Adi menjelaskan bahwa dana untuk pelunasan obligasi ini berasal dari hasil penerbitan Obligasi Tahap VI Tahun 2024, yang digunakan khusus untuk melunasi pokok dan membayar bunga obligasi tersebut. Dengan pelunasan ini, MDKA telah menyelesaikan kewajiban atas obligasi tersebut.
Adi juga menegaskan bahwa pelunasan ini tidak memiliki dampak material terhadap kegiatan operasional, kondisi keuangan, hukum, atau kelangsungan usaha MDKA.
Laporan Kerugian Bersih
PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) melaporkan kerugian bersih sebesar USD15,22 juta atau Rp264,7 miliar dalam kuartal I-2024, berbanding terbalik dengan keuntungan USD3,11 juta atau Rp50,44 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Meski pendapatan perusahaan melonjak 152,57 persen menjadi USD541,05 juta atau Rp8,76 triliun, naik dari USD214,2 juta sebelumnya, MDKA tetap merugi.
Laporan keuangan MDKA pada Selasa 4 Juni 2024 mencatat bahwa peningkatan pendapatan dipicu oleh penjualan ekspor dan domestik berbagai komoditas seperti emas, perak, katoda tembaga, dan bijih nikel dari pihak ketiga, masing-masing sebesar USD284,4 juta dan USD255,6 juta.
Peningkatan tersebut signifikan, dengan kenaikan masing-masing 227,33 persen dan 100,31 persen dari kuartal I 2023 yang hanya mencapai US$86,89 juta dan USD127,6 juta.
Namun, naiknya pendapatan juga mengakibatkan beban pokok pendapatan melonjak menjadi USD507,7 juta dari sebelumnya hanya USD182,6 juta, mengurangi laba kotor menjadi USD33,28 juta.
Setelah dipertimbangkan dengan beban dan rugi keuangan lainnya, emiten yang didukung oleh Sandiaga Uno dan Garibaldi Thohir, alias Boy Thohir, mengalami kerugian periode berjalan yang dapat diatribusikan ke entitas induk sebesar USD15,22 juta.
Hal ini juga menyebabkan kerugian per saham perseroan meningkat menjadi USD0,0006 dari sebelumnya USD0,0001.
MDKA didirikan pada tanggal 05 September 2012 dengan nama PT Merdeka Serasi Jaya dan memulai operasinya secara komersial pada tahun 2018. Kantor pusat MDKA terletak di The Convergence Indonesia, Lantai 20, Rasuna Epicentrum, Jl. HR Rasuna Said Jakarta 12940 – Indonesia.
Pemegang Saham Utama (per 31-Mar-2022)
Pemegang saham yang memiliki 5 persen atau lebih saham MDKA adalah:
- Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG) (18,293 persen)
- PT Mitra Daya Mustika (12,874 persen)
- Garibaldi Thohir (8,778 persen)
- PT Suwarna Arta Mandiri (6,054 persen).
Kepemilikan Sandiaga Uno
Pendapatan MDKA berasal dari penjualan ekspor sebesar USD725,74 juta, naik dari USD521,21 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya. Penjualan domestik juga mengalami lonjakan signifikan menjadi USD445,20 juta, dari hanya USD96,73 juta pada periode sebelumnya.
Namun, kerugian MDKA disebabkan oleh pembengkakan beban pokok sebesar 118,2 persen menjadi USD1,05 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang hanya USD481,91 juta.
Selain itu, terdapat peningkatan beban keuangan sebesar USD59,77 juta dan beban pendapatan sebesar USD15,55 juta. Beban umum juga tercatat sebesar USD38,13 juta.
Liabilitas MDKA mencapai USD2,07 miliar, naik dari periode akhir tahun sebelumnya sebesar USD1,85 miliar. Rinciannya, liabilitas jangka panjang mencapai USD1,31 miliar, sementara liabilitas jangka pendek mencapai USD758,70 juta. Ekuitas tercatat sebesar USD2,61 miliar, meningkat dari periode Desember sebelumnya yang hanya USD2,02 miliar. Total aset tercatat sebesar USD4,69 miliar.
Biaya keuangan USD1,96 juta, susut dari sebelumnya USD11,97 juta. Bagian atas keuntungan bersih entitas asosiasi USD1,05 ribu, melonjak dari minus USD12,06 ribu. Pendapatan lain-lain USD2,58 juta, melambung dari USD591,72 ribu. Laba sebelum pajak penghasilan USD12,87 juta, berbalik dari rugi USD5,10 juta.
Laba periode berjalan USD10,14 juta, melonjak dari tekor USD4,22 juta. Jumlah ekuitas USD2,34 miliar, melonjak dari akhir 2023 senilai USD2,30 miliar. Total liabilitas USD960,15 juta, bengkak dari akhir tahun lalu USD953,58 juta. Total aset USD3,3 miliar, melejit dari akhir tahun sebelumnya USD3,26 miliar.”.
Boy Thohir memiliki langsung 7,36 persen saham MDKA, sementara Sandiaga Uno memiliki kepemilikan tidak langsung melalui Saratoga Investama Sedaya (SRTG) yang memiliki 18,64 persen saham MDKA.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan MDKA mencakup aktivitas perusahaan induk di mana kepemilikan dan/atau penguasaan aset dari sekelompok entitas anaknya, termasuk namun tidak terbatas pada yang bergerak di dalam bidang pertambangan, dan aktivitas konsultasi manajemen. Kegiatan utama MDKA adalah pertambangan dan perindustrian emas, perak, dan mineral ikutan lainnya, melalui Anak Usaha di Banyuwangi, Pulau Wetar, Gorontalo, dan Morowali.
Pada tanggal 09 Juni 2015, MDKA memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham MDKA (IPO) kepada masyarakat sebanyak 419.650.000 saham dengan nilai nominal Rp100,- per saham dengan harga penawaran Rp2.000,- per saham. Saham tersebut resmi dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 19 Juni 2015.(*)