KABARBURSA.COM - Dukungan terhadap calon presiden AS dari Partai Demokrat, Kamala Harris, semakin kuat dengan lebih dari 100 pemodal ventura, termasuk pengusaha terkenal seperti Mark Cuban, secara terbuka menyatakan dukungan mereka. Dukungan ini memberikan penyeimbang terhadap dukungan dari miliarder teknologi yang condong kepada saingan Harris dari Partai Republik, Donald Trump.
Meskipun Silicon Valley dikenal sebagai basis liberal, pemilihan kali ini menunjukkan pergeseran, dengan dukungan kuat untuk Trump dari tokoh-tokoh industri teknologi. Penunjukan Trump terhadap mantan pemodal ventura, Senator JD Vance, sebagai calon wakil presiden, memperkuat dukungan tersebut.
Keputusan Presiden Joe Biden untuk tidak mencalonkan diri lagi pada 21 Juli lalu membangkitkan semangat baru di kalangan industri teknologi, yang sebelumnya kurang terlibat.
Dalam sebuah petisi publik online, para pemodal ventura menyatakan dukungan mereka dengan menegaskan prinsip-prinsip pro-bisnis, pro-impian Amerika, pro-kewirausahaan, dan pro-kemajuan teknologi, serta keyakinan pada demokrasi.
Beberapa nama terkenal yang menandatangani petisi tersebut termasuk Reid Hoffman (pendiri LinkedIn), investor Chris Sacca, Katie Stanton dari Moxxie, Eva Ho dari Fika Ventures, dan Rebecca Kaden dari Union Square Ventures.
Aaron Levie, CEO Box, dan pendonor Partai Demokrat, menunjukkan kekecewaannya terhadap keadaan Partai Demokrat di bawah Biden. Meskipun belum menandatangani petisi, Levie telah menyumbang untuk kampanye Harris. Mark Pincus, pendiri Zynga, yang sebelumnya mengkritik Biden sebagai risiko lebih besar dibandingkan Trump, kini merasa ragu-ragu dan berharap Harris dapat memberikan kejelasan dengan platform pro-inovasinya.
Di sisi lain, dukungan untuk Trump di Silicon Valley juga kuat, dengan Elon Musk, CEO Tesla, secara terbuka mendukung Trump setelah insiden upaya pembunuhan terhadap mantan presiden AS pada 13 Juli. Pengusaha dan investor David Sacks, mantan COO PayPal dan teman dekat Musk, juga menjadi tuan rumah penggalangan dana untuk Trump.
Dukungan para pemodal ventura untuk Harris menandai babak baru dalam persaingan ketat menuju pemilu AS, dengan kedua pihak mengerahkan kekuatan mereka untuk mempengaruhi hasil pemilihan mendatang.
Kamala Harris kini melangkah mantap menuju pencalonan presiden dari Partai Demokrat, setelah berhasil mengumpulkan dukungan cukup dari delegasi. Pada Senin malam 22 Juli 2024, Harris menembus angka 1.976 delegasi yang dijanjikan, menurut perhitungan tidak resmi sebuah media.
Meskipun dukungan dari delegasi bersifat tidak mengikat, pencapaian ini dan minimnya oposisi yang signifikan menunjukkan dominasi Harris dalam perebutan nominasi Demokrat.
Dalam pernyataannya, Harris mengungkapkan rasa bangganya atas dukungan luas yang diterimanya.
“Malam ini, saya merasa terhormat mendapatkan dukungan yang diperlukan untuk menjadi calon presiden dari partai kami. Sebagai putri California, saya sangat bangga bahwa delegasi dari negara bagian saya telah membantu kampanye kami unggul,” ujarnya. Harris menyatakan harapannya untuk segera menerima pencalonan secara resmi.
Presiden AS Joe Biden, yang pada Minggu, 21 Juli 2024 mengumumkan untuk mundur setelah menghadapi tekanan akibat debat buruk, memilih Harris sebagai penggantinya. Sejak itu, Harris mendapatkan dukungan dari berbagai tokoh penting, termasuk mantan Presiden Bill Clinton dan mantan Ketua DPR Nancy Pelosi.
Para gubernur Demokrat seperti Gavin Newsom dari California, JB Pritzker dari Illinois, dan Gretchen Whitmer dari Michigan juga memberikan dukungan. Harris juga mendapat dorongan signifikan dari donor, berhasil mengumpulkan rekor USD81 juta dalam 24 jam pertama setelah pencalonan.
Dalam suasana politik dan ekonomi yang dinamis, Kamala Harris telah mencuri perhatian sebagai calon presiden dari Partai Demokrat. Terlepas dari tantangan yang ada, sentimen ekonomi di Amerika Serikat menunjukkan indikasi positif terhadap kepemimpinan Harris di masa depan.
Ekonom dan analis pasar menunjukkan bahwa kebijakan dan rencana Harris dapat memberikan dampak yang menguntungkan bagi perekonomian Amerika. Dalam beberapa bulan terakhir, para pelaku pasar melihat potensi stabilitas dan pertumbuhan ekonomi di bawah kepemimpinan Harris. Hal ini berkat pengalamannya yang luas dalam bidang kebijakan ekonomi dan penanganan isu-isu domestik yang mendesak.
Dengan latar belakang sebagai mantan Jaksa Agung California dan Wakil Presiden AS saat ini, Harris telah menunjukkan komitmen kuat terhadap reformasi ekonomi dan sosial yang progresif. Kebijakan-kebijakan yang diusungnya, seperti investasi dalam infrastruktur dan peningkatan akses kesehatan, dinilai dapat merangsang pertumbuhan ekonomi serta menciptakan lapangan kerja baru.
Harris juga menekankan pentingnya adaptasi teknologi dan keberlanjutan lingkungan sebagai bagian dari agenda ekonominya. Keputusan untuk mendukung inovasi dan teknologi bersih mendapat sambutan positif dari sektor industri, yang melihatnya sebagai dorongan untuk menciptakan peluang bisnis baru dan mengurangi ketergantungan pada sumber daya yang tidak terbarukan.
Keberhasilan Harris dalam menarik dukungan dari berbagai kelompok ekonomi dan industri menunjukkan kepercayaan bahwa kebijakan-kebijakan yang diajukan dapat mendatangkan manfaat signifikan bagi perekonomian Amerika. Investor dan pelaku pasar menunjukkan optimisme yang tinggi terhadap kapasitas Harris dalam merumuskan dan menerapkan kebijakan yang berorientasi pada pertumbuhan dan kesejahteraan masyarakat.
Secara keseluruhan, sentimen positif ekonomi terhadap Kamala Harris mencerminkan harapan akan perubahan yang menguntungkan dan kemajuan yang berkelanjutan di bawah kepemimpinannya. Masyarakat dan pelaku pasar tampaknya siap untuk menyambut era baru yang penuh potensi, dengan keyakinan bahwa Harris dapat membawa perekonomian Amerika ke arah yang lebih baik.(*)