KABARBURSA.COM - Pagi hari ini, pasar kripto benar-benar tak bergairah, mengalami penurunan signifikan yang dipengaruhi oleh sentimen terkait Mt. Gox, yang baru-baru ini memindahkan sejumlah besar Bitcoin antar dompet. Menurut data dari CoinMarketCap, berikut adalah perkembangan terkini di pasar kripto:
Menurut The Economic Times, penurunan Bitcoin ke bawah level USD66.000 dipicu oleh berita bahwa kreditor dari bursa yang telah tidak beroperasi, Mt. Gox, mulai menerima Bitcoin mereka melalui bursa berbasis di AS, Kraken. Edul Patel, CEO Mudrex, menjelaskan bahwa Bitcoin menunjukkan volatilitas signifikan, terutama dengan pergerakan Mt. Gox. Bitcoin saat ini menghadapi resistensi di level USD67.401, dengan support di level USD64.874.
Ethereum juga menunjukkan volatilitas yang mirip, di tengah sinyal positif dari perdagangan ETF ETH. Sentimen pasar secara keseluruhan tetap optimis, menurut Patel.
Avinash Shekhar, Co-Founder & CEO Pi42, mencatat bahwa meskipun ETF Bitcoin mencatatkan aliran masuk bersih sebesar USD961 juta, derivatif ETH masih rendah, mencerminkan kurangnya keyakinan dalam kenaikan cepat. Keluarnya dana dari ETHE Grayscale dan ketidakpastian seputar pergerakan Bitcoin Mt. Gox menjadi perhatian utama. Meskipun demikian, futures ETH tetap di atas premi 10 persen, menunjukkan optimisme moderat di pasar.
CEO Indodax, Oscar Darmawan, menyatakan bahwa pemulihan harga Bitcoin (BTC) dan kenaikan Ethereum (ETH) mencerminkan daya tarik yang masih kuat dari pasar kripto di kalangan investor ritel maupun institusional.
“Meskipun ada kekhawatiran tentang distribusi aset dari salah satu bursa terbesar di luar negeri (Mt.Gox), saya percaya pasar bisa mengatasi likuidasi ini dengan baik, mengingat kedalaman dan likuiditas saat ini. Ini adalah indikasi bahwa pasar kripto semakin matang dan siap menghadapi tantangan besar,” ujarnya dalam rilis resmi di Jakarta, Rabu.
Pemulihan pasar kripto dari titik terendah minggu lalu menunjukkan tren berkelanjutan. Hal ini terlihat dari harga BTC yang mencapai level 66.920 dolar Amerika Serikat (AS) pada 23 Juli 2024, meskipun sempat turun di bawah 63 ribu dolar AS beberapa hari sebelumnya.
Sementara itu, lembaga data pasar kripto Kaiko memproyeksikan ETH dapat mengungguli BTC setelah peluncuran spot Exchange-Traded Fund (ETF) di AS.
Pasar juga menantikan produk spot ETH dengan optimisme tinggi, terutama setelah aliran dana institusional sebelum peluncuran. Walaupun sempat mengalami penurunan pasca persetujuan 19b-4 oleh Securities and Exchange Commission (SEC), investor tetap optimis terhadap prospek jangka panjang aset tersebut.
Secara rasio, ETF ETH mendorong harga aset tumbuh lebih cepat dibandingkan BTC. Dengan rasio harga antara ETH dan BTC yang meningkat dari 0,045 ke 0,05, menunjukkan nilai ETH semakin tinggi setelah persetujuan 19b-4 oleh SEC.
Oleh karena itu, spot ETF ETH diperkirakan akan menarik aliran dana institusional ke pasar, yang berujung pada peningkatan minat investor tradisional terhadap koin tersebut karena fungsionalitas smart contract dan banyaknya aplikasi terdesentralisasi (DApps) dalam ekosistem.
Selain mendominasi pasar dengan miliaran dana dari investor, lanjut Oscar, spot ETF telah membuka optimisme baru bagi pasar yang belum mendapatkan keuntungan pasca penerapan spot BTC ETF yang diberlakukan sejak 11 Januari 2024. Kesuksesan produk BTC pada saat itu menarik minat investor masuk ke dalam ETH dengan keyakinan bahwa tren ini akan berlanjut di spot ETF ETH.
ETH dalam 24 jam terakhir diperdagangkan di angka 3.519 dolar AS, dengan harga terendah dan tertinggi aset dalam 24 jam terakhir masing-masing adalah 3.430 dolar AS dan 3.519 dolar AS.
“Dengan peluncuran spot ETF Ethereum di Amerika Serikat, fungsionalitas dari smart contract dan ekosistem aplikasi terdesentralisasi yang kaya dapat membuat Ethereum sangat menarik bagi investor institusional,” ujar Oscar.(*)