KABARBURSA.COM - Saham PT Astra International Tbk (ASII) mengalami penurunan tipis pada perdagangan sesi pertama hari ini, Kamis, 25 Juli 2024. Penurunan ini terjadi menjelang rilis laporan kinerja keuangan kuartal II 2024 yang dijadwalkan akhir bulan ini.
Saham ASII turun ke level Rp4.520 per saham. Dalam hal transaksi, saham konglomerat otomotif ini telah diperdagangkan sebanyak 11,93 juta lembar dengan nilai transaksi mencapai Rp53,63 miliar pada penutupan sesi pertama.
Meskipun demikian, sepanjang tahun ini saham ASII tercatat mengalami penurunan sebesar 20,00 persen, dan turun 14,31 persen dalam tiga bulan terakhir. Namun, berdasarkan rasio Price Earning Ratio dan Price to Book Value, saham ini masih tergolong murah, yaitu pada level 6,13 kali dan 0,86 kali.
Oleh karena itu, BRI Danareksa Sekuritas tetap mempertahankan rekomendasi beli untuk saham ASII dengan target harga Rp5.100 per saham, yang menunjukkan potensi keuntungan sebesar 12,83 persen bagi investor.
Berkaitan dengan proyeksi kinerja kuartal II 2024 saja, konsensus analis Bloombergs memperkirakan ASII akan mencatat pendapatan sebesar Rp72,4 triliun. Angka ini lebih rendah dibandingkan capaian kuartal I 2024 yang sebesar Rp81,2 triliun.
Proyeksi pendapatan tersebut ternyata juga turun 8,83 persen secara year-on-year (yoy) dibandingkan perolehan kuartal II 2023, yakni sebesar Rp79,41 triliun. Dari sisi laba bersih, ASII diproyeksi meraih laba bersih yang disesuaikan (adjusted net income) sebesar Rp7,94 triliun pada kuartal II 2024.
Sementara itu, Analis BRI Danareksa Sekuritas Chritian Sitorus dan Richard Jerry juga mengatakan bahwa penurunan kinerja kuartal II 2024 dipengaruhi oleh penjualan segmen otomotif yang menurun 13 persen.
“Kami memperkirakan penjualan segmen bisnis keuangan dan alat berat lanjutkan pertumbuhan kuat pada kuartal II yang diharapkan menjadi bantalan penurunan laba dari segmen otomotif, sehingga perseroan bisa mencapai laba lebih besar dari perkiraan,” tulisnya dikutip pada Senin, 22 Juli 2024.
BRI Danareksa Sekuritas melaporkan bahwa penurunan terbesar dalam segmen otomotif berasal dari melemahnya penjualan mobil. Sementara itu, penjualan sepeda motor diprediksi hanya turun tipis sebesar 1 persen pada semester pertama tahun ini.
"Kami berharap segmen otomotif mulai bangkit pada paruh kedua tahun ini, khususnya dari peningkatan penjualan mobil. Adapun penjualan sepeda motor diperkirakan cenderung melambat," tulis laporan tersebut.
Pemulihan penjualan otomotif didukung oleh hadirnya model mobil baru, termasuk facelift. Selain itu, volume penjualan otomotif pada paruh kedua tahun ini diharapkan memberikan kontribusi lebih besar terhadap total penjualan tahunan.
Terkait penjualan alat berat, analis BRI Danareksa Sekuritas, Christian Sitorus dan Richard Jerry, menyatakan bahwa peningkatan kontribusi PT United Tractors Tbk (UNTR) akan berdampak positif terhadap pendapatan dan laba perusahaan tahun ini.
Berbagai faktor tersebut, BRI Danareksa Sekuritas memperkirakan laba bersih ASII sepanjang tahun ini mencapai level Rp30,06 triliun, turun dari level Rp33,83 triliun dibandingkan dengan tahun lalu. Pendapatan perusahaan diprediksi turun dari Rp316,56 triliun menjadi Rp293,84 triliun.
Sementara analis lainnya memperkirakan PT Astra Internasional Tbk (ASII) akan segera rebound atau pulih. Sinyal ini terlihat kemungkinan ASII mengantongi pendapatan sebesar Rp72,4 triliun di kuartal II 2024. Adapun laporan keuangannya diprediksi akan dirilis di akhir Juli ini.
Namun, estimasi ini lebih rendah dari pencapaian di kuartal I 2024 yang sebesar Rp81,2 triliun dan turun 8,83 persen yoy dibandingkan dengan Rp79,41 triliun pada kuartal II 2023.
Selanjutnya, dari sisi bottom line, ASII diproyeksi meraih laba bersih yang disesuaikan (adjusted net income) sebesar Rp7,94 triliun di kuartal II 2024. Dan mengacu pada data RTI Business, Rabu, 24 Juli 2024 pukul 10.45 WIB, saham ASII menguat 2,47 persen atau 110 poin ke level Rp4.560 per saham. Sepanjang sesi, saham ASII bergerak di rentang Rp4.460 hingga Rp4.560.
Analis Kiwoom Sekuritas Vicky Rosalinda, menyatakan bahwa kenaikan saham ASII dipengaruhi oleh rilis laporan keuangan dan pameran GIIAS 2024. Saham ASII mulai rebound pada sesi I hari ini setelah melemah selama tiga hari berturut-turut sebelumnya. Hari ini, sebanyak 24,83 juta saham ASII ditransaksikan dengan frekuensi 6.136 kali, menghasilkan nilai transaksi sebesar Rp112,45 miliar.
“Kami memperkirakan akan ada perbaikan kinerja emiten ASII di akhir semester I 2024. Terlebih, penjualan mobil pada Juni meningkat 6,27 persen menjadi 43.908 unit dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 41.314 unit,” ujarnya, Rabu, 24 Juli 2024.
Dia menambahkan bahwa sentimen positif dari pameran GIIAS 2024 yang berlangsung sejak 18 Juli memberikan peluang bagi ASII untuk meningkatkan penjualan mobil. Namun, peluncuran model baru dari produsen China, BYD, dan pabrikan Vietnam, VinFast, di GIIAS menjadi tantangan bagi segmen otomotif ASII. (*)
Artikel ini disediakan untuk tujuan informasi semata dan bukan merupakan ajakan, rekomendasi, atau instruksi untuk membeli atau menjual saham. Segala bentuk analisis dan rekomendasi saham sepenuhnya berasal dari pihak analis atau sekuritas yang bersangkutan. KabarBursa.com tidak bertanggung jawab atas keputusan investasi, kerugian, atau keuntungan yang timbul akibat penggunaan informasi dalam artikel ini. Keputusan investasi sepenuhnya merupakan tanggung jawab investor. Investor diharapkan melakukan riset independen dan mempertimbangkan risiko dengan cermat sebelum mengambil keputusan investasi.