KABARBURSA.COM - Dalam 24 jam terakhir, pasar kripto mengalami penurunan, dengan Bitcoin (BTC) mencatat pergerakan harga yang sangat volatil atau tidak stabil.
Penurunan ini dipicu oleh pernyataan calon Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang menyebutkan rencana menjadikan BTC sebagai aset strategis negaranya dalam acara Bitcoin 2024 di Nashville.
Menurut data dari Coinmarketcap yang tercatat pada Senin, 29 Juli 2024 pukul 06.10 WIB, kapitalisasi pasar kripto global turun sebesar 0,98 persen menjadi USD2,42 triliun dalam kurun waktu tersebut.
Bitcoin, sebagai kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, mengalami penurunan sebesar 0,83 persen, dengan harga saat ini berada di angka USD67.993 per koin, atau sekitar Rp 1,1 miliar (dengan kurs Rp16.304).
Di sisi lain, Ethereum (ETH) menunjukkan peningkatan sebesar 0,08 persen dengan harga mencapai USD3.265 per koin.
Binance Coin (BNB) juga mengalami kenaikan sebesar 0,07 persen dalam 24 jam terakhir, menjadikannya seharga USD583 per koin.
Menurut Coindesk, harga Bitcoin mengalami volatilitas yang signifikan setelah Trump mengumumkan rencana untuk menjadikan BTC sebagai bagian dari 'strategic national bitcoin stockpile' jika terpilih.
Data menunjukkan bahwa lebih dari USD24 juta dalam posisi long Bitcoin dilikuidasi dalam satu jam terakhir saat pidato Trump berlangsung.
Sebelum pernyataan Trump, Bitcoin sempat melonjak di atas USD69.000 pada Sabtu, 27 Juli 2024, namun harganya kemudian turun hingga serendah USD66.700 sebelum kembali naik di atas USD68.000.
Pergerakan harga ini mencerminkan respons pasar terhadap komentar Trump. Indeks pasar yang lebih luas, CoinDesk20, juga mengikuti pola yang sama.
Selama pidato Trump, hampir USD24 juta dalam posisi long, yang merupakan taruhan pada kenaikan harga, mengalami likuidasi. Likuidasi ini kemungkinan berkontribusi terhadap penurunan harga Bitcoin yang terlihat.
Sementara itu, industri aset kripto di Indonesia mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Menurut data terbaru dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), sektor ini menunjukkan perkembangan yang signifikan.
Bappebti melaporkan bahwa baik nilai transaksi maupun jumlah pelanggan aset kripto mengalami lonjakan substansial selama semester pertama tahun 2024. Selama periode Januari hingga Juni 2024, nilai transaksi aset kripto mencapai Rp301,75 triliun. Angka ini mencerminkan kenaikan dramatis sebesar 354,17 persen dibandingkan dengan Rp66,44 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Jumlah pelanggan terdaftar juga menunjukkan tren positif. Meskipun ada penyesuaian pada bulan Mei, total pelanggan aset kripto hingga Juni 2024 mencapai 20,24 juta, dengan rata-rata pertumbuhan sekitar 430.500 pelanggan per bulan sejak Februari 2021.
Tirta Karma Senjaya, Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Berjangka Komoditi Bappebti, menyatakan bahwa pertumbuhan jumlah pelanggan mencerminkan meningkatnya kesadaran dan minat masyarakat Indonesia terhadap investasi aset kripto.
Walaupun pada bulan Juni lalu banyak aset kripto, termasuk Bitcoin (BTC), mengalami penurunan harga, Bappebti tetap optimis terhadap pertumbuhan positif industri ini hingga akhir tahun.
"Kami yakin bahwa minat masyarakat akan terus berkembang. Kami berharap nilai transaksi dan jumlah pelanggan sepanjang tahun 2024 akan melebihi angka tahun lalu. Bappebti berkomitmen untuk mendukung industri ini melalui regulasi yang efektif dan perlindungan konsumen yang kuat," ujar Tirta.
