KABARBURSA.COM - Dalam dunia properti, pertanyaan yang sering muncul adalah, "Apakah tanah kavling atau perumahan lebih menguntungkan sebagai investasi?" Kedua opsi ini memiliki keunggulan dan risiko masing-masing, yang perlu diperhatikan dengan seksama sebelum memutuskan langkah investasi.
Pertimbangan Investasi: Tanah Kavling
Tanah kavling, dengan karakteristiknya yang memberikan kebebasan dalam pengembangan, menjadi daya tarik bagi sebagian investor. Keuntungan yang signifikan dapat diperoleh, terutama melalui konsep capital gain. Kavling cenderung memiliki potensi kenaikan nilai yang stabil, mampu mencapai 20 hingga 25 persen setiap tahunnya.
Selain itu, biaya perawatan yang minim menjadi nilai tambah tersendiri. Tanah, sebagai bentuk investasi, tidak memerlukan operasional yang tinggi, berbeda dengan properti seperti rumah kos atau apartemen yang kerap menuntut pengeluaran lebih besar untuk perawatan.
Nilai tambah lainnya dapat diraih saat kavling tersebut dikembangkan secara strategis. Pengembangan kecil dalam bentuk cluster atau bahkan pemanfaatan sebagai ruko dapat menjadi langkah cerdas untuk meraih keuntungan yang optimal.
Namun, tidak dapat diabaikan bahwa investasi tanah kavling juga memiliki kekurangan. Pendapatan yang cenderung minim, sifat tidak likuid, dan kebutuhan modal awal yang signifikan menjadi beberapa hal yang perlu diperhitungkan dengan matang sebelum terjun ke dalamnya.
Pertimbangan Investasi: Perumahan
Di sisi lain, memiliki properti perumahan juga menjadi opsi menarik. Harga perumahan, meskipun cenderung lebih tinggi, membawa keuntungan langsung berupa tempat tinggal. Dalam konteks ini, pemilik rumah dapat menikmati kenyamanan dan fasilitas yang diberikan oleh rumah tersebut.
Fasilitas kredit pemilikan rumah (KPR) juga menjadi daya tarik tersendiri. Dengan DP yang relatif terjangkau, kepemilikan rumah dapat direalisasikan lebih cepat, memberikan keuntungan finansial dan keamanan tempat tinggal yang langsung dirasakan.
Meski demikian, pembelian perumahan juga bukan tanpa risiko. Harga yang lebih tinggi, keterbatasan likuiditas, dan kewajiban pembayaran cicilan menjadi beberapa hal yang harus dipertimbangkan dengan bijak.
Keuntungan Investasi Tanah Kavling
- Adanya Capital Gain: Harga tanah cenderung naik setiap tahunnya, sekitar 20 hingga 25 persen. Keuntungan biasanya terasa setelah 5 tahun, sangat disarankan untuk tidak menjual tanah kavling sebelum keuntungannya mencapai 5 kali lipat dari harga awal.
- Tidak Ada Biaya Perawatan: Karena masih berupa tanah, tidak ada biaya perawatan yang perlu dikeluarkan, berbeda dengan investasi pada rumah kos atau apartemen yang memerlukan biaya operasional.
- Ada Nilai Tambah Jika Dikembangkan: Keuntungan dapat diperoleh saat lahan tersebut dikembangkan. Pengembangan perumahan kecil dalam bentuk cluster semakin banyak ditemui. Jika lahan tergolong strategis, kavling dapat dijadikan ruko.
- Keuntungan Demand vs Supply: Persediaan tanah tidak akan bertambah, sementara permintaan terus meningkat seiring berjalannya waktu. Peluang ini dapat dimanfaatkan untuk investasi, terutama tanah kavling.
- Bisa Dialokasikan untuk Bisnis Lain: Selama menunggu keuntungan dari kenaikan harga tanah, lahan kosong bisa digunakan untuk bisnis lain. Misalnya, sebagai kebun sayur atau tempat usaha yang dapat disewakan.
Kekurangan Investasi Tanah Kavling
- Minim Income: Keuntungan dari tanah kavling cenderung minim dibandingkan investasi properti lainnya seperti ruko atau apartemen. Lahan ini sebaiknya dimanfaatkan untuk bisnis lainnya.
- Tidak Liquid: Tanah kavling tidak dapat dengan mudah dicairkan, karena Anda harus menunggu calon pembeli. Oleh karena itu, properti tidak cocok dijadikan dana darurat.
- Modal Besar: Meskipun harga tanah kavling lebih murah dibandingkan dengan properti lain, namun untuk lokasi strategis, harganya bisa tinggi. Modal besar diperlukan terutama untuk daerah yang berkembang.
Tips Memilih Tanah Kavling
- Cari Lokasi Strategis: Tanah kavling di daerah strategis memiliki potensi keuntungan lebih besar. Keamanan, fasilitas umum, dan perkembangan lingkungan menjadi faktor penting.
- Membeli dari Developer Terbaik: Pilihlah tanah kavling di cluster yang dikembangkan oleh pengembang terpercaya. Pengembang yang baik akan meningkatkan nilai produk mereka.
- Lihat Perkembangan Lingkungan: Perhatikan perkembangan lingkungan sekitar, terutama potensi tetangga di sekitar tanah kavling. Hindari membangun rumah di antara tanah kosong untuk mencegah terlihatnya rumah terpencil.
- Fasilitas Penunjang: Pastikan ketersediaan fasilitas penunjang seperti listrik, air bersih, telepon, dan aksesibilitas ke jalan tol atau kendaraan umum. Dekatnya dengan pasar atau toko swalayan juga dapat meningkatkan nilai tanah.
- Kelengkapan Surat dan Legalitas: Periksa kelengkapan surat akta atau sertifikat peruntukan lahan. Pastikan tidak ada masalah sengketa lahan.
Investasi Tanah Kavling dalam Studi Kasus
Jika Anda seorang pria single berusia 23 hingga 28 tahun dan berpikir untuk berinvestasi properti, pertimbangkan jenis properti yang sesuai dengan kebutuhan dan kesiapan keuangan Anda. Misalnya, apakah tanah kavling atau rumah menjadi pilihan yang lebih baik?
- Ketersediaan Dana: Dalam rentang usia tersebut, alokasi investasi hingga 70 persen dari penghasilan masih mungkin. Anda dapat mempersiapkan DP atau uang muka untuk investasi properti, terutama jika memilih tanah kavling.
- Memilih Tanah Kavling atau Rumah: Harga tanah kavling lebih murah, memungkinkan Anda membangun sesuai selera di kemudian hari. Alternatifnya, membeli rumah memerlukan dana lebih besar, namun Anda dapat langsung menempati dan memanfaatkan fasilitas KPR.
- Rencanakan dengan Pertimbangan Matang: Atur keuangan dengan baik, manfaatkan fasilitas seperti KPR, dan pastikan memiliki pertimbangan matang sebelum memutuskan jenis properti yang akan diinvestasikan.
Semua keputusan investasi memiliki risiko dan keuntungan masing-masing. Sebelum terjun ke dunia properti, pastikan Anda telah merencanakan secara matang dan memahami kondisi pasar properti terkini. Selamat berinvestasi !