Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Analis Sarankan Pantau Saham AKRA dan ASII, Ada Apa?

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 12 August 2024 | Penulis: Yunila Wati | Editor: Redaksi
Analis Sarankan Pantau Saham AKRA dan ASII, Ada Apa?

KABARBURSA.COM - Sejumlah emiten mencatatkan lonjakan signifikan dalam jumlah investor hingga akhir Juli 2024, yang membuat saham mereka semakin diminati. Salah satu emiten tersebut adalah PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), yang mengalami peningkatan jumlah pemegang saham menjadi 21.471 pihak per akhir Juli. Angka ini naik tajam sebesar 6.736 dari posisi sebelumnya pada 30 Juni yang tercatat sebanyak 14.735 pemegang saham.

PT Astra International Tbk (ASII) juga mengalami kenaikan jumlah pemegang saham, yang mencapai 178.608 pihak per akhir Juli, meningkat sebesar 5.338 dari data per akhir Juni yang mencatat 173.270 pemegang saham. Pertumbuhan ini mencerminkan minat yang semakin besar dari investor terhadap saham-saham emiten tersebut.

PT AKR Corporindo Tbk (AKRA)

AKRA menguat sebesar 2,11 persen ke level 1.450, didukung oleh peningkatan volume pembelian. Didit memperkirakan, AKRA saat ini berada dalam fase wave (c) dari wave 2, yang berarti masih ada potensi koreksi. Oleh karena itu, peluang Buy on Weakness bisa dimanfaatkan.

  • Rekomendasi: Buy on Weakness
  • Target Harga: 1.545 atau 1.610
  • Stoploss: Di bawah 1.330

Menguatnya saham AKRA bisa jadi disebabkan oleh aksi serok saham yang dilakukan PT Arthakencana Rayatama, pemegang saham pengendali PT AKR Corporindo Tbk (AKRA). Pada 8 Agustus kemarin, PT Arthakencana Rayatama kembali memperbesar kepemilikan sahamnya dalam rentang waktu 2 hingga 6 Agustus 2024.

Dalam pernyataan tertulisnya, Suresh Vembu, Direktur dan Corporate Secretary AKRA, mengungkapkan bahwa PT Arthakencana Rayatama telah membeli 10.208.500 lembar saham AKRA dengan harga pembelian berkisar antara Rp1.430,6 hingga Rp1.522,1 per saham.

Sebelumnya, pada periode 26 Juli hingga 1 Agustus 2024, PT Arthakencana Rayatama juga telah menambah kepemilikannya dengan membeli 25.170.700 lembar saham AKRA dengan harga rata-rata Rp1.519,9 per saham. Tidak hanya itu, pada 12 Juli 2024, perusahaan ini juga membeli 6.529.800 lembar saham AKRA dengan harga rata-rata Rp1.499,6 per saham.

Langkah akumulasi saham ini bertujuan untuk memperkuat investasi dengan kepemilikan saham langsung. Dengan transaksi ini, kepemilikan saham PT Arthakencana Rayatama di AKRA meningkat menjadi 12,56 miliar lembar saham atau setara dengan 62,58 persen, dari sebelumnya 12,55 miliar lembar saham atau setara dengan 62,53 persen.

PT Astra International Tbk (ASII)

ASII mencatat kenaikan sebesar 0,42 persen ke level 4.760, dengan dominasi volume pembelian. Saat ini, ASII diperkirakan berada di akhir wave (i) dari wave (iii), sehingga penguatannya diprediksi terbatas dan berisiko terkoreksi membentuk wave (ii).

  • Rekomendasi: Buy on Weakness
  • Target Harga: 4.860 atau 5.075
  • Stoploss: Di bawah 4.380

Jumlah pemegang saham PT Astra International Tbk (ASII) mengalami lonjakan signifikan. Berdasarkan laporan bulanan per 31 Juli 2024, jumlah pemegang saham Astra mencapai 178.608 pihak, naik 5.338 dari posisi akhir Juni 2024 yang mencatat 173.270 pemegang saham.

Pengendali utama, Jardine Cycle & Carriage, masih memegang 50,11 persen saham, sementara 45,07 persen saham dimiliki oleh masyarakat nonwarkat, dan 4,82 persen dimiliki oleh masyarakat berwarkat. Saham ASII pada sesi pertama perdagangan 9 Agustus 2024 menguat, tercatat di Rp 4.760 atau naik 0,42 persen. Dalam satu bulan terakhir, saham ini mengalami peningkatan 4,17 persen, meski dalam tiga bulan terakhir masih mencatatkan penurunan sebesar 7,12 persen.

Pada semester I-2024 dan kuartal II-2024, Astra International mencatatkan penurunan laba bersih masing-masing sebesar 9 persen dan 4 persen year-on-year (yoy). Namun, hasil ini masih melampaui ekspektasi BRI Danareksa Sekuritas dan konsensus pasar. Laba bersih Astra mencapai 53 persen dari estimasi tahunan, sedikit lebih tinggi dari rata-rata musiman yang biasanya 50 persen.

Segmen otomotif Astra menunjukkan kinerja yang lebih lemah pada kuartal II-2024 dengan pendapatan dan EBIT masing-masing turun 2 persen dan 54 persen yoy. Namun, ini sebagian diimbangi oleh kinerja segmen keuangan yang solid dengan pendapatan naik 11 persen dan EBIT naik 8 persen yoy. Kinerja segmen alat berat, terutama dari United Tractors (UNTR), juga cukup baik dengan EBIT naik 8 persen secara kuartalan, meski pendapatan turun 1 persen.

Peningkatan pendapatan ekuitas Astra sebesar 12 persen yoy pada kuartal II-2024 didorong oleh kinerja positif Astra Honda Motor (AHM) yang naik 9 persen yoy dan Astra Daihatsu Motor (ADM) yang naik 46 persen yoy. Manajemen ASII tetap optimistis terhadap kinerja pada semester II-2024, dengan target penjualan mobil nasional mencapai 920-950 ribu unit, turun 5-8 persen yoy, tetapi lebih baik dibandingkan semester I-2024 yang turun 17 persen yoy.

Penjualan Astra pada Juli 2024 juga menunjukkan peningkatan 7 persen secara bulanan, mengindikasikan penurunan pertumbuhan sebesar 15 persen yoy untuk periode Januari-Juli 2024 dibandingkan dengan penurunan 17 persen yoy pada periode Januari-Juni 2024.(*)