Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Laba dan Harga Saham Merosot, Pendapatan SLIS Konsisten

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 06 August 2024 | Penulis: Citra Dara Vresti Trisna | Editor: Redaksi
Laba dan Harga Saham Merosot, Pendapatan SLIS Konsisten

KABARBURSA.COM - Kinerja keuangan PT Gaya Abadi Sempurna Tbk (SLIS), produsen motor listrik terkemuka, mengalami banyak masa sulit. Berdasarkan data keuangan SLIS menunjukkan adanya fluktuasi signifikan yang mencerminkan tantangan dan peluang yang dihadapi oleh perusahaan.

Pada kuartal pertama tahun 2024, SLIS mencatat pendapatan sebesar Rp7 miliar. Pada tahun 2023 dan 2022 juga mencatatkan angka yang sama. Stabilitas ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk mempertahankan pendapatan di tengah berbagai kondisi pasar.

Namun, situasi berubah drastis pada kuartal kedua 2024, di mana perusahaan mengalami kerugian sebesar Rp4 miliar rupiah. Ini merupakan penurunan signifikan dibandingkan dengan pendapatan Rp3 miliar pada kuartal kedua 2023 dan Rp8 miliar pada kuartal kedua tahun 2022.

Pada kuartal ketiga 2023, perusahaan mencatat pendapatan Rp6 miliar, turun dari Rp10 miliar pada kuartal ketiga tahun 2022. Penurunan ini menyoroti volatilitas pasar dan kemungkinan penyesuaian strategi perusahaan untuk mengatasi perubahan tersebut.

Sementara untuk kuartal keempat pada 2023, SLIS mencatat pendapatan sebesar Rp21 miliar, menurun dari Rp42 miliar pada kuartal keempat tahun 2022.

Per 30 Juni 2024, kapitalisasi pasar SLIS tercatat sebesar Rp131 miliar, dengan jumlah saham beredar sebanyak 2,46 miliar lembar. Angka-angka ini memberikan gambaran tentang nilai pasar perusahaan dan jumlah saham yang diperdagangkan.

Valuasi Saham

Terkait dengan valuasi, Rasio Price to Earnings (PE) SLIS saat ini berada pada angka 19,19 kali. Rasio ini menunjukkan harga pasar saham relatif terhadap laba per saham yang dihasilkan perusahaan. Sedangkan untuk Rasio Price to Revenue (PR) TTM tercatat pada angka 9,01 kali.

Angka PE yang berada di bawah 20 sering kali dianggap menarik bagi investor, karena menunjukkan saham tersebut mungkin undervalued, meskipun juga harus dipertimbangkan dalam konteks industri dan pertumbuhan perusahaan.

Untuk rasio Price to Sales (P/S) TTM, SLIS menunjukkan angka 0,26. Ini berarti bahwa harga pasar saham hanya 26 persen dari total penjualan perusahaan. Rasio P/S yang rendah sering kali dianggap menarik bagi investor, karena menunjukkan saham undervalued relatif terhadap penjualannya.

Price to Book Value (P/B) saat ini berada di angka 0,37. Angka ini menunjukkan bahwa harga pasar saham hanya 37 persen dari nilai buku perusahaan. Rasio P/B yang rendah bisa mengindikasikan bahwa saham tersebut undervalued, namun juga bisa mencerminkan masalah fundamental dalam bisnis.

Namun, rasio Price to Cashflow (P/CF) TTM dan Price to Free Cashflow (P/FCF) TTM masing-masing berada pada angka -5,97. Angka negatif ini menunjukkan bahwa perusahaan mungkin menghadapi masalah dalam menghasilkan arus kas positif dari operasinya, yang bisa menjadi sinyal risiko bagi investor.

Rasio EV to EBITDA (Enterprise Value to Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization) TTM berada di angka 3,0. Rasio ini digunakan untuk menilai sebuah perusahaan berdasarkan kemampuan operasionalnya. Angka yang rendah bisa menunjukkan bahwa perusahaan undervalued, namun juga harus dilihat dalam konteks likuiditas dan struktur modal perusahaan.

Laba Per Saham

Earnings Per Share (EPS) TTM saat ini berada di angka 5,88. EPS ini menggambarkan laba bersih yang diperoleh per lembar saham selama dua belas bulan terakhir, menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham. Angka EPS yang lebih tinggi biasanya mengindikasikan kinerja keuangan yang lebih baik.

Selain itu, EPS tahunan (annualised) tercatat sebesar 2,76. Metrik ini memberikan pandangan laba per saham yang diperkirakan dalam setahun penuh, membantu investor dalam mengevaluasi potensi pendapatan di masa depan.

