Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Saham AMMN Terkoreksi Cukup Dalam, Analis Bilang Begini

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 09 August 2024 | Penulis: Syahrianto | Editor: Redaksi
Saham AMMN Terkoreksi Cukup Dalam, Analis Bilang Begini

KABARBURSA.COM - Pada perdagangan Kamis, 8 Agustus 2024, saham PT Amman Mineral International Tbk (AMMN) mengalami koreksi yang signifikan. Hingga penutupan, saham yang terkait dengan Grup Salim dan Keluarga Panigoro tersebut turun sebesar 8,61 persen atau 975 poin ke level Rp10.350.

Menurut data dari RTI Business, nilai transaksi saham AMMN mencapai Rp518,98 miliar dengan volume perdagangan sebanyak 48,38 juta lembar. Frekuensi transaksi di pasar modal tercatat sebanyak 27.180 kali, dengan harga rata-rata per lembar saham sebesar Rp10.727,90. Saat ini, kapitalisasi pasar AMMN berada di angka Rp750,56 triliun.

Kapitalisasi pasar PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) telah melampaui AMMN. Kapitalisasi pasar terbesar di Bursa masih dipegang oleh PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang mencapai Rp1.260,49 triliun.

Saat ini, saham AMMN berada di posisi keempat. Posisi kelima ditempati oleh PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp706,26 triliun, dan posisi keenam oleh PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan kapitalisasi pasar Rp634,67 triliun.

Analis dari Kiwoom Sekuritas Indonesia, Miftahul Khaer, menjelaskan bahwa penurunan signifikan pada saham AMMN disebabkan oleh turunnya harga tembaga dan emas di pasar global. "Kami melihat hal ini masih terkait dengan volatilitas harga komoditas global, terutama tembaga dan emas," ujar Miftahul.

Selain itu, Miftahul juga menyebut bahwa penurunan harga saham AMMN disebabkan oleh valuasi saham yang sudah terlalu tinggi sejak awal tahun. Saham AMMN telah mengalami kenaikan sebesar 56,82 persen atau 3.750 poin secara year-to-date (YtD).

Oleh karena itu, dia menyarankan investor untuk bersikap wait and see terkait rencana investasi di saham tersebut. "Meskipun saham AMMN mengalami penurunan yang cukup dalam hari ini, secara teknikal saham ini masih berada dalam rentang support di Rp10.025 hingga Rp10.575," tambahnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, harga komoditas mulai dari emas, tembaga, hingga minyak mentah terpantau melemah seiring dengan pelemahan ekonomi global yang meredupkan prospek permintaan industri dan membuat investor melakukan aksi jual.

Berdasarkan data BloombergNews Selasa, 6 Agustus 2024, harga tembaga ditutup melemah 1,84 persen ke level USD8.850,50 per ton di London Metal Exchange setelah sempat anjlok 3,8 persen. Harga aluminium juga tercatat mengalami koreksi 0,60 persen ke level USD2.250 per ton.

Sementara itu, harga minyak berjangka turun sekitar 0,5 persen setelah sempat terkoreksi hingga 2,3 persen. Penurunan tersebut merupakan level harga terendah dalam 7 bulan terakhir.

Pasar komoditas bahan baku terseret ke dalam aksi jual besar-besaran pada Senin karena reaksi investor terhadap rilis data ekonomi AS. Rilis data tersebut menandakan kemerosotan ekonomi AS yang memunculkan spekulasi bahwa perubahan kebijakan moneter yang akan dilakukan Bank Sentral AS, The Fed, kemungkinan terlambat untuk mencegah penurunan besar dalam perekonomian di Negeri Paman Sam dan sekitarnya.

Adapun, aksi jual mulai berkurang setelah data baru menunjukkan sektor jasa AS berkembang pada periode Juli.  Sebelumnya, AMMN mencatatkan kenaikan produksi signifikan untuk tembaga dan emas sepanjang paruh pertama 2024. Torehan itu menjadi kinerja produksi tertinggi selama 7 tahun terakhir.

Amman mencatat produksi tembaga sebesar 236 juta pound, dengan volume penjualan 173 juta pound. Sementara itu, produksi emas perseroan tercatat mencapai 949.895 ounce, dengan volume penjualan 344.235 ounce.

Produksi dua komoditas itu masing-masing naik 76 persen dan 189 persen secara tahunan atau year-on-year. Adapun, produksi konsentrat mencapai 444.143 metrik ton kering (dry metrics tons/dmt), dengan volume penjualan 337.929 metrik ton kering.

“Sejak mengambil alih Batu Hijau, operasi kami telah memecahkan berbagai rekor produksi dan produksi logam kami telah mencapai tingkat yang sangat tinggi, bahkan melebihi kinerja yang paling tinggi sebelumnya di tahun 2022,” kata Presiden Direktur Amman Alexander Ramlie.

Di sisi lain, penjualan bersih meningkat 167 persen menjadi USD1.549 juta sepanjang semester I 2024, dibandingkan dengan USD581 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Kenaikan ini didorong oleh produksi bijih berkadar tinggi yang kaya akan emas. Kontribusi penjualan emas pada semester pertama 2024 mencapai 50 persen dari total penjualan bersih, naik dari 41 persen pada periode yang sama tahun lalu.

Pada semester I 2024, EBITDA Amman mengalami kenaikan sebesar 186 persen dari USD336 juta pada paruh pertama 2023 menjadi USD959 juta.

Sementara itu, laba bersih Amman melonjak 291 persen, dari USD122 juta pada semester I 2023 menjadi USD479 juta pada semester I 2024. Margin laba bersih juga meningkat, dari 21 persen pada semester I 2023 menjadi 31 persen pada semester I 2024, terutama berkat peningkatan penjualan. (*)