KABARBURSA.COM - PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) telah menyiapkan dana untuk melunasi Pokok Obligasi Berkelanjutan IV Tahap II Tahun 2021 Seri A yang akan jatuh tempo pada 23 November 2024.
Anthony R. Mathias, Direktur Keuangan MEDC, dalam pernyataan tertulisnya pada (9/8) menyebutkan bahwa MEDC telah mengalokasikan dana sebesar Rp941,8 miliar, yang mencakup nilai pokok Obligasi dan kuponnya, yang telah ditempatkan di rekening escrow Perusahaan. Sementara itu, dana untuk pembayaran kupon disimpan di rekening giro perusahaan.
"Dana untuk pelunasan pokok Obligasi ini berasal dari penerbitan Obligasi Berkelanjutan V Tahap II Tahun 2024 yang dilakukan pada bulan Februari 2024 lalu," jelasnya.
Sebagai catatan, Obligasi Berkelanjutan V Tahap II Tahun 2024 diterbitkan dengan total nilai Rp1,5 triliun. Dana tersebut dimaksudkan untuk melunasi obligasi Rupiah yang jatuh tempo pada tahun 2024, termasuk pembayaran Obligasi Berkelanjutan IV Tahap II Tahun 2021 Seri A.
Anthony menegaskan bahwa Perusahaan berkomitmen penuh untuk melaksanakan pelunasan Obligasi Berkelanjutan IV Tahap II Tahun 2021 Seri A pada tanggal 23 November 2024. Hingga pernyataan ini dikeluarkan, Perusahaan tidak memiliki rencana untuk mengubah keputusan atau hal penting lainnya terkait pelunasan tersebut.
DBS mengamati bahwa kinerja PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) terus menunjukkan pertumbuhan yang stabil sejak akuisisi Blok Koridor. Pertumbuhan ini diperkirakan akan berlanjut pada semester II-2024, didukung oleh harga energi yang stabil dan kinerja lifting migas yang solid.
DBS juga memprediksi bahwa kinerja Medco akan semakin terdongkrak oleh kontribusi dari PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), perusahaan asosiasi Medco di sektor emas dan tembaga. AMMN telah menunjukkan potensi besar dalam mendongkrak performa Medco.
“Konsistensi dalam peningkatan laba bersih Medco akan mendukung kenaikan saham MEDC,” demikian menurut riset DBS.
MedcoEnergi berhasil membukukan laba bersih sebesar USD201 juta, didorong oleh harga minyak dan gas yang lebih tinggi serta kontribusi yang meningkat dari AMMN.
Dalam laporan keuangannya, Medco mencatat pencapaian operasional yang sesuai dengan panduan yang telah ditetapkan. Program pengeboran yang dijalankan selama periode ini memberikan hasil yang memuaskan, memperkuat posisi perusahaan di tengah fluktuasi pasar global.
“Hasil semester pertama kami sangat baik, didukung oleh harga komoditas yang lebih tinggi dan peningkatan kontribusi pendapatan dari AMMN,” kata CEO Roberto Lorato pada Minggu, 4 Agustus 2024.
“Kinerja operasional sejalan dengan panduan kami, termasuk program pengeboran yang membuahkan hasil. Fitch dan S&P juga meningkatkan peringkat kredit kami menjadi BB-, yang merupakan bukti keberhasilan MedcoEnergi dalam menjalankan strategi pertumbuhan dan deleveraging yang konsisten.” sambungnya
Berdasarkan EBITDA USD650 juta di atas 1H 2023 yang mencapai USD634 juta. Laba Bersih sebesar USD201 juta, didukung oleh harga minyak dan gas yang lebih tinggi dan kontribusi AMMN yang lebih besar.
“Kontribusi laba bersih dari AMMN sebesar USD99 juta meningkat secara signifikan, didukung oleh produksi tembaga dan emas yang hampir mencapai rekor tertinggi,” jelasnya.
Selama periode ini, perusahaan mencatat harga rata-rata minyak sebesar USD81 per barel dan harga gas rata-rata sebesar USD7 per MMBTU.
Belanja modal mencapai USD188 juta, yang sebagian besar digunakan untuk pengeboran sumur produksi di Blok 60 Oman, pengembangan proyek di Natuna, Corridor, serta proyek geotermal di Ijen.
Salah satu pencapaian utama adalah akuisisi Oman yang dianugerahi penghargaan “Asia Pacific Deal of the Year” oleh Energy Council. Selain itu, MedcoEnergi berhasil menyelesaikan divestasi di Vietnam Block 12W dan Libya Area 47, dengan hasil kontribusi sebesar USD120 juta.
Dalam hal pengelolaan utang, perusahaan melanjutkan upaya deleveraging melalui penawaran tender dan pembelian kembali obligasi senilai USD215 juta. Hutang konsolidasi MedcoEnergi tercatat sebesar USD3,2 miliar, sementara Hutang Restricted Group sebesar USD2,7 miliar.
Kas dan setara kas konsolidasi mencapai USD653 juta, dengan Hutang Bersih sebesar USD2,2 miliar dan rasio Hutang Bersih terhadap EBITDA sebesar 1,7x.
Kinerja keuangan perusahaan juga didukung oleh peningkatan peringkat kredit dari S&P Global Rating menjadi “BB-”, menyusul kenaikan peringkat yang diberikan oleh Fitch Ratings pada Mei 2024.
Roberto juga mengungkap jika dividen final 2023 dibagikan sebesar USD45 juta, sehingga total dividen yang dibayarkan untuk tahun buku 2023 menjadi USD70 juta atau Rp45 per lembar saham, meningkat 16 persen dari 2022.
Produksi total mencapai 153 mboepd (thousand barrels of oil equivalent per day), melebihi panduan yang ditetapkan namun mengalami penurunan sebesar 5 persen dibandingkan periode yang sama. Penurunan ini terutama disebabkan oleh berkurangnya hak kelola di Corridor setelah perpanjangan PSC, penurunan permintaan gas di Singapura, dan divestasi Blok 12W Vietnam. Namun, dampak tersebut sebagian besar diimbangi oleh volume minyak yang lebih tinggi dari Blok 60 Oman dan Natuna.(*)
Artikel ini disediakan untuk tujuan informasi semata dan bukan merupakan ajakan, rekomendasi, atau instruksi untuk membeli atau menjual saham. Segala bentuk analisis dan rekomendasi saham sepenuhnya berasal dari pihak analis atau sekuritas yang bersangkutan. KabarBursa.com tidak bertanggung jawab atas keputusan investasi, kerugian, atau keuntungan yang timbul akibat penggunaan informasi dalam artikel ini. Keputusan investasi sepenuhnya merupakan tanggung jawab investor. Investor diharapkan melakukan riset independen dan mempertimbangkan risiko dengan cermat sebelum mengambil keputusan investasi.