Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Awal yang Indah, IHSG Dibuka Menguat

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 09 August 2024 | Penulis: KabarBursa.com | Editor: Redaksi
Awal yang Indah, IHSG Dibuka Menguat

KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Jumat, 9 Agustus 2024 pagi ini dibuka dengan penguatan. IHSG menguat seiring dengan penguatan di bursa Asia.

Mengutip data RTI, IHSG dibuka menguat 46 poin (0,64 persen) ke 7.241. Indeks LQ45 juga dibuka naik 5 poin atau bertambah 0,61 persen ke posisi 904.

IHSG berada di level tertingginya pada level 7.247 dan terendahnya 7.219. Sebanyak 450 juta lembar saham diperdagangkan pagi ini dengan nilai Rp212 miliar.

Mengutip riset Mega Capital Sekuritas, sentimen dari global masih berasal dari bursa Amerika Serikat (AS) yang koreksi. Bursa saham global kembali melanjutkan penguatan, indeks volatilitas VIX melemah signifikan setelah pada awal pekan mencapai level tertinggi sejak tahun 2020.

Menjelang penutupan, justru Bursa AS kompak melemah akibat kekhawatiran pertumbuhan kinerja emiten yang memicu aksi profit taking. Pelemahan mulai terjadi pasca rilis kinerja emiten teknologi big caps, Super Micro Computer yang di bawah estimasi.

Sedangkan data ekonomi Tiongkok berupa neraca perdagangan menunjukan kenaikan surplus ke level USD84.65 miliar pada periode Juli, meningkat dari bulan sebelumnya di level USD80.22 miliar, namun di bawah perkiraan pasar sebesar USD99 miliar.

Sementara dari sisi domestik, IHSG memasuki penguatan tiga hari berturut-turut setelah koreksi 3.4 persen dalam sehari di awal pekan. Hari ini IHSG menguat 1.16 persen ke level 7212 yang ditopang oleh sentimen positif dari rilis cadangan devisa Indonesia yang mencatatkan kenaikan surplus ke level USD145.4 miliar di bulan Juli, meningkat dari Juni di USD140.2 miliar.

Kenaikan surplus tersebut menjadi kenaikan surplus terbesar sejak Desember 2023 yang ditopang oleh penerbitan sukuk global dan peningkatan perolehan pajak.

Investor asing mencatatkan net buy di pasar reguler sebesar Rp421 miliar dengan 5 saham yang paling banyak dibeli yaitu BMRI, BBCA, TPIA, ASII, dan INKP. Secara sektoral, 11 sektor kompak mencatatkan penguatan yang dipimpin oleh sektor industrial sebesar 1.82 persen.

Mega Capital Sekuritas melihat IHSG membentuk long white marobozu candle dan harga bertahan diatas fibonanci 61.8 persen setelah reject demand zone, berpotensi lanjut menguat menuju classic resistance terdekat didukung MACD berpotensi goldencross. IHSG diperkirakan konsolidasi menguat terbatas pada rentang 7150-7280.

Sementara itu bursa Asia pagi ini mayoritas menguat. Berikut pergerakannya.

  • Nikkei naik 514 poin (1,48 persen) ke 35.345
  • Hang Seng melemah 242 poin (1,44 persen) ke 17.134
  • Shanghai bertambah 8 poin (0,3 persen) ke 2.857
  • Straits Times masih di level 3.261.

Indeks Bahan Baku Menguat

Kembali lagi ke IHSG, penguatan disokong oleh seluruh indeks sektoral. Indeks dengan penguatan terbesar dicetak IDX Sektor Barang Baku yang menguat 1,42 persen di pagi ini.

Berikutnya, IDX Sektor Infrastruktur, IDX Sektor Keuangan, IDX Sektor Barang Konsumen Non-Primer dan IDX Sektor Energi.

Selanjutnya, IDX Sektor Transporasi dan Logistik, IDX Sektor Perindustrian, IDX Sektor Barang Konsumen Primer dan IDX Sektor Kesehatan.

Lalu diikuti, IDX Sektor Properti dan Real Estate dan IDX Sektor Teknologi.

Sementara itu, top gainers LQ45 pagi ini yaitu PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) naik 2,90 persen, PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) naik 2,73 persen, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) naik 2,49 persen.

Dan, di posisi top losers LQ45 pagi ini adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang mengalami penurunan 0,24 persen.

Diproyeksikan Menguat hingga Penutupan Pasar

Sementara itu, Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas, Fanny Suherman, memprediksi bahwa IHSG berpotensi menguat pada perdagangan hari ini.

"Hari ini IHSG kemungkinan akan kembali menguat, di dukung oleh data domestic yang masih bagus seperti indeks keyakinan konsumen (IKK) bulan Juli yang sebesar 123,4," kata Fanny, Jumat, 9 Agustus 2024.

Pasar saham Asia-Pasifik yang melemah pada Kamis setelah Wall Street mengalami penurunan semalam. Sementara investor menilai data perdagangan dari Jepang dan menunggu keputusan suku bunga dari India.

"Investor di Asia akan mengevaluasi data perdagangan dari Jepang dan keputusan suku bunga dari Reserve Bank of India," ujar Fanny.

RBI diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tetap di 6,5 persen. Selain itu, angka akun berjalan Jepang untuk bulan Juni mencapai 1,533 triliun yen, lebih rendah dari perkiraan sebesar 1,789 triliun.

Indeks Nikkei 225 Jepang turun 0,74, Topix turun lebih dari 1 persen. Di Korea Selatan, KOSPI melemah 0,45 persen dan KOSDAQ turun 0,44 persen.

Kemudian S&P/ASX 200 Australia turun 0,23 persen sedangkan Hang Seng (HSI) naik 0,08 persen.

"Level support IHSG di 7.240-7.275, sedangkan level resist berada di 7.177-7.165.”," ujarnya. (*)

 

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.