KABARBURSA.COM – Lazada Indonesia menggandeng PT OTW Sinergi Niaga untuk menjalankan logistik ramah lingkungan menggunakan sepeda motor berbasis listrik. Kolaborasi ini berfokus pada konsumen di area Tangerang hingga ke Bogor dan Bekasi.
Chief Business Officer Lazada Indonesia Stefan Winata mengatakan, Lazada sudah sejak lama membangun ekosistem e-commerce yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
“Karena itulah kami terus mengembangkan armada #bluevehicle, armada pengiriman paket yang berbasis listrik dan lebih ramah lingkungan sebagai salah satu upaya pengurangan jejak karbon dalam pengiriman paket kepada pelanggan Lazada, termasuk melalui kolaborasi dengan order-an tepat waktu (OTW),” kata Stefan dalam keterangannya, dikutip Minggu, 30 Juni 2024.
Upaya menyediakan angkutan logistik yang ramah lingkungan melalui motor listrik merupakan upaya membantu pemerintah dalam menyelesaikan berbagai isu lingkungan, termasuk polusi udara.
Stefan berharap, dukungan infrastruktur dan teknologi canggih di Lazada dan keahlian dan pengetahuan lokal dari OTW selaku mitranya dapat semakin memperluas mitra lokal Indonesia demi memperluas akses ke ekosistem ekonomi digital yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Sementara itu, Chief Executive Officer OTW Gary Prawira mengungkapkan bahwa operasional logistik lekat dengan isu lingkungan. Meski demikian, kata dia, hal itu bukan penghalang untuk tetap melayani konsumen dengan baik namun tetap dengan komitmen mengurangi emisi gas karbon.
“OTW memang didirikan di tahun 2023 dengan visi mengurangi emisi karbon dalam pengiriman paket melalui penggunaan kendaraan listrik. Kerja sama dengan Lazada menjadi salah satu bentuk perwujudan kami mencapai visi ini,” kata Gary.
Gary mengklaim, kerja sama pengiriman paket yang ramah lingkungan ini tidak hanya berkontribusi terhadap pengurangan emisi karbon, tapi juga meningkatkan kesejahteraan kurir. Proses isi daya motor listrik yang cepat dan mudah dapat menghemat waktu dan energi kurir.
Selain itu, pengisian daya juga dapat dilakukan di mana saja selama tersedia perangkat dan daya listrik yang mendukung. “Selain itu, pemakaian kendaraan listrik dapat mengeliminasi biaya bensin yang berujung pada pendapatan mitra kurir yang lebih menguntungkan,” jelas Gary.
Gary menjelaskan, biaya pengisian daya motor listrik hingga penuh kurang dari Rp5 ribu. Dengan biaya tersebut motor listrik dapat menempuh jarak hingga 100 kilometer (km). Jumlah tersebut, kata dia, jauh lebih murah jika dibandingkan dengan penggunaan bahan bakar fosil atau bensin.
Pengisian daya menggunakan bensin relatif lebih mahal karena jarak tempuh per liter dari motor konvensional cukup tinggi. Selain itu, harga listrik cenderung lebih stabil jika dibandingkan dengan BBM.
Terkait dengan infrastruktur pendukung pengiriman barang, OTW menyediakan infrastruktur isi daya di setiap hub logistik dan juga di tempat pengiriman paket ke konsumen Lazada. Hal ini memungkinkan kurir dapat mengisi daya sambil melakukan pemuatan barang untuk dikirim ke konsumen.
Ia menambahkan, terkait dengan itensitas pengiriman barang, mitra kurir dapat mengantar paket setiap harinya. Ia mengklaim, jumlah paket yang dikirim ke konsumen jumlahnya dapat berkali-kali lipat ketika ada festival belanja online di Lazada.
“Meski terkadang ada kendala area yang sulit dijangkau atau pun jadwal pengiriman yang harus disesuaikan dengan waktu konsumen khususnya yang memilih metode ‘pembayaran saat pengiriman’ (Cash-on-Delivery/COD), kurir kami tetap berdedikasi memberikan layanan terbaik untuk konsumen,” tambah Gary.
Lazada dan OTW mengklaim, kerja sama menciptakan sistem logistik yang ramah lingkungan ini mendapat dukungan dari konsumen. Apresiasi positif konsumen ini disampaikan konsumen melalui kurir OTW dan memberikan dukungan untuk terus menyediakan pengiriman barang yang ramah lingkungan.
Sekadar informasi, sejak tahun 1996 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) telah menyelenggarakan Program Langit Biru dengan tujuan untuk mengendalikan pencemaran udara dari sektor industri (sumber tidak bergerak) dan kendaraan bermotor (sumber bergerak). Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas udara di Indonesia dengan berbagai kebijakan dan regulasi yang mendukung pengurangan emisi dari kedua sektor tersebut.
Latar belakang diselenggarakannya program ini adalah karena Indonesia termasuk dalam kategori negara penyumbang pencemaran karbon yang signifikan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Global Carbon Project pada tahun 2022, Indonesia menduduki peringkat ketujuh sebagai negara penghasil karbon terbesar di dunia. Data ini menunjukkan betapa urgennya upaya pengendalian dan pengurangan emisi karbon di Indonesia untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Selain itu, pemerintah Indonesia telah menetapkan target ambisius untuk menurunkan emisi karbon secara signifikan. Pada tahun 2030, pemerintah menargetkan penurunan emisi karbon sebesar 29 persen. Lebih jauh lagi, Indonesia bercita-cita untuk mencapai nol emisi karbon pada tahun 2060. Untuk mencapai target tersebut, pemerintah tidak hanya bergantung pada upaya internal, tetapi juga melibatkan sektor swasta dalam berbagai inisiatif dan program pengurangan emisi karbon.
Kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta diharapkan dapat mempercepat upaya pengurangan emisi melalui inovasi teknologi, investasi dalam energi terbarukan, dan penerapan praktik industri yang lebih ramah lingkungan. Dukungan dari seluruh lapisan masyarakat juga sangat diperlukan untuk mencapai tujuan ini, mengingat dampak perubahan iklim yang semakin nyata dan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan. Dengan komitmen yang kuat dan langkah-langkah konkret, diharapkan Indonesia dapat memainkan peran penting dalam upaya global untuk mengatasi perubahan iklim dan menjaga kelestarian lingkungan. (cit/*)