Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Harga Emas Dunia Tertekan Dolar AS, Stag di Level USD2,388

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 08 August 2024 | Penulis: Yunila Wati | Editor: Redaksi
Harga Emas Dunia Tertekan Dolar AS, Stag di Level USD2,388

KABARBURSA.COM - Harga emas dunia stabil di angka USD2.388,16 per ons pada pukul 18.12 GMT, setelah sebelumnya sempat naik hingga 0,7 persen di awal perdagangan. Kontrak berjangka emas AS juga sebagian besar tidak berubah di angka USD2.432,40 per ons. Penyebabnya adalah penguatan nilai dolar AS sebesar 0,2 persen terhadap mata uang utama lainnya, dan imbal hasil obligasi AS 10 tahun yang juga meningkat.

Di perdagangan kemarin, harga emas menunjukkan kestabilan meskipun sempat naik di awal perdagangan. Kenaikan dolar dan imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS) menjadi faktor utama yang menekan harga emas. Namun, ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed pada September dan meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah tetap memberikan dukungan bagi harga emas.

"Saya pikir, koreksi kemungkinan besar akan terjadi jika data ekonomi menunjukkan bahwa kekhawatiran resesi memang berdasar. Namun, harga emas kemungkinan akan mencapai rekor tertinggi baru dalam beberapa bulan mendatang," kata Everett Millman, analis utama di Gainesville Coins.

Laporan pekerjaan yang lemah minggu lalu membuat traders memperkirakan pemangkasan suku bunga sebesar hampir 105 basis poin pada akhir tahun, dengan kemungkinan 100 persen pemangkasan suku bunga pada September, menurut CME FedWatch Tool.

Sementara itu, Selasa, 6 Agustus 2024, pemimpin Hizbullah berjanji memberikan respons ‘kuat dan efektif’ terhadap pembunuhan komandan militernya oleh Israel minggu lalu, apa pun konsekuensinya. Emas dianggap sebagai pelindung nilai terhadap ketidakpastian geopolitik dan ekonomi, serta cenderung menguat dalam lingkungan suku bunga rendah.

"Di lain pihak, data klaim pengangguran pada Kamis, 8 Agustus 2024 akan menjadi fokus pasar untuk konfirmasi perlambatan angka ekonomi, terutama ketenagakerjaan," kata Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities.

Sementara itu, bank sentral China menahan diri untuk membeli emas untuk cadangannya selama tiga bulan berturut-turut pada Juli, menurut data resmi yang dirilis pada Rabu, 7 Agustus 2024.

"Ada peningkatan minat terhadap emas di Barat, tetapi sebenarnya China yang memimpin dalam hal ini. Jika mereka tidak membeli sebanyak itu, maka akan berdampak besar pada permintaan emas global secara keseluruhan," tambah Millman.

Harga logam mulia lainnya juga mengalami pergerakan, dengan harga perak spot turun 1,5 persen menjadi USD26,64 per ons. Sedangkan harga platinum naik 0,6 persen menjadi USD917,38 dan paladium naik 1,1 persen menjadi USD884.

Pada hari sebelumnya. harga emas terus-terusan melemah. Hal itu juga dikarenakan penguatan dolar dan imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS) yang lebih tinggi. Meskipun ada ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed pada September dan meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah.

Dikutip dari CNBCInternational, harga emas spot turun 0,8 persen menjadi USD2.388,34 per ons. Logam tersebut turun 1,5 persen pada sesi sebelumnya, didorong oleh aksi jual global karena kekhawatiran AS akan terjerumus ke dalam resesi. Harga kontrak berjangka emas AS ditutup terkoreksi 0,5 persen menjadi USD2.431,6.

Indeks dolar AS naik 0,25 persen, pada hari pertama perdagangannya lebih tinggi terhadap mata uang Jepang bulan ini, membuat emas batangan yang dihargakan dalam dolar AS kurang terjangkau bagi pembeli luar negeri.

“Masih ada beberapa pelemahan pada emas yang terutama didorong oleh kekuatan dolar. Tetapi lingkungan makro untuk emas relatif positif sehingga kita mungkin akan melihat beberapa aktivitas yang terikat pada kisaran harga emas dalam waktu dekat,” kata Amelia Xiao Fu, kepala pasar komoditas di BOCI.

Kelompok bersenjata Lebanon, Hizbullah, melancarkan serangkaian serangan pesawat nirawak dan roket ke Israel utara.

Para pembuat kebijakan The Fed menepis anggapan bahwa data pekerjaan Juli yang lebih lemah dari perkiraan berarti ekonomi sedang dalam resesi, tetapi juga memperingatkan bahwa pemangkasan suku bunga akan diperlukan untuk menghindari hasil seperti itu.

Emas batangan dianggap sebagai aset yang aman di tengah ketidakpastian ekonomi dan mendapat manfaat dari lingkungan suku bunga rendah.

Fawad Razaqzada, analis pasar di Forex.com, investor memperkirakan bank sentral akan memangkas suku bunga, yang seharusnya membatasi potensi penurunan emas, jika tidak mengangkatnya ke rekor tertinggi baru, seraya menambahkan bahwa ia memperkirakan emas akan mencapai USD2.500 dalam jangka pendek.

Pasar melihat peluang 100 persen untuk pemangkasan suku bunga pada September, menurut CME FedWatch Tool. Diharapkan situasi ini akan segera terjadi dan suasana perpolitikan di dunia cepat mereda, sehingga harga emas dapat bergerak naik kembali.(*)