Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Analis Sebut Tren ini Bisa Tingkatkan Kinerja GOTO dan BUKA

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 06 August 2024 | Penulis: Yunila Wati | Editor: Redaksi
Analis Sebut Tren ini Bisa Tingkatkan Kinerja GOTO dan BUKA

KABARBURSA.COM - Pasca pengumuman laporan keuangan, beberapa analis merilis riset terbaru, termasuk PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia yang memberikan penilaian netral terhadap saham-saham teknologi di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penilaian ini disampaikan mengingat kinerja sektor teknologi yang meningkat signifikan pada semester I-2024 secara year on year (yoy), melebihi ekspektasi.

Analis Riset Mirae Asset Sekuritas, Christopher Rusli, menjelaskan bahwa awalnya kinerja sektor ini diperkirakan akan melemah seiring faktor musiman. Namun, performa emiten teknologi justru lebih baik dari perkiraan dalam enam bulan pertama tahun ini. Dua emiten yang menjadi sorotan adalah PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan PT Bukalapak.com Tbk (BUKA).

Pendapatan bersih GOTO pada semester I-2024 mencapai Rp7,74 triliun, meningkat 12,4 persen dari periode yang sama pada Juni 2023 sebesar Rp6,88 triliun. GOTO juga berhasil menekan rugi bersih atribusi entitas induk sebesar 62,3 persen menjadi Rp2,7 triliun dari rugi bersih sebelumnya Rp7,16 triliun. BUKA mencatatkan pendapatan sebesar Rp2,41 triliun, naik 11 persen dari periode Juni 2023 sebesar Rp2,18 triliun, meskipun rugi bersih entitas induk meningkat menjadi Rp752 miliar dari rugi Rp389,27 miliar.

Christopher menyebutkan bahwa kerugian EBITDA yang disesuaikan (proforma) GOTO juga berhasil turun hingga 95 persen yoy menjadi Rp48 miliar pada kuartal II-2024, mendekati titik impas (breakeven). Rugi periode berjalan kuartal II-2024 berkurang 63 persen menjadi Rp954 miliar.

Pengguna yang bertransaksi bulanan (MAU) naik 20 persen yoy berkat strategi GOTO menggaet segmen mass market dan pemangkasan biaya. Ini menandai kuartal kedelapan berturut-turut dari perbaikan EBITDA yang disesuaikan, menunjukkan perusahaan berada di jalur yang tepat menuju profitabilitas.

Menurut Christopher, emiten teknologi tetap membutuhkan sentimen lebih positif untuk mendorong harga saham. Potensi penurunan suku bunga pada semester kedua 2024 diharapkan menjadi salah satu katalis utama perbaikan sentimen teknologi.

Mirae Asset mempertahankan peringkat netral untuk sektor ini hingga perubahan lebih lanjut, dengan rekomendasi beli untuk GOTO dan BUKA. Target harga yang dipertahankan masing-masing adalah Rp80 per saham dan Rp160 per saham, mengingat kinerja keduanya masih sesuai dengan perkiraan saat ini.

Sentimen positif yang mendorong sektor teknologi saat ini adalah berkembangnya tren live commerce di Indonesia, yang diakses oleh 83,7 persen penduduk. E-commerce, sebagai bagian utama dari ekonomi digital, menyumbang 75,6 persen dari USD82 miliar nilai gross merchandise value (GMV) pada 2023. Faktor-faktor seperti harga yang lebih murah, pengiriman gratis, dan kemudahan berbelanja mendorong minat konsumen tinggi.

Mirae Asset mencatat bahwa sejak munculnya platform social-commerce di Tiongkok, belanja melalui siaran langsung telah menjadi bagian penting bagi konsumen dan menghasilkan penjualan eceran yang tinggi. Sebanyak 57 persen pengguna live-commerce Tiongkok telah menggunakan format tersebut selama lebih dari tiga tahun.

Uji Coba Fitur Baru GOTO

Dalam laporan kinerja kuartal II 2024, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mengumumkan kemitraan strategis GoFood dengan TikTok di Indonesia. Uji coba fitur pengiriman layanan lokal TikTok ini diyakini akan menjadi katalis pertumbuhan bagi unit bisnis on demand service (ODS) GOTO melalui Gojek.

Mandiri Sekuritas dalam publikasi riset terbaru pada 31 Juli 2024 mengungkapkan bahwa TikTok berencana berkolaborasi dengan pihak ketiga di sektor layanan pesan-antar makanan dan agen travel online. Dalam konteks ini, kolaborasi TikTok dengan GOTO diharapkan membawa keuntungan signifikan bagi kedua belah pihak.

Pada akhir Januari 2024, TikTok menyelesaikan investasi lebih dari USD1,5 miliar atau sekitar Rp 23 triliun untuk pengembangan jangka panjang Tokopedia. “Kolaborasi ini saling menguntungkan. Pengamatan kami menunjukkan beberapa merchant sudah menghubungkan layanan pengiriman makanan ke platform GoFood,” tulis Mandiri Sekuritas.

Mandiri Sekuritas mengidentifikasi beberapa keuntungan dari kerjasama ini. Pertama, TikTok dapat memanfaatkan kekuatan ekosistem GoTo di bisnis pengiriman makanan, pengetahuan pasar lokal, dan skala operasional, sambil fokus pada monetisasi.

Kedua, GoTo dapat memanfaatkan 125 juta pengguna aktif TikTok per 23 November 2023, algoritma canggih untuk personalisasi, serta ekosistem kontennya. “Kami pikir perilaku pembelian impulsif dari pengguna TikTok Shop, ditambah meningkatnya penggunaan TikTok sebagai platform review juga cocok untuk penawaran layanan lokal,” lanjut Mandiri Sekuritas.

Rugi Bukalapak Meroket

Berbeda dengan GOTO, PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) justru melaporkan kerugian yang meningkat drastis sebesar 93,06 persen atau Rp751 miliar pada semester I tahun 2024, dibandingkan dengan kerugian sebesar Rp389 miliar pada semester I tahun 2023.

Ironisnya, hal ini terjadi meskipun pendapatan perusahaan teknologi ini mengalami kenaikan dua digit. Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis pada Rabu, 31 Juli 2024, Bukalapak mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp2,41 triliun per Juni 2024, meningkat 10,61 persen secara tahunan (yoy) dari Rp2,18 triliun.

Secara rinci segmen online-to-offline (O2O) berkontribusi sebesar Rp1,2 triliun, naik 16,78 persen yoy, dan segmen marketplace menyumbang Rp1,2 triliun, tumbuh 6,01 persen yoy. Sayangnya, peningkatan pendapatan ini diiringi kenaikan beban pokok pendapatan sebesar 19,63 persen yoy menjadi Rp1,95 triliun.

Manajemen dalam keterangan resminya menuturkan mengulangi kesuksesan kinerja kuartal I tahun 2024 merupakan sebuah tantangan dengan adanya bulan Ramadan yang secara khusus mempengaruhi pendapatan O2O.(*)