KABARBURSA.COM - Para pelaku pasar saat ini disebut tengah memperhatikan harga minyak. Pasalnya, harga komoditas tersebut kini masih cukup fluktuasi.
Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee mengatakan, harga minyak kini masih tertekan dikarenakan terdapat masalah pada kekhawatiran permintaan yang lemah.
"Itu menyebabkan harga minyak tertekan turun ke bawah," kata Hans dalam acara Webinar "Menangkap Momentum di Balik Dinamika IHSG" yang diselenggarakan Kabar Bursa, Kamis, 15 Agustus 2024.
Tetapi, lanjut dia, ada beberapa faktor lain yang bisa menguatkan harga minyak, salah satunya adalah konflik di Timur - Tengah yang hingga kini belum berakhir.
Apalagi, setelah pejabat dari Hamas dan Hizbullah wafat. Kata Hans, ini cukup menimbulkan kekhawatiran pasar bahwa Iran akan membalas serangan terhadap Israel.
"Ini membuyarkan ekspetasi orag bahwa perdamaian akan segara ada di Timur - Tengah," ungkap dia.
Menurut Hans, fluktuasi yang relatif tinggi terhadap harga minyak tidak bagus bagi perekonomian. Dia bilang, ini adalah salah satu faktor utama yang cukup mempengaruhi pasar.
Dia pun berharap perang di Timur Tengah segera berakhir. Jika ini terjadi, Hans yakin bisa berdampak positif terhadap kegiatan pasar keuangan.
Sebelumnya diberitakan, harga minyak mengalami penurunan tajam hingga 2 persen pada Selasa, 13 Agustus 2024 yang dipicu oleh meredanya kekhawatiran di kalangan trader mengenai potensi eskalasi konflik yang lebih luas di Timur Tengah.
Kekhawatiran tersebut berkurang setelah Iran belum melakukan aksi balasan terhadap Israel terkait pembunuhan seorang pejabat Hamas di Teheran.
Artikel ini disediakan untuk tujuan informasi semata dan bukan merupakan ajakan, rekomendasi, atau instruksi untuk membeli atau menjual saham. Segala bentuk analisis dan rekomendasi saham sepenuhnya berasal dari pihak analis atau sekuritas yang bersangkutan. KabarBursa.com tidak bertanggung jawab atas keputusan investasi, kerugian, atau keuntungan yang timbul akibat penggunaan informasi dalam artikel ini. Keputusan investasi sepenuhnya merupakan tanggung jawab investor. Investor diharapkan melakukan riset independen dan mempertimbangkan risiko dengan cermat sebelum mengambil keputusan investasi.