Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Terima Proyek IKN, Emiten ini Bagi Dividen Rp25,09 Miliar

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 04 August 2024 | Penulis: Yunila Wati | Editor: Redaksi
Terima Proyek IKN, Emiten ini Bagi Dividen Rp25,09 Miliar

KABARBURSA.COM - PT Wulandari Bangun Laksana Tbk (BSBK), emiten properti yang sedang bersinar, akan segera membagikan dividen interim tahun buku 2024 pada bulan ini dengan total nilai mencapai Rp25,09 miliar.

Dividen yang akan disalurkan ditetapkan sebesar Rp1 per saham, sesuai dengan informasi terbaru dari BEI yang diumumkan pada Minggu, 4 Agustus 2024. Pembagian dividen interim ini didasarkan pada kinerja keuangan perseroan per 30 Juni 2024, di mana BSBK meraih laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp39,82 miliar.

Dengan saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya mencapai Rp571,52 miliar dan total ekuitas perseroan sebesar Rp1,72 triliun, berikut adalah jadwal penting untuk pembagian dividen interim BSBK 2024:

  • Cum Dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 12 Agustus 2024
  • Ex Dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 13 Agustus 2024
  • Cum Dividen di pasar tunai: 14 Agustus 2024
  • Ex Dividen di pasar tunai: 15 Agustus 2024
  • Recording Date: 14 Agustus 2024 pukul 16.00
  • Pembayaran Dividen: 30 Agustus 2024

BEI Pelototi Pola Transaksi BSBK

Bursa Efek Indonesia (BEI) saat ini tengah memantau pola transaksi saham PT Wulandari Bangun Laksana Tbk. (BSBK) karena lonjakan harga saham yang tidak lazim (Unusual Market Activity).

Yulianto Aji Sadono, Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, dalam keterbukaan informasi. Dia menegaskan bahwa pengumuman UMA tidak otomatis menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan di bidang Pasar Modal.

Informasi terakhir terkait Perusahaan Tercatat pada 2 Juli 2024 menyangkut laporan bulanan registrasi pemegang efek.

Sehubungan dengan UMA pada saham BSBK, Bursa menghimbau investor untuk memperhatikan jawaban Perusahaan Tercatat atas permintaan konfirmasi Bursa. Investor juga disarankan untuk mencermati kinerja Perusahaan Tercatat serta keterbukaan informasinya, dan mengkaji kembali rencana corporate action yang belum mendapat persetujuan RUPS.

Yulianto menambahkan, investor juga diharapkan mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat muncul di masa depan sebelum mengambil keputusan investasi pada saham tersebut.

Nusantara Warehouse Park di IKN

Pada awal tahun ini, PT Wulandari Bangun Laksana Tbk (BSBK) meluncurkan proyek ambisiusnya, Nusantara Warehouse Park, di Ibu Kota Nusantara dengan total nilai investasi mencapai Rp100 miliar.

Pada acara groundbreaking yang meriah, Presiden Joko Widodo mengatakan fasilitas pergudangan ini akan dilengkapi dengan teknologi pintar, memudahkan pelayanan, meningkatkan efisiensi, dan tetap ramah lingkungan.

Presiden Jokowi menekankan bahwa Nusantara Warehouse Park tidak hanya akan memperkaya infrastruktur di Nusantara, tetapi juga membuka lapangan pekerjaan baru serta mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.

Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), Bambang Susantono, memberikan apresiasi tinggi atas investasi yang beragam ini.

“Kami sangat senang melihat keberagaman investasi dalam groundbreaking ke-4 ini. Industri pergudangan seperti ini tidak hanya memperkaya lanskap investasi publik, tetapi juga mendukung rantai pasok kebutuhan masyarakat di IKN,” ungkap Bambang.

Ia berharap investasi seperti ini akan menarik lebih banyak ketertarikan, baik dari investor domestik maupun internasional.

Direktur Utama Wulandari Bangun Laksana, Christopher Sumasto, menyatakan bahwa dukungan pemerintah sangat berharga dan akan memacu perusahaan untuk meningkatkan investasi di Nusantara.

“Dengan luas tanah sebesar 3,3 hektar dan investasi tahap pertama sebesar Rp100 miliar, kami akan membangun pergudangan modern yang berfokus pada keberlanjutan dan ramah lingkungan. Jika diberikan kesempatan lebih, kami siap menambah investasi dan menggandeng mitra swasta lainnya,” jelas Christopher Sumasto.

Proyek ini diharapkan menjadi langkah awal yang signifikan dalam mengembangkan infrastruktur dan ekonomi di Ibu Kota Nusantara.

Realisasi Dana IPO

Di awal IPO, PT Wulandari Bangun Laksana Tbk (BSBK) mengumumkan bahwa seluruh dana hasil Penawaran Umum Perdana (Initial Public Offering/IPO) sebesar Rp268,14 miliar telah sepenuhnya teralokasikan sesuai rencana penggunaan.

"Sisa dana hasil penawaran umum saat ini adalah Rp0," ungkap Direktur Utama BSBK, Christopher Sumasto Tjia, dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, 23 Februari 2023.

Detail penggunaan dana adalah sebagai berikut:  Rp99,97 miliar telah dialokasikan untuk pembelian lahan di Balikpapan, hampir sesuai dengan rencana awal sebesar Rp100 miliar. Selain itu, modal kerja perusahaan mengalami sedikit penyesuaian, dengan penggunaan mencapai Rp151,35 miliar dibandingkan rencana awal Rp151,33 miliar. Dana untuk operasional perusahaan juga mengalami penambahan tipis, menjadi Rp16,81 miliar.

BSBK resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada 8 November 2022, dengan harga perdana di Rp100. Pada 23 Februari 2023, saham BSBK ditutup menguat 10,00 persen di harga Rp55 per saham.