Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Emiten WMUU Respons BEI Terkait PKPU

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 24 July 2024 | Penulis: Pramirvan Datu | Editor: Redaksi
Emiten WMUU Respons BEI Terkait PKPU

KABARBURSA.COM - PT Widodo Makmur Unggas Tbk (WMUU) telah mengajukan permohonan tenggat waktu tambahan untuk menjawab pertanyaan dari Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) yang sedang dihadapi perusahaan.

Dalam gugatan perkara No.127/Pdt.Sus-PKPU/2024/PN Niaga Jkt.Pst tertanggal 1 Mei 2024, BEI meminta penjelasan mengenai latar belakang PKPU yang diajukan oleh PT Sarana Steel Engineering dan PT Haida Agriculture Indonesia terhadap WMUU. Selain itu, BEI juga menanyakan nilai kewajiban yang menyebabkan WMUU digugat PKPU serta materialitasnya dari sisi perusahaan.

BEI juga meminta klarifikasi dari manajemen WMUU terkait perkembangan gugatan tersebut hingga saat ini, dampaknya terhadap kelangsungan bisnis dan operasional perusahaan, serta tindak lanjut dan upaya yang akan dilakukan WMUU dalam rangka menyelesaikan proses PKPU tersebut.

"Sehubungan dengan surat PT Bursa Efek Indonesia nomor S-07517/BEI.PP1/07-2024 perihal Permintaan Penjelasan Bursa, melalui surat ini kami menyampaikan bahwa kami membutuhkan waktu tambahan untuk mengumpulkan jawaban terkait. Dengan demikian, kami bermaksud mengajukan permohonan waktu keterlambatan penyampaian jawaban paling lambat dua hari kerja setelah tanggal surat ini dibuat," ujar Corporate Secretary WMUU, Wahyu Andi Susilo, dalam keterangan resminya.

Turun Penjualan Neto

PT Widodo Makmur Unggas Tbk (WMUU) mencatat penjualan neto Rp54,80 miliar hingga periode 31 Maret 2024 turun dari penjualan neto Rp124,74 miliar di periode sama tahun sebelumnya.

Laporan keuangan perseroan menyebutkan, beban pokok penjualan turun menjadi Rp67,70 miliar dari Rp126,15 miliar dan rugi kotor naik menjadi Rp12,90 miliar dari rugi kotor Rp1,40 miliar.

Rugi usaha naik menjadi Rp22,71 miliar dari rugi usaha Rp10,99 miliar. Rugi sebelum pajak naik menjadi Rp36,91 miliar dari rugi sebelum pajak Rp26,04 miliar tahun sebelumnya.

Rugi bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk naik menjadi Rp36,84 miliar dari rugi bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk Rp26,04 miliar tahun sebelumnya. Rugi per saham dasar naik menjadi Rp2,85 dari Rp2,01 tahun sebelumnya.

Jumlah liabilitas mencapai Rp1,498 triliun hingga periode 31 Maret 2024 hampir sama dengan jumlah liabiitas Rp1,491 triliun hingga periode 31 Desember 2023. Jumlah aset tercatat Rp2,43 triliun hingga periode 31 Maret 2024 turun dari jumlah aset Rp2,46 triliun hingga periode 31 Desember 2023.

Cuan Tahun Lalu

PT Widodo Makmur Unggas Tbk (WMUU) mengalami penurunan yang signifikan dalam penjualan neto hingga periode 31 Desember 2023. Penjualan neto turun drastis dari Rp2,45 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya menjadi Rp336,68 miliar.

Laporan keuangan perseroan pada Selasa menyebutkan bahwa beban pokok penjualan juga mengalami penurunan, turun menjadi Rp437,24 miliar dari Rp2,27 triliun. Hal ini menyebabkan rugi kotor sebesar Rp100,55 miliar, berbanding terbalik dengan laba kotor sebesar Rp187,00 miliar yang dicatatkan tahun sebelumnya.

Beban usaha juga tercatat menurun menjadi Rp58,61 miliar dari Rp118,36 miliar, menghasilkan rugi usaha sebesar Rp159,17 miliar, dibandingkan dengan laba usaha sebesar Rp68,64 miliar pada tahun sebelumnya.

Rugi sebelum pajak meningkat menjadi Rp220,61 miliar dari Rp11,89 miliar. Rugi yang diatribusikan ke pemilik entitas induk juga mencatat kenaikan yang signifikan, mencapai Rp220,00 miliar dari Rp8,95 miliar.

Meskipun demikian, jumlah liabilitas turun menjadi Rp1,49 triliun hingga periode 31 Desember 2023 dari Rp1,51 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara jumlah aset juga mengalami penurunan menjadi Rp2,46 triliun dari Rp2,71 triliun pada periode 31 Desember 2022.

Widodo Makmur Disuspen

Perdagangan saham emiten unggas PT Widodo Makmur Perkasa Tbk. (WMPP) dihentikan sementara oleh Bursa Efek Indonesia setelah terjadi penundaan pembayaran bunga Medium Term Notes (MTN) senilai Rp45 miliar.

Menurut pengumuman Bursa, suspensi saham WMPP diberlakukan sehubungan dengan surat elektronik dari PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) nomor KSEI-2457/DIR/0524 tanggal 8 Mei 2024. Surat tersebut menginformasikan penundaan pembayaran bunga ke-2 MTN PT Widodo Makmur Perkasa Tbk. tahun 2023 tahap I (WMPP01X1MF), yang seharusnya dilaksanakan pada tanggal 13 Mei 2024.

“Mempertimbangkan hal-hal tersebut, Bursa Efek Indonesia memutuskan untuk menghentikan sementara perdagangan saham PT Widodo Makmur Perkasa Tbk (WMPP) di seluruh pasar mulai Sesi I Perdagangan Efek tanggal 13 Mei 2024, hingga pengumuman lebih lanjut,” tulis manajemen Bursa.

Efek utang ini telah terdaftar di Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dengan nama MTN PT Widodo Makmur Perkasa Tbk Tahun 2023 Tahap I. Kupon yang ditawarkan sebesar 5 persen per tahun dengan jangka waktu tiga tahun. Penerbitan MTN WMPP ini dilakukan tanpa melalui penawaran umum. Distribusi efek dilakukan secara elektronik pada tanggal 10 Mei 2023, sementara jatuh tempo MTN dijadwalkan pada tanggal 10 Mei 2026.