Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Pasar Global bikin IHSG Berpotensi Bergerak Fluktuatif

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 07 August 2024 | Penulis: Syahrianto | Editor: Redaksi
Pasar Global bikin IHSG Berpotensi Bergerak Fluktuatif

KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Rabu, 7 Agustus 2024, diperkirakan akan bergerak fluktuatif (mixed) akibat tingginya ketidakpastian pasar yang dipengaruhi oleh faktor-faktor global maupun domestik.

Salah satu faktor yang menjadi perhatian utama adalah penantian data Cadangan Devisa Indonesia untuk bulan Juli, yang dijadwalkan akan diumumkan oleh Bank Indonesia hari ini.

Pada sesi perdagangan sebelumnya, Selasa, 6 Agustus 2024, IHSG berhasil menguat signifikan, mencatat kenaikan sebesar 69,56 poin atau 0,99 perssn, yang membawanya ke level penutupan 7.129. Penguatan ini menunjukkan optimisme pasar yang tetap ada meskipun menghadapi tantangan ekonomi.

Dari sisi teknikal, IHSG menunjukkan potensi untuk melanjutkan tren penguatan, didukung oleh posisi kokoh di atas level support potensial pada Moving Average (MA) 50 di time frame harian.

Selain itu, IHSG juga telah mengkonfirmasi pembentukan tren rebound dari level support yang signifikan. Saat ini, IHSG tengah bergerak menuju target resistance berikutnya yang berada di kisaran 7.170–7.200.

Lebih jauh, target kenaikan potensial IHSG selanjutnya mengarah ke level 7.240, dengan resistance sebelumnya yang telah berhasil ditembus kini beralih menjadi support di level 7.100. Sementara itu, level 7.050 berfungsi sebagai support terkuat untuk saat ini.

Sentimen yang mempengaruhi perdagangan hari ini sebagian besar berasal dari faktor global dan regional. Para pelaku pasar memperlihatkan sikap moderat dalam menilai prospek pemangkasan suku bunga oleh Bank Sentral Amerika Serikat (Federal Reserve/The Fed) di sisa tahun ini. Berdasarkan pasar swap, ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter saat ini menunjukkan penurunan sebesar 105 basis poin, lebih rendah dibandingkan ekspektasi 150 basis poin pada hari Senin sebelumnya.

Kombinasi faktor-faktor ini menciptakan suasana perdagangan yang dinamis, di mana para investor terus memantau perkembangan terbaru untuk menentukan strategi investasi yang tepat. Dengan demikian, perdagangan IHSG pada hari ini diantisipasi akan berlangsung dengan volatilitas yang cukup tinggi, seiring dengan penyesuaian ekspektasi pasar terhadap berbagai berita dan data ekonomi yang masuk.

Seperti yang diwartakan BloombergNews, para trader juga mengesampingkan ekspektasi pemotongan suku bunga darurat segera setelah ini, telah dikesampingkan oleh pasar uang.

“The Fed mengkhawatirkan risiko sistemik di pasar keuangan, bukan kekecewaan para investor," kata David Donabedian di CIBC Private Wealth US.

“Oleh karena itu, The Fed tidak mungkin mengubah arah tindakannya karena koreksi pasar saham. Apakah kita sedang menuju resesi dalam waktu dekat, atau apakah pasar bereaksi secara berlebihan? Kami percaya pertumbuhan yang lebih lambat sedang terjadi, bukan resesi,” jelasnya.

Menggarisbawahi kegelisahan pasar secara luas, para trader bergegas mengasuransikan portofolio mereka terhadap turbulensi hebat pasar. Dan “Pengukur rasa takut” Wall Street, yaitu index VIX, tetap berada di atas 30, level yang hanya ditembus dua kali pada penutupan dalam dua tahun.

Tim Research Phillip Sekuritas memaparkan, aksi jual di pasar saham global dipicu oleh data Non-Farm Payrolls (NFP) AS yang memperlihatkan jumlah penambahan pekerja lebih sedikit dari ekspektasi, sementara data ISM Manufacturing Index memperlihatkan pelemahan lebih lanjut pada sektor manufaktur AS.

Akibatnya, sejumlah trader sampai dengan pada kesimpulan bahwa Federal Reserve menahan suku bunga acuan di tingkat tertinggi dalam lebih dari dua dekade untuk waktu yang terlalu lama, sehingga membangkitkan risiko terjadinya resesi ekonomi.

“Sejumlah analis merujuk pada Sahm Rule yang mengatakan bahwa sebuah ekonomi berada pada tahap awal resesi jika rata-rata pengangguran tiga bulan mencapai 0,5 persen di atas level terendah selama 12 bulan sebelumnya,” mengutip riset harian Tim Research Phillip Sekuritas.

Lebih lanjut, ketidakpastian pasar juga datang dari ketegangan antara kelompok yang didukung Iran dengan Israel terus meningkat dalam dua minggu.

Kelompok Hizbullah dan militer Israel terlibat tembak menembak pada Selasa (6/8/2024) mengutip BloombergNews.

Wali Kota Nahariya di wilayah Galilea mengatakan sejumlah roket ditembakkan ke wilayah udara Israel dari arah Lebanon. Militer Israel mengatakan sejumlah warga sipil luka-luka akibat tembakan tersebut.

Hizbullah mengatakan menerbangkan sejumlah drone ke fasilitas militer sebagai balasan atas serangan Israel yang menyasar bangunan milik kelompok itu di Lebanon.

Sementara itu, dari dalam negeri, Bank Indonesia akan merilis data terbaru terhadap posisi Cadangan Devisa pada Juli setelah sebelumnya mencatat kenaikan pada bulan sebelumnya ke level USD140,2 miliar.

Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, mengungkapkan bahwa IHSG menguat sebesar 0,99 persen ke level 7.129, didukung oleh adanya peningkatan volume pembelian.

"Namun, penguatan ini tertahan oleh cluster Moving Average (MA) 60 dan MA 200. Saat ini, IHSG berada dalam bagian dari wave [c] dari wave 2," jelas Herditya dalam risetnya pada Rabu, 7 Agustus 2024.

Herditya juga mencatat bahwa penguatan IHSG diperkirakan hanya akan berlangsung dalam jangka pendek, dengan target kenaikan selanjutnya pada kisaran 7.176-7.218. Namun, investor perlu mewaspadai potensi koreksi yang mungkin terjadi, di mana IHSG dapat menguji rentang 6.949-7.026.

Dalam riset yang sama, Herditya merekomendasikan beberapa saham untuk dipertimbangkan pada hari ini, termasuk AUTO, BRPT, DSNG, dan ULTJ.

Sementara itu, analis Phintraco Sekuritas juga menyoroti bahwa pasar tengah mengantisipasi rilis data Cadangan Devisa per 31 Juli 2024. Cadangan devisa diperkirakan mengalami penurunan, seiring dengan upaya pemerintah dalam menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah selama bulan Juli 2024. Meskipun demikian, cadangan devisa diyakini masih berada jauh di atas batas kecukupan internasional, yaitu tiga bulan impor.

"IHSG bergerak sesuai perkiraan dengan mencoba menguji level 7.100-7.120 pada perdagangan Selasa, 6 Agustus. IHSG berpotensi melanjutkan rebound ke level 7.150-7.180 pada Rabu, 7 Agustus," tulisnya.

Phintraco Sekuritas juga memberikan rekomendasi saham untuk hari ini, yang mencakup JSMR, EXCL, ISAT, BRIS, dan BBTN. (*)