KABARBURSA.COM - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) bersama PT Asuransi Asei Indonesia (ASEI) memperkuat ekosistem ekspor melalui pengembangan kerja sama Asuransi Kredit Penugasan Khusus Ekspor Usaha Kecil dan Menengah (PKE UKM).
Direktur Pelaksana Pengembangan Bisnis LPEI Maqin U. Norhadi menyatakan kedua Export Credit Agency (ECA) Indonesia berkomitmen menyediakan solusi lengkap, tidak hanya dari sisi pembiayaan melalui program PKE UKM tetapi juga asuransi kredit atas pembiayaan tersebut.
"Upaya ini dirancang untuk membantu pelaku usaha kecil dan menengah mengatasi tantangan dalam peningkatan ekspor dan daya saing di pasar global," kata Maqin dalam keterangannya di Jakarta, Senin, 1 Juni 2024.
Sinergi LPEI dengan ASEI kali ini bertujuan memberikan perlindungan asuransi kredit bagi UKM berorientasi ekspor dalam menghadapi risiko gagal bayar, dengan menanggung hingga 70 persen coverage.
Maqin berharap kolaborasi ini memberikan dampak positif bagi pelaku UKM, meningkatkan kepercayaan diri dalam mengembangkan produk, serta memberikan perlindungan yang lebih baik bagi UKM Indonesia. Hal ini diharapkan mendorong pertumbuhan ekspor nasional dan memperkuat posisi Indonesia di pasar global.
Direktur Utama ASEI Achmad Sudiyar Dalimunthe menyatakan kerja sama antara Asuransi Asei dan LPEI menunjukkan komitmen kedua institusi dalam mendukung peningkatan ekosistem ekspor nasional.
"Dukungan yang diberikan kedua institusi ini diharapkan mempercepat laju ekspor UKM, yang pada gilirannya akan meningkatkan kontribusi UKM terhadap perekonomian nasional," ujar Achmad.
Sebagai Export Credit Agency (ECA) Indonesia, Asuransi Asei telah menjalin kerja sama baik dengan LPEI, yang juga tergabung dalam Asosiasi Internasional Berne Union. Ia berharap kerja sama ini membawa keberlanjutan bisnis yang terus bertumbuh bagi kedua belah pihak.
"Kerja sama ini merupakan kelanjutan dari kolaborasi sebelumnya yang telah sukses dalam memberikan fasilitas co-insurance marine cargo. Kolaborasi ini juga merupakan bentuk nyata sinergi antar institusi di bawah Kementerian Keuangan RI dan Kementerian BUMN RI dalam meningkatkan daya saing produk dan ekosistem ekspor Indonesia," jelasnya.
Program PKE UKM LPEI merupakan penugasan dari pemerintah melalui Keputusan Menteri Keuangan (KMK) No.409/KMK.08/2021 yang bertujuan mendukung sektor UKM berorientasi ekspor. Program ini merupakan bukti nyata kehadiran pemerintah dalam mendorong pelaku UKM agar semakin Berani Mendunia. Hingga 27 Juni 2024, tercatat LPEI telah melakukan disbursement fasilitas PKE UKM hingga Rp1.052 miliar untuk pangsa ekspor ke lebih dari 65 negara.
Dukungan LPEI kepada pelaku UKM Ekspor tidak hanya berhenti di Program PKE UKM. Para UKM Ekspor dapat memanfaatkan Program PKE lainnya sesuai profil ekspor yang ada, antara lain PKE Kawasan dan PKE Trade Finance.
Selain itu, LPEI juga tengah mempersiapkan lokapasar (marketplace) bernama Komodoin, yang dirancang khusus sebagai sarana edukasi ekspor, layanan informasi, inkubasi, peningkatan kapasitas, dan tempat bertemunya penjual dan pembeli (business matching).
Kemudahan dan ketersediaan pelayanan yang lengkap pada marketplace diharapkan mendorong pelaku usaha berorientasi ekspor untuk berani mendunia.
