Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Listing Hari ini NEST Kebanjiran Pesanan 17,93 Miliar Saham

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 08 August 2024 | Penulis: Yunila Wati | Editor: Redaksi
Listing Hari ini NEST Kebanjiran Pesanan 17,93 Miliar Saham

KABARBURSA,COM - Hari ini, Kamis, 8 Agustus 2024, PT Esta Indonesia Tbk. (NEST) resmi melakukan listing perdana dengan melepas 822,50 juta saham atau 8.225.000 lot. Dalam penawaran umum yang berdasarkan penjatahan pasti, saham Esta Indonesia mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 21,80 kali.

Data dari Bursa Efek Indonesia yang dikutip Rabu, 7 Agustus 2024, menunjukkan total pesanan saham NEST mencapai 17,93 miliar saham dari rencana 822,50 juta saham, setara 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum perdana.

Harga initial public offering (IPO) saham Esta Indonesia dipatok pada Rp200 per saham, sehingga perusahaan berhasil meraup dana segar sebesar Rp164,50 miliar. Sekitar 7,47 persen dari dana hasil IPO ini akan digunakan untuk membiayai pembangunan fasilitas produksi, pembiayaan penanaman baru, dan modal kerja entitas anak, melalui mekanisme penambahan modal.

Properti ini berlokasi di Poso, Sulawesi Tengah, dan dimiliki oleh afiliasi perusahaan, Hoo, Anton Siswanto, yang juga menjabat sebagai direktur utama dan pemegang saham pengendali. PT KGI Sekuritas Indonesia bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek dalam penawaran umum perdana saham ini.

Kedua, sekitar 18,67 persen dari dana tersebut akan disalurkan sebagai modal kepada anak perusahaan, PT Tunas Esta Indonesia (TEI). Dana ini akan digunakan oleh TEI untuk membeli enam bidang tanah dan bangunan yang akan difungsikan sebagai kantor operasional dan pabrik, dengan kapasitas produksi diperkirakan sebesar 35 ton per tahun.

Esta Indonesia, yang berkode saham NEST, bergerak dalam bidang budidaya burung walet dan perdagangan besar sarang burung walet. Emiten ini membukukan laba bersih sebesar Rp4,27 miliar per Januari 2024, meningkat dari periode yang sama pada 2023 sebesar Rp3,43 miliar. Penjualan NEST tercatat Rp81,71 miliar, tumbuh dari posisi yang sama di 2023 sebesar Rp77,16 miliar.

Sebelum IPO, pemegang saham Esta Indonesia adalah Hoo Anton Siswanto yang mengempit 99,91 persen saham dan Djoko Hartanto yang menggenggam 0,09 persen saham. Selama lebih dari dua dekade, PT Esta Indonesia telah berpengalaman menyediakan sarang burung walet kualitas terbaik ke seluruh dunia.

Tingginya permintaan sarang burung walet dunia dan ketatnya persyaratan pemerintah China tentang standar keamanan pangan mendorong perusahaan untuk mengembangkan kapasitas dan fasilitas produksi modern yang berlokasi di Terboyo Industri, Semarang. Esta Indonesia merupakan salah satu perusahaan terbesar di Indonesia yang secara legal mengekspor sarang burung walet ke China, dengan nomor registrasi 002.

Kinerja Keuangan NEST

Dari sisi kinerja, Esta Indonesia mencatat peningkatan signifikan dalam pendapatan dan laba bersih pada tahun 2023. Pendapatan perusahaan naik 36,35 persen year on year (yoy) menjadi Rp600 miliar pada 2023, dibandingkan dengan Rp440,04 miliar pada 2022.

Sementara itu, laba bersih perusahaan juga melonjak 164,17 persen yoy menjadi Rp25,82 miliar pada 2023, dari Rp9,78 miliar pada 2022. Aset perusahaan pada akhir 2023 tercatat sebesar Rp317,07 miliar, meningkat 156,71 persen dibandingkan dengan akhir 2022 yang sebesar Rp 123,51 miliar.

Seiring dengan itu, liabilitas perusahaan meningkat 80,68 persen yoy menjadi Rp128,08 miliar dari Rp70,89 miliar. Hal yang menarik dari posisi keuangan Esta Indonesia adalah kenaikan ekuitas yang signifikan, yakni 250,13 persen yoy menjadi Rp188,99 miliar. Padahal di 2022, ekuitas perusahaan hanya sebesar Rp52,62 miliar.

Masa penawaran umum untuk NEST berlangsung dari 1 hingga 6 Agustus 2024. Dengan melepas 822,50 juta saham ke publik, Esta Indonesia diperkirakan akan memperoleh dana segar sekitar Rp164,5 miliar.

Sebagai tambahan Esta Indonesia didirikan pada 2000 sebagai bisnis keluarga. Perusahaan ini memiliki pabrik dan kantor pusat yang berlokasi di Terboyo Industrial Park, Semarang, Jawa Tengah.

Saat ini, emiten yang bakal menggunakan kode saham NEST diketahui memiliki sembilan rumah burung walet sendiri, namun sebagian besar bahan baku sarang burung walet diperoleh dari vendor dan peternak walet individu di berbagai daerah.

Sebagai informasi, sebelum IPO, saham PT Esta Indonesia Tbk dikuasai oleh Hoo, Anton Siswanto dengan porsi kepemilikan 91,99 persen, dan Djoko Hartanto sebesar 0,09 persen.

Perusahaan ini didirikan pada 2000 sebagai bisnis keluarga dan memiliki pabrik di Terboyo Industrial Park, Semarang. Perseroan juga memiliki 9 rumah burung walet sendiri dan berkomitmen untuk terus menambah jumlahnya, khususnya di Kawasan Timur Indonesia.

Esta Indonesia merupakan perusahaan yang secara legal yang mengekspor sarang burung walet ke China dengan nomor registrasi 002. Menjadi salah satu perusahaan terbesar di Indonesia yang mampu mengekspor sarang burung walet ke Negara Tirai Bambu.(*)