KABARBURSA.COM - Tahun 2024 diprediksi sebagai masa keemasan bagi Bitcoin dan cryptocurrency lainnya, berkat kemungkinan pemangkasan suku bunga acuan oleh The Fed jika inflasi di Amerika Serikat mendekati 2 persen.
Tanda-tanda ini muncul setelah The Fed baru-baru ini memilih untuk tidak meningkatkan suku bunga acuan yang saat ini berada dalam kisaran 5,25 hingga 5,5 persen. Ini adalah kedua kalinya Bank Sentral AS memutuskan untuk mempertahankan suku bunga tersebut. Pernyataan terbaru dari Presiden The Fed Atlanta, Raphael Bostic, memberikan pandangan optimis bahwa inflasi dapat kembali ke target bank sentral sebesar 2 persen pada paruh kedua tahun depan. Perspektif ini lebih positif dibandingkan perkiraan median dari pejabat The Fed lainnya yang tidak mengharapkan inflasi mencapai target tersebut hingga tahun 2026.
Dalam wawancara dengan Bloomberg Television, Bostic memperkirakan bahwa inflasi akan mencapai target 2 persen pada paruh kedua tahun depan. Ini merupakan informasi penting mengingat tingkat inflasi saat ini di Amerika Serikat mencapai 3,7 persen pada September 2023.
Menurutnya, suku bunga acuan The Fed, yang saat ini berada dalam kisaran 5,25 hingga 5,5 persen, sudah cukup tinggi untuk memberikan tekanan pada inflasi tanpa harus memicu resesi. Dalam pandangannya, ekonomi akan mengalami pertumbuhan yang stabil dan lambat pada tahun 2024. Meskipun demikian, kapan The Fed akan memotong suku bunga masih merupakan pertanyaan yang akan dijawab di masa mendatang. The Fed mungkin mempertimbangkan pemotongan suku bunga ketika inflasi semakin mendekati 2 persen, sehingga tidak perlu menunggu hingga mencapai angka tersebut untuk memulai pengurangan suku bunga.
Berdasarkan proyeksi Trading Economics, dengan tingkat inflasi di Amerika Serikat yang tetap sekitar 3,70 persen pada bulan September, tingkat inflasi diperkirakan akan mencapai 3 persen pada akhir kuartal ini. Dalam jangka panjang, inflasi diperkirakan akan berada di sekitar 2,50 persen pada tahun 2024 dan 2,40 persen pada tahun 2025. Proyeksi ini konsisten dengan pernyataan Raphael Bostic yang mengharapkan inflasi mendekati target 2 persen.
Namun, penurunan suku bunga yang lebih rendah diperkirakan akan terjadi pada tahun 2025, yaitu sekitar 4 persen. Saat ini, suku bunga acuan The Fed berada pada 5,50 persen. Diperkirakan suku bunga akan mencapai 5,75 persen pada akhir kuartal ini. Dalam jangka panjang, diperkirakan akan berada di sekitar 5,25 persen pada tahun 2024 dan 4 persen pada tahun 2025.
Keputusan The Fed untuk mempertahankan suku bunga secara beruntun dipandang oleh sejumlah pengamat dan pelaku pasar sebagai tindakan dovish dan tanda awal bahwa The Fed mungkin akan memangkas suku bunga di masa depan. Hal ini cukup jarang terjadi, terutama karena sebelumnya The Fed meningkatkan suku bunga pada Maret 2022.
Pendekatan yang lebih akomodatif ini memiliki potensi dampak positif pada pasar saham dan aset berisiko seperti cryptocurrency, termasuk Bitcoin. Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya kredit bagi perusahaan dan individu untuk investasi. Dampaknya juga terasa pada pasar crypto, dengan harga Bitcoin mencapai level tertinggi sejak Mei 2022 pada Oktober 2023. Altcoin juga mengikuti dengan kinerja yang mengesankan.
Chamath Palihapitiya, seorang investor terkemuka asal AS, menganggap bahwa ada perubahan dalam narasi yang disampaikan oleh The Fed. Baginya, keputusan The Fed untuk mempertahankan suku bunga telah memunculkan spekulasi tentang masa depan kebijakan suku bunga dan pendekatan The Fed dalam mengatur pertumbuhan ekonomi dan inflasi.
Pandangan ekonom Peter Cardillo dari Spartan Capital Securities tentang keputusan The Fed untuk mempertahankan suku bunga untuk kedua kalinya berturut-turut menggambarkan potensi jeda dalam penyesuaian suku bunga pada Desember 2023, yang bisa mendorong optimisme di pasar saham dan cryptocurrency.
Hubungan antara kebijakan suku bunga The Fed dan pasar crypto, termasuk Bitcoin, memang tidak bersifat langsung, tetapi dampaknya bisa sangat nyata. Lihatlah pada tahun 2019 ketika suku bunga rendah, diikuti oleh halving Bitcoin pada 2020, yang memicu lonjakan harga BTC dan kripto lainnya. Kemudian pada akhir 2021, The Fed memberi sinyal tentang kenaikan suku bunga di tahun 2022, yang juga menggambarkan puncak pasar crypto pasca-halving.
Sekarang, tanda-tanda awal suku bunga yang lebih rendah dan penurunan inflasi bisa menjadi pertanda positif bagi masa depan Bitcoin dan crypto lainnya. Ini mungkin bersinkronisasi dengan perkiraan tentang Bitcoin Halving yang akan terjadi pada April 2024.