Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Saat IHSG Terperosok, Lima Emiten ini Jadi Top Gainers

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 15 July 2024 | Penulis: Yunila Wati | Editor: Redaksi
Saat IHSG Terperosok, Lima Emiten ini Jadi Top Gainers

KABARBURSA.COM - Prediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang akan menelan pil pahit sebagai dampak dari chaos di Amerika Serikat, benar adanya. Pada penutupan perdagangan hari ini, IHSG anjlok sebesar 48,71 poin (0,66 persen) ke level 7.278,8. Terjungkalnya IHSG Senin (15 Juli 2024) mengakhiri penguatan yang terjadi empat hari sebelumnya.

Total nilai transaksi di bursa mencapai Rp8,9 triliun. Volume perdagangan sebanyak 15,1 miliar saham dengan frekuensi sebanyak 903.954 kali. Sebagian besar sektor saham ikut rontok. Pelemahan terbanyak terjadi di sektor infrastruktur 1,05 persen, diikuti pelemahan di sektor barang baku 0,53 persen, sektor kesehatan 0,44 persen, sektor keuangan 0,36 persen, dan sektor industri 0,06 persen.

Namun, ada 217 saham stagnan dan lima saham menjadi target serok cuan besar pemodal, yaitu PT Penta Valent Tbk (PEVE) melonjak 21,1 persen menjadi Rp264, PT Gaya Abadi Sempurna Tbk (SLIS) melesat 12,73 persen menjad Rp62, dan PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) yang naik 12 persen menjadi Rp224.

Kemudian saham PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) meningkat 11,57 persen menjadi Rp270, dan PT Harta Djaya Karya Tbk (MEJA) meningkat 8,99 persen menjadi Rp206.

Penguatan terjadi juga pada sektor transportasi sebesar 0,9 persen, sektor teknologi sebesar 0,53 persen, sektor barang konsumsi non primer 0,3 persen, sektor barang konsumsi primer 0,16 persen, dan sektor energi sebanyak 0,03 persen.

Sementara itu, indeks saham Asia justru bervariasi. Straits Timer Singapura naik 0,13 persen dan Shanghai China menguat 0.09 persen. Hang Seng Hong Kong ambles 1,52 persen, dan Nikkei Jepang libur.

Kinerja SLIS

Saham emiten produsen motor listrik dengan merek Selis yakni PT Gaya Abadi Sempurna Tbk (SLIS) menjadi saham yang paling kencang penguatannya pada sesi I hari ini, yakni mencapai 29,41 persen ke posisi Rp 66/saham. Bahkan, saham SLIS nyaris menyentuh ARA.

Gaya Abadi Sempurna Tbk adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang impor dan perdagangan bahan baku, barang setengah jadi berupa komponen elektronik dan elektrik. Komponen elektronik tersebut digunakan untuk produk bermacam-macam kipas angin, tusuk kontak, kotak kontak, sakelar listrik, serta produk perlengkapan rumah tangga lainnya seperti dispenser, rice cooker, rice box, kursi roda lipat serta bola lampu. Produk-produk yang menggunakan komponen dari perusahaan yang paling dikenal di masyarakat adalah merek JUARA.

Anak perusahaan mengembangkan dan memproduksi berbagai macam produk dimulai dari sepeda angin sampai dengan kendaraan listrik, dengan berbagai macam jenis produk, seperti sepeda angin, sepeda listrik dalam berbagai jenis, sepeda motor listrik, golf car listrik, bajaj listrik (balis), balancing scooter, kursi roda lipat listrik dan robot vacum cleaner. Produk-produk tersebut telah dikenal luas di masyarakat dengan merek dagang SELIS sebagai merek kendaraan listrik terbaik dan terkemuka di Indonesia, yang memiliki standar kualitas tinggi dan terbaik.

Kinerja WOOD

PT Integra Indocabinet Tbk ( WOOD ) membukukan laba bersih pada Quarter 1 2024 sebesar Rp42,1 miliar. Naik bila dibandingkan dengan periode yang sama di 2023 sebesar Rp25,8 miliar. Dengan demikian, laba bersih per saham setara dengan Rp6,58 per lembar.

Merujuk pada data laporan keuangan Q1/2024 unaudited, PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) mencatat penjualan bersih sebesar Rp641,31 miliar pada 31 Maret 2024, tumbuh 1,24 persen dari Rp633,41 miliar pada 31 Maret 2023. Laba sebelum pajak pada Q1/2024 mencapai Rp54,93 miliar, meningkat 62,28 persen dari Rp33,84 miliar pada Q1/2023. Laba tahun berjalan WOOD per Q1/2024 tercatat Rp40,47 miliar, naik 61,59 persen dari Rp25,04 miliar pada Q1/2023.

Dalam pengembangan bisnis, Wang Sutrisno menyatakan bahwa perseroan akan masuk ke bisnis konservasi hutan untuk menghasilkan karbon, yang diharapkan dapat berkontribusi terhadap pendapatan sebesar 5-7 persen. Wang optimis bahwa dalam waktu 10 tahun, bisnis karbon bisa berkembang dan berkontribusi sebesar 25-50 persen. Namun, perseroan berharap adanya regulasi yang jelas dari pemerintah terkait segmen usaha ini.

Selain itu, WOOD juga akan mengembangkan bisnis properti dengan memanfaatkan lahan seluas 40 hektare di Sidoarjo, Jawa Timur. Keputusan ini didasarkan pada pertimbangan bahwa lokasi tersebut tidak cocok dijadikan pusat produksi karena tingginya upah buruh. WOOD telah melakukan studi kelayakan yang menunjukkan potensi baik untuk pembangunan sekitar 1.600 unit rumah di lahan tersebut. Langkah ini diambil untuk mengoptimalisasi modal kerja dan merespons tekanan pasar.

Wang juga menegaskan komitmen perseroan untuk mengurangi beban utang. WOOD baru saja melunasi obligasi dan sukuk sebesar Rp518,26 miliar tanpa me-roll over, sebagai bagian dari strategi untuk mengelola modal kerja lebih cermat dan menghindari penambahan utang.

Kinerja ARCI

PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) dalam laporan kegiatan eksplorasi per 31 Maret 2024 melaporkan perkembangan dan biaya yang dikeluarkan dalam eksplorasi yang dilakukan. ARCI merupakan perusahaan yang memiliki 100 persen kepemilikan di Tambang Emas Toka Tindung, sebuah tambang pure-play emas yang terletak sekitar 35 km timur laut dari ibukota daerah Manado, Sulawesi Utara, Indonesia, melalui Entitas Anak yang dimiliki sepenuhnya, PT Meares Soputan Mining (MSM) dan PT Tambang Tondano Nusajaya (TTN).

Tambang Emas Toka Tindung terdiri dari dua Kontrak Karya jangka panjang yang mencakup wilayah seluas 39.817 hektar di dua wilayah administrasi, yaitu Kabupaten Minahasa Utara dan Kota Bitung, Sulawesi Utara. Kontrak Karya ini berlaku sampai tahun 2041 dan dipegang oleh MSM dan TTN.

PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) melaporkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD14,56 juta, naik 0,13 persen secara tahunan dari USD14,55 juta. Total aset ARCI mencapai USD803,58 juta per 31 Desember 2023, meningkat 10,67 persen YoY. Di sisi lain, total liabilitas ARCI melonjak 13,10 persen secara tahunan menjadi USD540,95 juta per 31 Desember 2023.

Pada16 April 2024, saham ARCI naik 8 poin atau 2,25 persen menjadi Rp364.(*)