KABARBURSA.COM - Dalam rangka memperluas cakupan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GTF), melalui unit bisnisnya, GoTo Financial meluncurkan aplikasi GoPay Merchant. Platform itu diyakini memiliki layanan keuangan yang aman dan mudah bagi pelaku UMKM.
Group Head of Merchant Services GoTo Financial, Haryanto Tanjo mengatakan, peluncuran aplikasi GoPay Merchant memiliki misi yaitu mendorong pengelolaan keuangan UMKM yang sejalan dengan kemajuan teknologi digital.
“Melalui aplikasi ini, kami menjawab tantangan pelaku UMKM sehingga mereka bisa dengan mudah dan cepat mendaftar QRIS untuk menerima pembayaran digital, bisa mencairkan uang mereka kapan saja, dan mencegah transaksi palsu,” kata Haryanto dalam peluncuran GoPay Merchant di Go Learn, Jakarta, Kamis, 25 Juli 2024.
Dia menuturkan, aplikasi GoPay Merchant memiliki keunggulan yang tak dimiliki kompetitornya. Pertama, proses pendaftaran QRIS bisa dilakukan lebih sederhana dengan tenggat waktu yang relative lebih singkat, yakni 30 detik.
Kedua, lanjut Haryanto, pemilik usaha bisa mencairkan uang hasil penjualan tanpa batas waktu tertentu, termasuk pengaturan secara otomatis saat jam operasional toko tutup. Dia menyebut, fitur pengaturan pencairan fleksibel yang dihadirkan GoPay Merchant menjadi yang pertama di Indonesia.
Ketiga, GoPay Merchant juga memberikan fasilitas yang disebut sebagai GoPay Spiker. Adapun perangkat ini memberikan notifikasi berhasilnya suatu pembayaran melalui audio yang tersedia dalam aplikasi.
“GoPay Spiker mengeluarkan notifikasi berupa suara untuk tiap nominal transaksi QRIS yang dilakukan pelanggan. Inovasi ini merupakan yang pertama di Indonesia dan menawarkan tiga manfaat,” jelas Haryanto.
Melalui perangkat tersebut, Haryanto meyakini potensi transaksi palsu bisa lebih termitigasi. Di sisi lain, perangkat itu juga bermanfaat untuk memastikan kesesuaian nominal hingga mempercepat transaksi.
“Fitur ini juga membantu merchant untuk dapat melayani pembeli dengan lebih cepat karena tidak perlu bolak-balik memeriksa aplikasi untuk verifikasi transaksi,” ujar Haryanto.
Sementara itu, Adam Jodi Firmansyah, pemilik Toko Buah Adam Jaya di kawasan Pasar Rebo, Jakarta, Timur, mengaku terbantu dengan kehadiran platform GoPay Merchant. Melalui platform itu, perputaran modal usaha bisa lebih dimaksimalkan.
“Pendapatan yang diterima hari ini bisa kami gunakan lagi untuk modal pembelian stok untuk jualan esok harinya, jadi saya tidak perlu nalangin dulu agar bisa belanja stok buah seperti sebelumnya,” ujar Adam.
Sementara Yennita Vera, pemilik Warung Prasmanan Dapur Cigeulis di Jakarta, mengaku terbantu dengan perangkat GoPay Spiker. Sebelunya, dia kerap kali menerima pembayaran palsu dari para konsumennya.
“GoPay Spiker membantu saya terhindar dari transaksi palsu sekaligus membantu saya melayani pembeli dengan lebih cepat, terutama saat di jam-jam ramai. Saya cukup mendengarkan suara dari GoPay Spiker untuk memastikan pembayaran telah masuk sesuai nominal,” katanya.
Sebagai informasi, berdasarkan data Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), jumlah merchant yang sudah menggunakan QRIS sebanyak 31,6 juta per Maret tahun 2024. Adapun jumlah tersebut mengalami peningkatan jumlah hingga 24,6 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.
Kendati begitu, adopsi pembayaran digital di kalangan pebisnis UMKM masih menghadapi sejumlah tantangan seperti sulitnya pendaftaran, waktu pencairan uang, hingga ketidaksesuaian nominal dengan harga penjualan.
Saham GOTO mengalami kenaikan signifikan dalam dua hari terakhir, membuat para pemegang saham yang mengakumulasi saham ini dari level terendah merasa senang. Pada perdagangan Selasa, 23 Juli 2024, GOTO naik 7,48 persen atau bertambah 4 poin menjadi Rp55 per saham, dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp66,08 triliun. Namun, sepanjang akhir Juni hingga pekan ketiga Juli 2024, saham GOTO cenderung stagnan di Rp50 per saham.
Pergerakan harga saham emiten teknologi GOTO kembali melemah setelah sebelumnya sempat menguat dalam sesi perdagangan sebelumnya. Harga saham GOTO turun 1,82 persen ke Rp54 pada Rabu, 24 Juli 2024.
Perubahan ini kontras dengan pergerakan sebelumnya yang sempat naik hingga 12 persen ke Rp57. Pada sesi Rabu, 24 Juli 2024, investor asing kembali menjual saham GOTO dengan aksi jual bersih (net sell) sebesar Rp122,06 juta.
Martha Christina, Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas, menjelaskan bahwa kenaikan GOTO sejalan dengan tren penguatan saham teknologi lainnya yang tercermin dari penguatan indeks sektor teknologi IDX sebesar 4,55 persen pada hari yang sama. Namun, sepanjang tahun ini, indeks sektor teknologi masih turun 22,47 persen.
Martha menyebut kenaikan GOTO lebih disebabkan oleh teknikal rebound, bukan perbaikan fundamental. Ilham Muslim, Senior Area Manager Mirae Asset Sekuritas, menambahkan bahwa level Rp52 per saham adalah posisi kunci bagi GOTO. Jika saham turun ke Rp52, ada potensi kembali ke Rp50. Sebaliknya, GOTO perlu mencapai Rp61 untuk mempertahankan tren kenaikan. (*)