Data Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia menunjukkan kontribusi ekspor produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Indonesia saat ini menyentuh angka 15 persen dan diharapkan bisa menembus 17 persen pada 2024 ini.
Untuk mendukung target pemerintah tersebut, LPEI menggerakkan ekosistem ekspor yang mampu mendukung pelaku UKM berani mendunia, termasuk bekerja sama dengan perwakilan Pemerintah di bidang perdagangan, yakni Atase Perdagangan dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) di lima benua.
"LPEI saat ini juga tengah mempersiapkan marketplace bernama Komodoin yang dirancang khusus sebagai sarana edukasi ekspor, layanan informasi, inkubasi, peningkatan kapasitas, dan tempat bertemunya seller dan buyer. Kemudahan dan ketersediaan pelayanan yang lengkap pada marketplace diharapkan dapat mendorong pelaku usaha berorientasi ekspor untuk berani mendunia," terang Maqin.
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank berhasil membantu 104 eksportir Indonesia untuk mendapatkan buyer baru dari berbagai negara dengan kesepakatan bisnis dengan nilai mencapai Rp1 miliar.
LPEI mendorong berbagai produk Indonesia mulai dari fashion, home decor, furniture, makanan dan minuman hingga komoditas rempah untuk berani mendunia.
Dalam rentang Januari hingga Maret 2024, LPEI telah mengadakan 14 sesi business matching yang melibatkan lebih dari 500 pelaku UKM berorientasi ekspor dengan potensi
buyer dari berbagai negara, termasuk Kanada, Belanda, Uni Emirat Arab, Jerman, hingga Australia.
“Kami berkolaborasi erat dengan Atase Perdagangan, Indonesian Trade Promotion Center (ITPC), Asosiasi Ekspor, Export Center Surabaya, serta Diaspora Indonesia untuk memfasilitasi UKM dalam mengakses pasar global. Hal ini merupakan salah satu upaya LPEI dalam rangka mendukung Pemerintah untuk meningkatkan ekspor nasional,” ungkap Ilham Mustafa, Kepala Divisi Jasa Konsultasi LPEI dalam keterangannya.
Selain menghubungkan dengan calon pembeli internasional, LPEI juga memberikan pemahaman dan wawasan kepada pelaku UKM tentang identifikasi peluang bisnis baru serta pembentukan kerja sama yang berkelanjutan.
“Tujuan utama kami adalah memberdayakan pelaku UKM agar dapat bersaing secara global melalui ekspansi pasar luar negeri, sekaligus memperkaya pengalaman mereka
dalam berinteraksi dengan buyer luar negeri,” tambah Ilham.
Salah satu UKM yang mendapatkan buyer luar negeri ekspor adalah CV Sabila Multi Kreasindo yang memproduksi home decor dan kriya asal Magelang, Jawa Tengah. CV Sabila Multi Kreasindo berhasil mendapatkan pesanan home decor dengan volume satu kontainer berukuran 20 feet ke Amerika Serikat.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada LPEI yang sudah memfasilitasi Business Matching dengan buyer dari Amerika Serikat sehingga produk kami terpilih dan menembus negara tersebut,” ujar CEO CV Sabila Multi Kreasindo, Syarif Ihsanuddin.
Artikel ini disediakan untuk tujuan informasi semata dan bukan merupakan ajakan, rekomendasi, atau instruksi untuk membeli atau menjual saham. Segala bentuk analisis dan rekomendasi saham sepenuhnya berasal dari pihak analis atau sekuritas yang bersangkutan. KabarBursa.com tidak bertanggung jawab atas keputusan investasi, kerugian, atau keuntungan yang timbul akibat penggunaan informasi dalam artikel ini. Keputusan investasi sepenuhnya merupakan tanggung jawab investor. Investor diharapkan melakukan riset independen dan mempertimbangkan risiko dengan cermat sebelum mengambil keputusan investasi.