KABARBURSA.COM - PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) berencana membagikan dividen interim senilai Rp42,5 per saham atau setara Rp5,23 triliun pada Desember 2023 kepada para pemegang saham. Bagi investor yang mengincar dividen atau yang sering disebut sebagai "dividend hunter," seberapa menarik saham BBCA ini?
Fajar Dwi Alfian, Investment Analyst dari Infovesta Kapital Advisori, menyatakan bahwa dari segi momentum, penyebaran dividen ini memiliki daya tarik yang cukup. Terutama mengingat kekhawatiran terhadap suku bunga The Fed yang mereda, menarik minat investor asing masuk. Ini dapat potensial mengerek harga saham-saham besar seperti BBCA, demikian ungkapnya kepada Bisnis pada Kamis (23/11/2023).
Sentimen Positif dan Rasio Pembagian Dividen
Menurut Alfian, secara sentimen, menjelang Pemilu 2024, saham-saham besar seperti BBCA cenderung mengalami keuntungan. Namun, dari segi rasio pembagian, dividen interim ini memiliki dividend yield sekitar 0,4 persen, yang masih di bawah suku bunga deposito bank. Hal ini membuatnya kurang menarik bagi para dividend hunter.
Lukman Hakim, seorang analis dari Reliance Sekuritas, juga menyatakan bahwa pembagian dividen interim pada dasarnya dapat meningkatkan minat investor untuk berinvestasi di pasar saham Indonesia. Ia menekankan bahwa mulai ramainya pembagian dividen interim pada semester II/2023 memberikan keuntungan bagi pelaku pasar dengan strategi jangka panjang, dan investor jangka pendek dapat memanfaatkan momentum ini dengan memperhatikan dividend yield.
Kinerja Keuangan dan Pertimbangan BCA
BCA memutuskan untuk membagikan dividen interim sebesar Rp42,5 per saham berdasarkan kinerja keuangan per September 2023. Laba bersih perusahaan milik Grup Djarum, keluarga Hartono, mencapai Rp36,4 triliun, naik 25,8 persen secara tahunan.
Hera F. Haryn, Executive Vice President Corporate Communication & Social Responsibility BCA, menyampaikan bahwa keputusan ini melibatkan beberapa pertimbangan. BCA ingin memberikan nilai tambah, melihat kinerja perusahaan, serta dari pencadangan dana. Selain itu, BCA mempertimbangkan kondisi ekonomi domestik dan global. Hera menegaskan bahwa ke depan, tantangan besar bagi Indonesia membutuhkan kajian makro ekonomi yang mendalam.
Berdasarkan catatan Bisnis, BCA telah konsisten membagikan dividen interim sejak tahun 2004, menjadikannya sebagai salah satu perusahaan yang dikenal sebagai pembagi dividen yang rajin. Reputasi ini membuat saham BBCA masuk sebagai anggota indeks IDX High Dividend 20. BCA biasanya membagikan dividen dua kali dalam satu periode tahun buku keuangan, pertama dalam bentuk dividen interim, dan kedua, dividen final yang diputuskan melalui rapat umum pemegang saham tahunan.
Artikel ini disediakan untuk tujuan informasi semata dan bukan merupakan ajakan, rekomendasi, atau instruksi untuk membeli atau menjual saham. Segala bentuk analisis dan rekomendasi saham sepenuhnya berasal dari pihak analis atau sekuritas yang bersangkutan. KabarBursa.com tidak bertanggung jawab atas keputusan investasi, kerugian, atau keuntungan yang timbul akibat penggunaan informasi dalam artikel ini. Keputusan investasi sepenuhnya merupakan tanggung jawab investor. Investor diharapkan melakukan riset independen dan mempertimbangkan risiko dengan cermat sebelum mengambil keputusan investasi.