Stablecoin Tether (USDT) menjadi aset kripto yang paling banyak diperdagangkan oleh masyarakat Indonesia berdasarkan nilai transaksi pada periode Januari hingga Juni 2024.
Selain USDT, Bitcoin (BTC), Pepe (PEPE), Ethereum (ETH), dan Solana (SOL) juga menjadi aset kripto favorit di kalangan masyarakat Indonesia.
Sebagai pelaku industri kripto, CMO Tokocrypto , Wan Iqbal mengungkap keuntungan Stablecoin .
"Stablecoin seperti Tether (USDT) menawarkan stabilitas nilai yang penting bagi investor. Keunggulan ini membuatnya menjadi pilihan utama untuk perdagangan dan penyimpanan aset digital karena mengurangi volatilitas yang sering kali mengkhawatirkan dalam pasar kripto. Kepercayaan terhadap stablecoin juga semakin meningkat seiring dengan semakin banyaknya penggunaan sebagai sarana untuk melakukan transaksi yang lebih cepat dan efisien," ujar Iqbal.
"Pertumbuhan signifikan dalam transaksi stablecoin mencerminkan kebutuhan pasar akan aset kripto yang lebih stabil. Ini menunjukkan bahwa investor di Indonesia semakin mencari cara yang aman dan efisien untuk berpartisipasi dalam ekosistem kripto tanpa terpapar risiko fluktuasi harga yang tajam," tambah Iqbal.
Iqbal juga menyoroti pertumbuhan pesat industri aset kripto di Indonesia.
Menurut dia, pertumbuhan nilai transaksi dan jumlah investor menunjukkan bahwa minat masyarakat terhadap aset kripto semakin meningkat.
"Di Tokocrypto, kami mencatat rata-rata perdagangan harian di bulan Juni mencapai lebih dari USD20 juta, dengan jumlah pengguna melebihi 4 juta. Angka ini mencerminkan antusiasme yang tinggi dan kepercayaan masyarakat terhadap platform kami," jelas Iqbal.
Lanjutnya, prospek pasar kripto ke depan sangat menjanjikan, terutama dengan kenaikan harga Bitcoin yang mulai terjadi sepanjang bulan Juli. "Kami melihat potensi yang bagus di bulan Agustus hingga akhir tahun 2024. Dengan semakin banyaknya edukasi dan literasi tentang aset kripto, kami yakin industri ini akan terus berkembang dan memberikan
manfaat yang signifikan bagi perekonomian di Indonesia," ucapnya.
Iqbal mengungkapkan, berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, penerimaan pajak kripto telah mencapai Rp798,84 miliar hingga Juni 2024.
Penerimaan tersebut terdiri dari Rp246,45 miliar pada tahun 2022, Rp220,83 miliar pada tahun 2023, dan Rp331,56 miliar pada semester pertama tahun 2024.
Tokocrypto terus mengajak masyarakat untuk lebih mengenal investasi kripto melalui berbagai program edukasi dan literasi. Fokus utama perusahaan adalah memberikan pemahaman yang baik tentang aset digital ini kepada masyarakat.
"Kami bekerja sama dengan seluruh ekosistem kripto di Indonesia, termasuk menjadi anggota Bursa Kripto , Kliring, dan Kustodian, untukmemastikan kepatuhan terhadap regulasi dan memberikan kenyamanan kepada seluruh pengguna," jelas Iqbal.
Dengan dukungan yang kuat dari pelaku industri seperti Tokocrypto, serta regulasi yang tepat dari Bappebti dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) nantinya setelah masa transisi, industri kripto di Indonesia diharapkan dapat terus tumbuh dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian Indonesia.
"Kami akan terus berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk memastikan pertumbuhan ini berkelanjutan dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat Indonesia," pungkas Iqbal. (*)