KABARBURSA.COM - PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) mencatat kinerja positif pada kuartal III-2023 dengan laba bersih mencapai Rp14,7 miliar, mencatat kenaikan sebesar 28 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Ida Bagus Ketut Subagia, Direktur Utama Bank Raya, menyatakan bahwa perusahaan telah sukses menjalani dua tahun transformasi menjadi bank digital. Mereka terus membangun bisnis digital dengan pertumbuhan yang kuat dan berkelanjutan, menerapkan pendekatan berbasis produk dan customer experience.
"Kami terus memperkuat sinergi dengan ekosistem BRI Group untuk memperluas akses produk dan jasa perbankan serta memberikan pengalaman terbaik dalam bertransaksi perbankan digital," ujar Subagia dalam keterangan tertulis, Selasa (31/10/2023).
Pada kuartal III-2023, Bank Raya memperkenalkan sejumlah fitur digital saving, termasuk fitur Saku Jaga Optimal (Locked), penambahan jumlah saku bujet hingga 10 saku dengan jumlah rekening yang berbeda, serta peningkatan user experience untuk memudahkan pembuatan saku.
Selain peningkatan fitur pada digital saving, Bank Raya meluncurkan gamification Misi Raya untuk user interface aplikasi Raya. Pengguna dapat memperoleh reward dan revamp beranda aplikasi Raya dengan tampilan yang lebih segar.
Bank Raya juga berinovasi untuk mendukung pertumbuhan bisnis para pelaku usaha, seperti melalui produk Pinang Dana Talangan kepada Agen BRILink. Pinang Dana Talangan dapat diakses melalui BRILink Mobile untuk penyediaan dana talangan dengan akses plafon hingga Rp 50 juta.
Subagia menjelaskan bahwa Bank Raya meningkatkan kualitas credit scoring untuk memperkuat kualitas produk, dan disbursement Pinang Dana Talangan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian sesuai dengan risk appetite.
Bank Raya terus berfokus pada investasi pada infrastruktur dan teknologi untuk mendukung produk perbankan digital yang semakin terintegrasi di aplikasi Bank Raya. Mereka berkomitmen untuk meningkatkan user experience nasabah dengan menghadirkan fitur dan produk yang dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat.
Total penyaluran digital lending Bank Raya meningkat sebesar 45,3 persen (yoy) kuartal III-2023 menjadi Rp 943,5 miliar, hasil sinergi dengan ekosistem BRI Group. Sementara itu, digital saving tumbuh sebesar 77,5 persen (yoy) menjadi Rp 775,4 miliar pada akhir September 2023 dengan jumlah user lebih dari 770 ribu CIF.
Selama triwulan III-2023, jumlah transaksi pada Aplikasi Raya meningkat sebanyak 287,8 persen (yoy), dengan fitur yang paling diminati, antara lain, transfer online menggunakan BI Fast sebesar 59,2 persen, transaksi pembayaran menggunakan QRIS sebesar 13,7 persen, dan transaksi top up e-wallet sebesar 13,1 persen.
Meskipun kinerja kuartal III-2023 secara umum mengalami perlambatan karena strategi transformasi perusahaan, namun kinerja bisnis digital masih tumbuh dua digit. Dengan pencapaian yang sesuai milestone, yaitu melakukan scale up bisnis melalui ekosistem BRI Group, Bank Raya optimis bisa membukukan laba lebih baik hingga akhir tahun dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Beberapa rasio kunci Bank Raya juga mengalami perbaikan, terlihat dari Rasio BOPO yang membaik menjadi 84,56 persen pada kuartal III-2023 dibandingkan dengan periode yang sama sebelumnya sebesar 91,43 persen. Rasio CAR juga menunjukkan kekuatan permodalan dengan nilai 48,98 persen pada kuartal III-2023, meningkat dari 27,33 persen pada periode yang sama sebelumnya.
Ke depannya, sinergi Bank Raya dengan ekosistem BRI akan semakin diperkuat melalui berbagai kolaborasi program untuk mempercepat inklusi keuangan masyarakat dengan inovasi produk digital saving dan digital lending. Bank Raya berkomitmen untuk menjadi bank digital pilihan bagi masyarakat, menjelimet keterbatasan akses produk dan jasa keuangan, kata Subagia.
Artikel ini disediakan untuk tujuan informasi semata dan bukan merupakan ajakan, rekomendasi, atau instruksi untuk membeli atau menjual saham. Segala bentuk analisis dan rekomendasi saham sepenuhnya berasal dari pihak analis atau sekuritas yang bersangkutan. KabarBursa.com tidak bertanggung jawab atas keputusan investasi, kerugian, atau keuntungan yang timbul akibat penggunaan informasi dalam artikel ini. Keputusan investasi sepenuhnya merupakan tanggung jawab investor. Investor diharapkan melakukan riset independen dan mempertimbangkan risiko dengan cermat sebelum mengambil keputusan investasi.