KABARBURSA.COM - Pasangan mata uang AUD/USD mengalami lonjakan tajam menuju 0,6440 karena Dolar Amerika Serikat mengalami penurunan yang signifikan. Dolar Amerika Serikat merosot secara drastis hingga mendekati level 105,80 akibat kekecewaan dari data ekonomi AS dan kebijakan suku bunga stabil yang diumumkan oleh Federal Reserve (the Fed).
Indeks S&P500 dibuka dengan sentimen bullish karena optimisme bahwa the Fed telah selesai dengan kenaikan suku bunga. Ketua the Fed, Jerome Powell, tetap mempertahankan harapan akan satu kenaikan suku bunga lagi karena ekonomi AS yang kuat dapat menjaga tekanan inflasi yang persisten.
Sentimen pasar telah membaik secara signifikan sementara Indeks Dolar Amerika Serikat (DXY) mengalami penurunan yang cukup besar. Imbal hasil obligasi AS 10 tahun turun lebih dari 3 persen menjadi 4,67 persen saat ini. Saat membahas kemungkinan pemangkasan suku bunga dalam pernyataan kebijakan moneter, Jerome Powell menyatakan bahwa bank sentral tidak sedang mempertimbangkan penurunan suku bunga, tetapi menambahkan bahwa "adil untuk mengatakan bahwa pertanyaan yang kami ajukan adalah apakah kita seharusnya menaikkan lebih banyak" saat para pejabat mempertimbangkan bagaimana mereka dapat membimbing inflasi kembali ke target 2 persen.
Selanjutnya, investor akan fokus pada data Nonfarm Payrolls (NFP) untuk bulan September yang akan dirilis pada hari Jumat. Berdasarkan konsensus, dalam bulan Oktober, perusahaan-perusahaan di AS merekrut 180 ribu pencari kerja, menurun dari angka sebelumnya sebesar 336 ribu. Tingkat pengangguran diperkirakan tetap pada 3,8 persen.
Di sisi mata uang Dolar Australia, investor akan memfokuskan perhatian pada keputusan suku bunga yang akan diumumkan oleh Bank Reserve Australia (RBA) pada hari Selasa. Investor berharap bahwa RBA mungkin akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 4,35 persen karena inflasi terus menerus pada kuartal ketiga tahun 2023."