KABARBURSA.COM - Anggota Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun, mendukung penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp1 triliun kepada PT Hutama Karya. Dukungan ini diberikan khusus untuk menyelesaikan pembangunan tol Sumatera, terutama tol Palembang-Betung. Misbakhun juga mendukung pengembangan bisnis PT Hutama Karya sebagai BUMN yang telah mendapatkan banyak proyek dari pemerintah.
"Alokasi PMN sebesar Rp1 triliun ini menurut saya sudah tepat, tinggal bagaimana segera diwujudkan. Jika tidak, proyek Palembang-Betung ini akan terus terkatung-katung. Pengalihan dari Waskita Karya juga mengalami beberapa kendala di lapangan," katanya dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi XI dengan Kementerian Keuangan, PT Hutama Karya, PT Pelayaran Nasional Indonesia, dan Badan Bank Tanah di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa, 2 Juli 2024.
PMN ini diperlukan untuk memperbaiki struktur permodalan dan meningkatkan kapasitas PT Hutama Karya dalam melanjutkan penugasan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang sebelumnya diberikan kepada PT Waskita Karya. Selain itu, PMN ini juga diperlukan untuk melanjutkan pengusahaan ruas tol Palembang-Betung dan meningkatkan konektivitas JTTS dari Bakauheni hingga Jambi.
"Pembangunan ruas tol ini harus segera diselesaikan, dan saya mendukung penuh agar ini segera terwujud. Apalagi ini menyangkut porsi ekuitas pemerintah di sana. Dengan demikian, proyek tol Palembang-Betung benar-benar dapat dimiliki oleh pemerintah," jelas politikus dari Fraksi Partai Golongan Karya ini.
Misbakhun juga menyinggung pentingnya kompensasi bagi PT Hutama Karya, mengingat BUMN ini telah mendapat mandat banyak proyek besar. Ia menekankan pentingnya menjaga keberlangsungan bisnis PT Hutama Karya.
"Bagaimana dengan masa depan bisnis Hutama Karya? Apalagi dengan tol Sumatera dari Lampung ke Aceh, pengembangan bisnis kawasan juga penting. Bisnis semacam ini harus dikembangkan. BUMN yang selama ini menjalankan tugas pemerintah harus diberi prioritas untuk mengembangkan kawasan tersebut," katanya.
Hutama Karya sebelumnya mengumumkan permohonan PMN Tahun Anggaran 2024 dari Cadangan Investasi sebesar Rp1 triliun untuk Ruas Jalan Tol Palembang - Betung.
"Permohonan PMN Tahun Anggaran 2024 dari Cadangan Investasi untuk Hutama Karya adalah sebesar Rp1 triliun yang akan dialokasikan untuk Ruas Tol Palembang - Betung," ungkap Direktur Utama Budi Harto dalam rapat yang sama.
Budi menegaskan, urgensi pemenuhan PMN ini adalah untuk memperbaiki struktur permodalan dan meningkatkan kapasitas perusahaan dalam melanjutkan pelaksanaan penugasan percepatan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). Selain itu, tujuan lainnya adalah melanjutkan pengusahaan Ruas Jalan Tol Palembang-Betung serta meningkatkan konektivitas JTTS dari Bakauheni hingga Jambi.
Manfaat PMN ini mencakup peningkatan konektivitas di Pulau Sumatera yang akan mengurangi waktu tempuh dan biaya transportasi, meningkatkan potensi penerimaan fiskal akibat terbangunnya JTTS, serta menambah penyerapan tenaga kerja di sepanjang koridor JTTS.
"Kebutuhan investasi ruas Tol Palembang-Betung mencapai Rp15,47 triliun yang sepenuhnya direncanakan didanai oleh ekuitas. Ruas Palembang - Betung ditargetkan selesai pada triwulan III tahun 2025 dengan indikasi kelayakan internal rate of return (IRR) sebesar 6,77 persen," kata Budi.
Hutama Karya telah menerima Rp13,42 triliun pada PMN tahun anggaran 2024 periode I, dan kekurangannya dipenuhi dengan pengajuan PMN TA 2024 periode II dari Cadangan Investasi sebesar Rp1 triliun.
Dengan tambahan PMN sebesar Rp1 triliun ini, pembangunan ruas Tol Palembang-Betung sepanjang 64 km akan semakin terdorong. Berdasarkan kajian yang dilakukan dengan konsultan eksternal, kata Budi, pembangunan Ruas Tol Palembang-Betung layak secara ekonomi dan akan memberikan efek berganda seperti penurunan biaya logistik, penyerapan tenaga kerja, dan peningkatan pendapatan daerah yang mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Penambahan PMN ke Hutama Karya TA 2024 sebesar Rp1 triliun akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan perseroan dalam menjalankan penugasan pengusahaan Ruas Jalan Tol Palembang - Betung.
Manfaat dari sisi pemerintah dengan penambahan PMN kepada Hutama Karya diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan meningkatkan konektivitas di Pulau Sumatera, serta memberikan kontribusi penerimaan negara.
Sementara itu, manfaat dari sisi perusahaan dengan penambahan PMN sebesar Rp1 triliun pada tahun 2024 adalah memperkuat struktur permodalan dalam rangka menyelesaikan penugasan pengusahaan Jalan Tol Trans Sumatera dan meningkatkan kemampuan untuk pengembangan usaha.
Jadi, PT Hutama Karya mendapat dukungan dari dewan untuk menerima dana PMN sebesar Rp1 triliun. Dana tersebut akan dipergunakan untuk melanjutkan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera yang sebelumnya dikerjakan oleh PT Waskita Karya.
Urgensi pemenuhan PMN ini adalah untuk memperbaiki struktur permodalan dan meningkatkan kapasitas perusahaan dalam melanjutkan pelaksanaan penugasan percepatan pembangunan JTTS.(pin/*)
Artikel ini disediakan untuk tujuan informasi semata dan bukan merupakan ajakan, rekomendasi, atau instruksi untuk membeli atau menjual saham. Segala bentuk analisis dan rekomendasi saham sepenuhnya berasal dari pihak analis atau sekuritas yang bersangkutan. KabarBursa.com tidak bertanggung jawab atas keputusan investasi, kerugian, atau keuntungan yang timbul akibat penggunaan informasi dalam artikel ini. Keputusan investasi sepenuhnya merupakan tanggung jawab investor. Investor diharapkan melakukan riset independen dan mempertimbangkan risiko dengan cermat sebelum mengambil keputusan investasi.