Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Kena Suspensi di Tengah Kabar Akuisisi: SMDM Buka Suara

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 06 August 2024 | Penulis: KabarBursa.com | Editor: Redaksi
Kena Suspensi di Tengah Kabar Akuisisi: SMDM Buka Suara

KABARBURSA.COM – PT Suryamas Dutamakmur Tbk (SMDM) buka suara terkait rencana pengambilalihan mayoritas saham kepada PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) yang belakangan ramai dibicarakan.

Direktur SMDM, Ratna Juwanita Haiman menegaskan, belum ada informasi terperinci mengenai akuisisi yang akan dilakukan BSDE. Diketahui, BSDE dikabarkan akan mengakuisisi 91,99 persen atau sekitar 4,390,121,595 saham SMDM senilai Rp2 triliun.

"Latar belakang dan tujuan atas pelepasan keseluruhan kepemilikan Top Global Limited selaku pengendali Perseroan kepada PT Bumi Serpong Damai Tok Saat ini, SMDM belum memiliki informasi terperinci mengenai hal tersebut," kata Ratna dalam keterangan tertulisnya, dikutip Selasa, 5 Agustus 2024.

Adapun rencana akuisisi tersebut telah ditandatangani SMDM dan BSDE melalui Perjanjian Pembelian Saham Bersyarat pada 31 Juli 2024 lalu. Perseroan, kata Ratna, akan tetap menjalankan kegiatan operasional sebagaimana biasanya dan menunggu proses pengambilalihan.

"SMDM selaku Perusahaan Target tetap menjalankan kegiatan operasional perseroan seperti biasa dan menunggu proses pengambilalihan," jelasnya.

Lebih jauh, Ratna menuturkan, tidak ada dampak signifikan dan kegiatan perseroan berjalan seperti biasanya disamping rencana pelepasan kepemilikan Top Global Limited SMDM.

SMDM Kena Suspensi BEI

Diberitakan sebelumnya, otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan suspensi terhadap saham SMDM lantaran mengalami lonjakan perdangan dengan peningkatan harga kumulatif yang signifikan dalam beberapa waktu terakhir.

“Dalam rangka cooling down sebagai bentuk perlindungan bagi Investor, PT Bursa Efek Indonesia memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan Saham PT Suryamas Dutamakmur Tbk. (SMDM) pada perdagangan tanggal 5 Agustus 2024,” tulis otoritas BEI, dikutip Senin, 5 Agustus 2024.

Adapun penghentian sementara perdagangan saham SMDM tersebut dilakukan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai, dengan tujuan untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham SMDM.

"Para pihak yang berkepentingan diharapkan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Perseroan,” tutup otoritas BEI.

Berdasarkan data perdagangan RTI Business, saham SMDM mengalami kenaikan saham yang signifikan. Dalam sebulan, saham SMDM tercatat meningkat 141,2 persen dengan kapitalisasi pasar hingga Rp2,18 triliun.

Diketahui, BSDE mengumumkan aksi korporasinya melalui rencana akuisisi saham 91,99 persen SMDM atau sekitar 4,390,121,595 saham. Adapun akuisisi itu diperkirakan mencapai Rp2 triliun.

Direktur Bumi Serpong Damai, Hermawan Wijaya menuturkan, rencana akuisisi mayoritas saham SMDM dilakukan usai Perseroan menandatangani perjanjian saham SMDM melalui Top Global Limited (TGL) akhir bulan Juli 2024.

“Setelah penyelesaian Rencana Pengambilalihan, sebagai pengendali baru SMDM, Perseroan akan melaksanakan penawaran tender wajb,” kata Hermawan dalam keterbukaan informasi BEI, beberapa waktu lalu.

Saham SMDM Dalam Pantauan

Menanggapi lonjakan harga saham SMDM di tengah rencana akuisisi BSDE, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengaku akan terus melakukan pengawasan transaksi perdagangan emiten. Tidak hanya SMDM, melainkan juga PT ICTSI Jasa Prima Tbk (KARW) dan PT Fortune Indonesia Tbk (FORU).

"OJK selalu melalukan pengawasan transaksi perdagangan saham emiten apabila terdapat ketidakwajaran. Tentunya akan dilakukan analisis plus monitor terhadap saham-saham tersebut keterbukaan informasi atas fakta material menjadi salah satu pertimbangan penting dalam melakukan analisa untuk transaksi," kata Kepala Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, Senin, 5 Agustus 2024.

Inarno menuturkan, lonjakan harga dan volume saham pada saham-saham yang berencana diakuisisi itu terjadi akaibat beberapa faktor. Selain memantau melalui Keterbukaan Informasi, OJK juga akan memperhatikan pihak-pihak yang melakukan transaksi berdasarkan fakta material di Keterbukaan Informasi.

"Untuk mengidentifikasi apakah transaksi tersebut dilakukan dengan memanfaatkan informasi material yang belum diumumkan kepada publik ya," tutupnya.

Rencana Akuisisi Jadi Katalis Positif

Sementara itu, aksi korporasi yang dilakukan BSDE berpeluang menjadi katalis positif bagi pertumbuhan saham Perseroan. Melalui akuisisi mayoritas saham SMDM, BSDE berpeluang menuai hasil positif dalam jangka menengah.

“Menurut kami aksi korporasi yang dilakukan BSDE ini dapat menjadi katalis positif untuk emiten dalam mencapai pertumbuhan bagi suatu perusahaan. Ya, aksi korporasi ini berpeluang memberikan hasil positif dalam jangka menengah,” kata Analis Kiwoom Sekurias, Vicky Rosalinda, kepada KabarBursa, Sabtu, 3 Agustus 2024.

Rosalinda menyebut, kinerja apik yang dipertahankan BSDE hingga pertengahan semester 2024 ini juga menopang langkah perseroan mencapai target tahunannya. Sebagaimana diketahui, BSDE membukukan marketing sales di semester awal 2024 ini sebesar Rp4,84 triliun.

Kendati demikian, Rosalinda menilai, kinerja keungan tak cukup untuk mengukur prospek jangka panjang BSDE. Menurutnya, para investor perlu melihat dari beberapa sektor untuk mengukur keberhasilan aksi korporasi BSDE yang mencaplok mayoritas saham SMDM.

“Kami mengira hal itu disebabkan ekspektasi para pelaku pasar terhadap SMDM yang akan bertumbuh sehingga pergerakan saham SMDM melonjak naik,” jelasnya.(*)