Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Aksi Boikot Berdampak Pada Sejumlah Emiten

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 26 November 2023 | Penulis: KabarBursa.com | Editor: Redaksi
Aksi Boikot Berdampak Pada Sejumlah Emiten

KABARBURSA.COM - Gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS) terhadap produk yang terafiliasi dengan Israel semakin meluas, menciptakan gelombang efek yang terasa pada pasar saham. Melansir bdnaash, sejumlah saham yang memiliki keterkaitan dengan Israel mengalami pergerakan harga yang signifikan.

Beberapa saham yang terkena dampak BDS termasuk Starbucks, yang merupakan bagian dari PT MAP Boga Adiperkasa Tbk. (MAPB), KFC yang dikelola oleh PT Fast Food Indonesia Tbk, PT Unilever Indonesia Tbk, Nestle Pure Life dari PT Akasha Wira International Tbk, produk Apple yang didistribusikan oleh PT Erajaya Swasembada Tbk, dan produk teknologi dari PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL).

Emiten jaringan ritel PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI), melalui anak usahanya MAPB, mengelola Starbucks di Indonesia. Namun, saham Starbucks mengalami penurunan di AS, dan outlet-outletnya di beberapa lokasi di Indonesia menjadi sepi pengunjung.

Selain Starbucks, KFC, yang dikelola oleh PT Fast Food Indonesia Tbk. (FAST), juga terkena dampak dengan terkoreksinya saham sepanjang satu bulan terakhir.

Produk-produk Unilever juga terlibat dalam gerakan BDS, dengan PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) sebagai pemegang merek consumer goods ternama di Indonesia. Saham UNVR tercatat turun 11,53 persen dalam sepekan terakhir.

Saham ADES, produsen air minum Nestle Pure Life, mengalami penurunan 14,22 persen selama sebulan terakhir, meskipun laba bersih ADES pada kuartal-III 2023 meningkat signifikan.

Produk Apple, yang terafiliasi dengan Israel, berpotensi mengalami penurunan pendapatan bagi PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA). Hal serupa juga berlaku untuk produk laptop Hewlett Packard (HP) yang didistribusikan oleh PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL), yang menyediakan teknologi untuk tentara Israel (IDF).

Aksi BDS, dengan tujuan memberikan tekanan ekonomi kepada Israel, semakin memperoleh dukungan di Indonesia setelah keluarnya Fatwa Nomor 83 Tahun 2023 dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Fatwa ini mewajibkan dukungan terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina, sementara mendukung Israel dan produk yang terkait hukumnya dianggap haram.