Revenue Per Share (TTM) berada di angka 205,70. Angka ini menunjukkan pendapatan yang dihasilkan perusahaan untuk setiap lembar saham yang beredar, mencerminkan efisiensi perusahaan dalam menghasilkan penjualan.

Cash Per Share untuk kuartal terbaru adalah 1,15. Ini menunjukkan jumlah kas yang dimiliki perusahaan per lembar saham, memberikan indikasi likuiditas dan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek.

Current Book Value Per Share tercatat sebesar 141,61. Angka ini mengindikasikan nilai buku perusahaan per lembar saham, yang merupakan nilai aset bersih perusahaan dibagi dengan jumlah saham yang beredar. Nilai buku per saham yang lebih tinggi bisa menjadi indikator stabilitas keuangan yang lebih baik.

Namun, Free Cashflow Per Share menunjukkan angka negatif, yaitu -8,88. Ini menandakan bahwa perusahaan mengalami arus kas bebas yang negatif per lembar saham, mengindikasikan bahwa perusahaan menghadapi tantangan dalam menghasilkan arus kas yang cukup dari operasionalnya setelah memperhitungkan belanja modal.

Solvensi SLIS

SLIS mengungkapkan kinerja keuangan yang solid dan stabil. Perusahaan mencatat rasio solvabilitas yang sangat baik, dengan Current Ratio mencapai 7,46 pada kuartal ini, menunjukkan bahwa SLIS memiliki aset yang jauh lebih besar dibandingkan dengan kewajibannya. Quick Ratio yang tercatat di angka 4,78 menandakan likuiditas yang sehat dan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek tanpa mengandalkan persediaan.

Selain itu, Debt to Equity Ratio SLIS berada pada angka 0,20, mencerminkan posisi utang yang rendah dibandingkan dengan ekuitas. Hal ini menandakan bahwa SLIS menjalankan kebijakan keuangan yang konservatif, menjaga keseimbangan antara utang dan ekuitas dengan sangat baik. Kinerja keuangan ini memberikan kepercayaan tambahan kepada investor bahwa SLIS berada dalam posisi yang kuat untuk menghadapi tantangan pasar.

Profitabilitas SLIS

Perusahaan mencatat Return on Assets (ROA) sebesar 2,80 persen untuk 12 bulan terakhir, menunjukkan bahwa SLIS mampu menghasilkan keuntungan yang sehat dari aset yang dimilikinya. Return on Equity (ROE) mencapai 4,15 persen, menandakan efektivitas dalam memanfaatkan ekuitas pemegang saham untuk menghasilkan keuntungan.

Di tingkat operasional, SLIS berhasil menjaga Gross Profit Margin pada 14,06 persen untuk kuartal ini, yang mencerminkan kemampuan perusahaan dalam mengelola biaya produksi dengan efisien. Operating Profit Margin yang tercatat pada 7,83 persen menunjukkan bahwa perusahaan memiliki margin keuntungan yang baik dari operasi inti bisnisnya.

Namun, Net Profit Margin perusahaan tercatat negatif pada -284 persen, yang menunjukkan adanya tantangan signifikan dalam laba bersih, mungkin dipengaruhi oleh biaya tidak terduga atau investasi besar. Meski demikian, pencapaian di sektor margin kotor dan margin operasional menunjukkan bahwa SLIS tetap berkomitmen untuk memperbaiki posisi keuangannya di masa mendatang.

Kinerja SLIS

Dalam kuartal terakhir, perusahaan mencatat pertumbuhan pendapatan tahunan sebesar 28,25 persen, menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan tahun lalu. Untuk tahun ini hingga tanggal, pertumbuhan pendapatan SLIS juga solid pada 26,13 persen. Namun, jika dilihat secara tahunan, terdapat penurunan sebesar 7,14 persen dalam pendapatan, menunjukkan tantangan yang dihadapi dalam mempertahankan momentum pertumbuhan.

Di sisi laba, SLIS menghadapi tantangan yang lebih besar. Laba bersih untuk kuartal ini mengalami penurunan tajam sebesar 225,41 persen dibandingkan tahun lalu. Penurunan laba bersih hingga tanggal tahun ini mencapai 66,45 persen, dan untuk keseluruhan tahun, penurunan mencapai 49,65 persen.

Hal serupa juga terjadi pada Earnings Per Share (EPS), dengan penurunan kuartalan mencapai 201,72 persen, dan penurunan hingga tanggal tahun ini sebesar 72,77 persen, serta penurunan tahunan sebesar 59,11 persen. (*)