KABARBURSA.COM - Warning keras untuk para kriptomania. Pasar kripto saat ini sedang tidak baik-baik saja. Hal ini ditandai dengan harga Bitcoin yang terus terjungkal hingga 15 persen dalam sebulan terakhir. Meskipun pagi ini kapitalisasi pasar kripto global menguat 0,26 persen menjadi USD2,13 triliun dalam 24 jam. Namun, Bitcoin (BTC) turun 0,39 persen dalam 24 jam terakhir. Saat ini, harga Bitcoin berada di level USD57.688 per koin.
Berbeda dengan saudaranya, Ethereum (ETH) justru mengalami kenaikan sebesar 1,36 persen menjadi USD3.101 per koin. Binance Coin (BNB) juga menguat 1,53 persen dalam 24 jam, dengan harga BNB saat ini berada di USD523 per koin.
Menurut laporan, penurunan harga Bitcoin sebesar 15 persen selama sebulan terakhir disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk tekanan jual dari operator penambangan bitcoin, pengembalian dana Mt. Gox, dan yang terbaru, tindakan oleh negara bagian Saxony di Jerman. Greg Cipolaro, kepala penelitian di NYDIG, menilai bahwa reaksi pasar ini berlebihan.
"Meskipun emosi dan psikologi mungkin berkuasa dalam jangka pendek, analisis kami menunjukkan bahwa dampak harga dari potensi penjualan mungkin berlebihan," tulisnya.
Ketika ketiga entitas utama tersebut menjual semua aset mereka, sekitar 375 ribu BTC pada 9 Juni, analisis Cipolaro menunjukkan bahwa penurunan harga BTC dalam beberapa minggu terakhir jauh lebih tajam dibandingkan dengan yang seharusnya terjadi pada saham.
Analisis ini didasarkan pada Transaction Cost Analysis (TCA), sebuah indikator yang telah lama digunakan di pasar tradisional untuk memperkirakan dampak harga dari penjualan blok saham biasa.
Cipolaro juga menyoroti bahwa laporan terbaru mengenai penambang yang menyerah dan menjual aset BTC mereka secara massal setelah peristiwa halving tahun ini ternyata banyak yang dilebih-lebihkan, dan dalam beberapa kasus, bahkan sama sekali tidak akurat.
Data dari NYDIG mengungkapkan bahwa perusahaan pertambangan yang terdaftar secara publik justru meningkatkan kepemilikan bitcoin mereka pada Juni. Meskipun jumlah BTC yang terjual sedikit meningkat bulan lalu, jumlah tersebut masih jauh di bawah level yang terlihat pada awal tahun ini dan tahun lalu.
Cipolaro memperingatkan agar tidak terlalu bergantung pada data blockchain mengenai penambang yang memindahkan aset tanpa memahami sifat dari transaksi tersebut.
"Mengetahui bahwa bitcoin dipindahkan ke bursa atau meja OTC, bahkan jika dianalisis dengan benar, hanya memberi tahu kita bahwa koin tersebut dipindahkan. Itu saja. Koin tersebut bisa saja digadaikan atau dipinjamkan, belum tentu dijual," jelasnya.
Analis dan investor memiliki pandangan yang berbeda-beda mengenai prospek Bitcoin di masa depan. Sentimen terhadap Bitcoin di tahun 2024 masih terbilang beragam. Ada beberapa faktor yang dapat mendukung kenaikan harga Bitcoin, tetapi ada juga beberapa faktor yang dapat membebaninya. Investor perlu melakukan analisis yang mendalam sebelum berinvestasi di Bitcoin, dan menyadari bahwa investasi ini memiliki risiko yang tinggi.
Faktor-faktor yang Mendukung Bitcoin:
Faktor-faktor yang Membebani Bitcoin:
Analis memprediksi harga Bitcoin di akhir tahun 2024 akan bervariasi antara USD30.000 hingga USD100.000. Harga Bitcoin sangat bergantung pada berbagai faktor, dan sulit untuk memprediksi dengan pasti bagaimana pergerakannya di masa depan.
Sebelum berinvestasi di kripto, pastikan kamu memahami semua risikonya. Jangan berinvestasi lebih banyak uang daripada yang kamu rela kehilangan. Selalu lakukan riset kamu sendiri sebelum berinvestasi di kripto, dan hanya investasikan di platform yang terpercaya.(*)