mengesankan di angka 81 persen. Namun, jika dilihat secara tahunan, penjualan mobil LCGC Astra turun 13,84 persen menjadi 79.193 unit dari 90.157 unit sebelumnya. Total pangsa pasar LCGC Astra juga mengalami penurunan dari 76 persen menjadi 57 persen.

Di sisi lain, penjualan mobil Astra di luar kategori LCGC juga mengalami penurunan sebesar 15,61 persen, dari 326.542 unit menjadi 275.559 unit, dengan pangsa pasar yang tetap di 57 persen. Pada Juli 2024, ASII mencatat penjualan sebanyak 43.767 unit dengan pangsa pasar 59 persen, meskipun angka ini sedikit menurun dibandingkan Juni 2024 yang mencapai 43.908 unit.

Penurunan penjualan lebih terasa pada beberapa model. Penjualan Daihatsu turun menjadi 13.910 unit dari 14.967 unit di bulan sebelumnya. Isuzu juga mengalami penurunan dari 3.073 unit menjadi 2.371 unit. Begitu pula dengan Peugeot, yang penjualannya menurun menjadi 176 unit dari 216 unit. Namun, penjualan mobil Toyota dan Lexus mengalami lonjakan, naik menjadi 27.310 unit dari 25.652 unit pada bulan sebelumnya.

Secara nasional, penjualan mobil pada Juli 2024 mencapai 74.160 unit, menunjukkan tren penurunan bulanan. Penurunan ini tidak hanya terjadi pada produk Astra, tetapi juga pada merek-merek lainnya.

Mobil non-Astra yang mencatat penurunan termasuk Mitsubishi, yang turun dari 8.700 unit pada bulan sebelumnya menjadi 7.809 unit pada Juli 2024. Penjualan mobil Honda, Suzuki, Hyundai, dan Chery juga mengalami penurunan serupa.

Namun, di tengah penurunan tersebut, Wuling dan BYD menunjukkan tren positif, dengan penjualan Wuling naik menjadi 1.526 unit dari 964 unit, dan BYD naik dari 1.596 unit menjadi 1.925 unit. Penjualan mobil merek lainnya juga meningkat menjadi 4.993 unit pada Juli 2024.(*)