KABARBURSA.COM - Deposito berjangka adalah produk perbankan di mana nasabah menyimpan sejumlah uang di bank untuk jangka waktu tertentu dengan suku bunga tetap.
Setelah periode yang disepakati berakhir, nasabah dapat menarik pokok dan bunga yang telah diperoleh.
1. Jangka Waktu Tetap
Deposito berjangka memiliki periode yang sudah ditentukan, biasanya mulai dari satu bulan hingga beberapa tahun. Nasabah dapat memilih jangka waktu sesuai dengan kebutuhan dan tujuan keuangan mereka.
2. Suku Bunga Tetap
Suku bunga pada deposito berjangka adalah tetap selama jangka waktu yang disepakati. Suku bunga ini biasanya lebih tinggi dibandingkan dengan rekening tabungan biasa, sehingga menawarkan imbal hasil yang lebih baik.
3. Penarikan Terbatas
Dana yang ditempatkan dalam deposito berjangka tidak dapat ditarik sebelum jatuh tempo tanpa dikenakan penalti. Penarikan sebelum jatuh tempo biasanya akan mengakibatkan pengurangan bunga atau denda. Ini membuat deposito berjangka lebih cocok bagi mereka yang memiliki dana yang dapat diinvestasikan untuk jangka waktu tertentu tanpa kebutuhan mendesak untuk menariknya.
4. Jaminan Keamanan
Deposito berjangka sering kali dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) hingga batas tertentu, memberikan keamanan tambahan bagi nasabah. Ini berarti jika bank mengalami masalah keuangan, nasabah tetap akan mendapatkan dananya kembali hingga batas yang dijamin.
5. Imbal Hasil yang Pasti
Karena suku bunga tetap, nasabah dapat mengetahui dengan pasti berapa jumlah bunga yang akan diterima pada akhir periode deposito. Ini membantu dalam perencanaan keuangan yang lebih akurat.
1. Imbal Hasil Lebih Tinggi
Salah satu kelebihan utama deposito berjangka adalah tawaran suku bunga yang lebih tinggi dibandingkan dengan tabungan biasa. Hal ini membuat deposito berjangka menarik bagi mereka yang ingin mendapatkan imbal hasil yang lebih baik dari dana yang tidak akan digunakan dalam waktu dekat.
2. Keamanan
Deposito berjangka adalah investasi yang relatif aman karena dijamin oleh LPS hingga batas tertentu. Keamanan ini membuatnya menjadi pilihan yang baik bagi mereka yang ingin meminimalkan risiko dalam investasi mereka.
3. Pengelolaan Mudah
Setelah dana ditempatkan dalam deposito berjangka, tidak ada tindakan lebih lanjut yang diperlukan hingga jatuh tempo. Ini membuat deposito berjangka mudah dikelola, tanpa perlu khawatir tentang fluktuasi pasar atau keputusan investasi lainnya.
4. Fleksibilitas jangka waktu
Beragam pilihan jangka waktu memungkinkan nasabah untuk menyesuaikan investasi dengan kebutuhan likuiditas mereka.
1. Penarikan terbatas
Tidak bisa ditarik sebelum jatuh tempo tanpa penalti, sehingga kurang fleksibel jika nasabah membutuhkan dana mendadak.
2. Imbal hasil terbatas
Suku bunga tetap berarti imbal hasil tidak akan meningkat meskipun suku bunga pasar naik
3. Potensi inflasi
Imbal hasil dari deposito berjangka mungkin tidak mampu mengimbangi laju inflasi, terutama jika suku bunga relatif rendah.
1. Pilih bank dan produk deposito
Nasabah memilih bank dan produk deposito yang menawarkan suku bunga dan jangka waktu yang sesuai.
2. Setor dana
Nasabah menyetor sejumlah dana yang akan ditempatkan dalam deposito berjangka. Jumlah minimum deposito bervariasi tergantung kebijakan bank.
3. Perjanjian deposito
Bank dan nasabah menyepakati syarat dan ketentuan deposito berjangka, termasuk jangka waktu, suku bunga, dan penalti penarikan awal.
4. Penerbitan sertifikat atau bukti deposito
Bank menerbitkan sertifikat atau bukti deposito yang mencantumkan detail tentang investasi tersebut.
5. Pencairan
Nasabah memantau investasi hingga jatuh tempo. Pada saat jatuh tempo, nasabah dapat mencairkan dana pokok beserta bunganya atau memperpanjang deposito dengan jangka waktu baru.
Deposito berjangka adalah pilihan investasi yang baik bagi individu yang mencari keamanan dan imbal hasil tetap tanpa perlu mengelola investasi secara aktif.
Bunga deposito berjangka adalah imbal hasil yang diberikan oleh bank kepada nasabah yang menempatkan dananya dalam deposito untuk jangka waktu tertentu.
Suku bunga deposito berjangka umumnya lebih tinggi dibandingkan dengan suku bunga tabungan biasa.
Faktor yang mempengaruhi bunga deposito berjangka adalah sebagai berikut:
1. Jangka waktu
Suku bunga deposito biasanya meningkat seiring dengan panjangnya jangka waktu deposito. Misalnya, deposito berjangka 1 tahun mungkin memiliki suku bunga yang lebih tinggi dibandingkan dengan deposito berjangka 3 bulan.
2. Jumlah dana yang ditempatkan
Beberapa bank memberikan suku bunga yang lebih tinggi untuk jumlah dana yang lebih besar. Ini dikenal sebagai tiered interest rates.
3. Kebijakan bank
Suku bunga deposito dapat bervariasi antar bank tergantung pada kebijakan masing-masing bank, kebutuhan likuiditas, dan strategi bisnis mereka.
4. Kondisi ekonomi dan pasar
Suku bunga deposito dipengaruhi oleh kondisi ekonomi dan tingkat suku bunga acuan yang ditetapkan oleh bank sentral. Ketika suku bunga acuan naik, suku bunga deposito juga cenderung naik, dan sebaliknya.
1. Bunga tetap
Suku bunga tetap diberikan sepanjang jangka waktu deposito. Nasabah mengetahui sejak awal berapa bunga yang akan diterima.
2. Bunga mengambang
Beberapa deposito mungkin menawarkan suku bunga mengambang yang dapat berubah sesuai dengan kondisi pasar atau kebijakan bank.
Misalkan Anda menempatkan dana sebesar Rp100 juta, dalam deposito berjangka 1 tahun dengan suku bunga 5 persen per tahun. Berikut adalah cara menghitung bunganya:
Maka, setiap bulan, Anda akan menerima bunga sebesar Rp416.667. (*)